Tidak hanya itu, tantangan lain yang saya alami adalah saat melakukan pengamatan di SD Kanisius Kenalan. Di mana pada saat itu saya harus bisa merangkap pekerjaan untuk menjadi menjadi pengamat, camera person, serta interviewer dalam satu waktu. Untuk itu saya selalu melatih diri, agar mau beradaptasi dan mengolah skill saya dalam memegang peralatan dan melakukan pendekatan dengan para narasumber.
Pada akhirnya semua bisa saya jalani meskipun harus berhadapan dengan keraguan akan diri sendiri. Karena sebenarnya, perubahan diri itu bisa terjadi ketika kita berani untuk mencoba sesuatu di luar zona nyaman.
"Genuine learning requires the opposite. It involves taking risks that will likely lead to failure, functioning out of one's comfort zone and letting go of the idea of performing competently." (Brooks, 2012, P. 11)
Sehingga, kemampuan-kemampuan diri yang sebelumnya tersembunyi kini muncul seiring dengan pengalaman baru yang kita jalani. Oleh karena itu, jangan pernah takut untuk melawan kenyamanan yang menghambat perkembangan diri untuk menggapai perubahan diri dan cita-cita kita. Â
Daftar Pustaka
Kegan, Robert. & Lahey, Lisa Loskow. (2001). The Real Reason People Won't Change. Harvard Business School Publishing Corporation.
Brooks, D. (2012). How People Change. NYTimes.com.
Pitaloka, Intan. & Wisnubrata. (2021). Mengapa Perlu Meninggalkan Zona Nyaman? Bagaimana Caranya?. Diakses pada 03 Oktober 2023 dari https://lifestyle.kompas.com/read/2021/10/18/095050920/mengapa-perlu-meninggalkan-zona-nyaman-bagaimana-caranya?page=all
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H