Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Tjandra Yoga Aditama memberikan informasi bahwa awan panas merupakan dampak pertama dari letusan gunung berapi yang dapat langsung mengenai tubuh, termasuk lahar panas atau dingin. Pada saat yang bersamaan, letusan tersebut terdapat debu vulkanik dan gas yang dapat mengakibatkan iritasi pada kulit, mata dan saluran pernapasan manusia.
Guru Besar Paru FKUI memberikan pernyataan bahwa terdapat enam penyakit yang perlu diperhatikan seusai erupsi gunung berapi yang dapat memperluas angka kesakitan penduduk. Penyakit yang dimaksud adalah seperti Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), Infeksi Saluran Pernapasan Bawah (pneumonia dan bronkhitis), alergi, radang atau iritasi pada mata, alergi, infeksi atau iritasi pada kulit, gangguan saluran pencernaan, serta pemburukan dari penyakit kronik, baik karena daya tahan tubuh yang turun maupun karena stres atau lalai mengonsumsi obat
Tjandra menyatakan bahwa ada langkah-langkah pencegahan yang dapat diterapkan agar masyarakat sekitar dapat mencegah penyakit akibat asap dan debu vulkanik letusan gunung berapi. Bagi wilayah sekitar yang terdampak asap dan debu vulkanik, diperingatkan untuk :
- Warga diharapkan untuk tidak keluar rumah atau tempat pengungsian apabila tidak terlalu mendesak. Apabila memang harus untuk keluar rumah, di wajibkan untuk menggunakan pelindung seperti masker
- Lalu warga diminta untuk menutup sarana air dan penampungan air yang terbuka agar tidak kemasukan debu
- Mencuci dengan bersih semua makanan, buah, sayur
- Segera mencari pengobatan ke sarana pelayanan kesehatan bila merasakan ada gangguan pada kesehatan seperti batuk, sesak nafas, iritasi pada mata dan kulit.
- Terhadap masyarakat yang memiliki penyakit pribadi, dipastikan untuk memakan obat secara rutindan harus selalu dikonsumsi.
- Terakhir adalah selalu lakukan perlaku hidup bersih dan sehat, baik di rumah dan juga semaksimal mungkin di tempat pengungsian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H