Pria bernama lengkap Irvan Manurung kelahiran porsea, 1 juni 2006 ini dikenal sebagai selebgram yang cukup populer di kalangan milenial saat ini. Tak pernah memiliki passion sebagai selebgram, nyatanya Irvan mampu mendulang sukses sebagai seorang public speaking radio.
Dibesarkan oleh keluarga yang tidak mampu, Irvan tumbuh menjadi anak yang di-anakemaskan nan nakal. Diakuinya, di masa kecil, memang tidak banyak yang memotivasi dirinya untuk maju. Hidup jauh dari orang tuanya yang tinggal di toba, membuatnya hampir tidak naik kelas. Namun kehidupannya mulai berubah ketika orang tuanya pindah ke Porsea
"Selama SD kan saya tinggal sama nenek. Nah, saat SMP saya di Porsea,banyak bulian yang saya dapat, dan hinaan dari teman sekolah saya. Tetapi saya tidak gentar menghadapi nya. Saya mulai bisa serius belajar hingga tamat SMA. Saya jadi punya harapan untuk berprestasi di, Amerika Serikat (AS)," kenang Irvan
Bukan isapan jempol belaka, karena Irvan benar-benar mewujudkan mimpinya. Setelah melakukan serangkaian tes, ia berhasil mewujudkan mimpinya menjadi salah satu peserta webinar di Harvard University. "Saya bangga jadi diri sendiri,serta bisa membawa nama sekolah dan dapat kesempatan untuk ikut serta dalam webinar di universitas itu" sebutnya.
Soal passion, pemilik akun Instagram @irvanmgofficial ini mengaku awalnya tidak terlalu memahaminya. Namun, di saat SMA, dia mulai tertarik untuk menjadi public speaking di sekolah nya.Â
"Jadi, sejak awal saya memang tidak ada passion untuk jadi. Kerjaannya cuma main game yang tidak ada manfaatnya sama sekali," akunya. Tapi Samuel menyadari kemampuannya, salah satunya senang berbicara sehingga kemudian memutuskan untuk membuat vlog youtube.Â
Tonggak sejarah hidupnya pun dimulai. Untuk pertama kalinya, ia membuat video vlog F1 power board. "Tujuannya hanya untuk mendokumentasikan diri saja. Jadi awalnya hanya sekadar bikin video vlog saja," ujarnya.
Namun setelah 2---3 vlog dibuatnya, ia ternyata semakin tertarik dan berniat untuk serius menekuni bidang konten kreator. Meskipun di tahun 2021, profesi sebagai konten creator,akan tetapi dia tidak terlalu suka berbicara di depan kamera.Â
Dan ia memutuskan untuk berlatih public speaking seperti yang di impikan nya di masa SMPÂ
"Saya pun pernah bicara ke orang tua mau jadi seorang public speaking, mereka gak mengerti. Tidak setuju. Profesi kala itu memang belum populer. Kata orang tua, ngapain sih buang waktu, lebih baik serius sekolah," ungkapnya.
Bahkan, niatnya menjadi seorang public speaking juga pernah disampaikannya kepada teman-temannya. Bukan diapresiasi, yang ada dirinya malah diremehkan dan dibuat candaan. "Waktu itu tidak ada yang percaya. Mimpi saya, kalau saya bisa jadi pakar public speaking, itu luar biasa. Tapi teman saya bilang, hal itu tidak akan tercapai, mungkin 3-5 tahun lagi baru bisa dicapai."
Pada akhirnya tanggal 10 Desember 2022, sekolah mengadakan perlombaan public speaking competition untuk siaran ke radio milenial di masa kini. Yaitu del fm yang di bawah naungan oleh luhut binsar panjaitan.Â
Setelah acara berlangsung, ia mendapat kan 4 besar dan mendapatkan apresiasi dari banyak teman temannya
"Bersyukur sekali dengan pencapaian saya saat ini, dan bisa menjadi 4 besar di kompetisi ini" ujarnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H