Mohon tunggu...
briggita christie
briggita christie Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi STIE Trisakti / 201950114

Halo Semua 🙋🏻‍♀️

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjadi Seorang Candor

2 Agustus 2021   16:22 Diperbarui: 2 Agustus 2021   16:40 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi Candor | Sumber : https://images6.fanpop.com/

Bagi penyuka film series "Divergent" tentu tidak asing dengan kata Candor. Dalam film series tersebut, candor merupakan fraksi yang mengutamakan kejujuran dan ketertiban. Orang-orang yang dapat dikategorikan menjadi seorang Candor pasti akan selalu mengatakan kejujuran walaupun terkadang itu menyakitkan. 

Sama hal nya di dalam kepemimpinan dimana terkadang seorang pemimpin akan berkomunikasi dengan candor atau berterus terang kepada rekan kerja nya. 

Jadi dapat disimpulkan bahwa Candor (keterusterangan) dapat di definisikan sebagai ekspresi pemikiran pemimpin yang jujur dan terus terang. 

Dengan memiliki sikap candor, terkadang dapat menghasilkan dampak yang kurang berkenan seperti terjadi nya miskomunikasi dan merasa tidak dihormati. Hal ini dapat terjadi ketika seseorang sebenernya memiliki niat baik untuk memberitahukan yang benar tetapi terkadang penyampaiannya itu salah dan terkesan kasar. 

Ketika para pemimpin berkomunikasi dengan terus terang, mereka mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama. Berkomunikasi dengan keterusterangan berarti langsung, jujur, dan jelas tentang apa yang perlu dilakukan pengikut untuk memenuhi tujuan, sambil juga mengungkapkan rasa hormat kepada orang lain dan tidak membuat orang merasa diremehkan, dikendalikan, atau dieksploitasi. 

Tetapi karena sering sekali penyampaian yang kurang berkenan membuat sikap candor ini menjadi masalah untuk para pemimpin. Jadi bagaimana untuk menjadi seorang candor yang dihormati? 

Berkomunikasi dengan keterusterangan berarti membiarkan pengikut tahu persis  posisi pemimpin dan apa yang diharapkan pemimpin dari mereka. Penggunaan komunikasi jujur yang tepat mengakui perspektif dan pendapat orang lain, namun sangat spesifik tentang apa yang diinginkan pemimpin dan mengapa. 

Pemimpin yang berkomunikasi dengan keterusterangan tetap fokus pada persepsi spesifik yang mereka miliki dan pengaruhnya terhadap pemimpin dan organisasi daripada menuduh atau menyalahkan orang lain. Mereka berpegang pada fakta daripada penilaian dan sangat jelas tentang apa yang mereka inginkan dari pengikut. 

Dalam sebuah organisasi di mana komunikasi yang jujur adalah norma, semuanya bekerja lebih cepat dan lebih baik.

Untuk memiliki hubungan yang baik, Seorang pemimpin atau sesama rekan kerja harus peduli dengan orang lain sebagai manusia. Sikap ini bukan hanya untuk komunikasi dalam bisnis tetapi juga menjadi komunikasi antar pihak secara pribadi. 

Peduli secara pribadi berarti kita merangkul kemanusiaan penuh dari orang-orang yang kita pimpin, dan membiarkan mereka merangkul kemanusiaan kita. Menggunakan perumpamaan seperti "Tetap profesional" atau "jangan anggap ini pribadi" itu merupakan perkataan yang kurang berkenan. 

Mereka menyangkal kebenaran bahwa kita adalah manusia yang memiliki perasaan, dan pekerjaan kita adalah ekspresi pribadi dari identitas kita. Perumpamaan itu tidak salah tetapi ada banyak perumpamaan lain yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut. Karena dalam bisnis kita tidak bekerja sendiri melainkan dalam sebuah tim maka untuk menjaga hubungan antar rekan kerja itu merupakan salah satu hal yang harus dipertahankan. 

It is always well to accept your own shortcomings with candor but to regard those of your friends with polite incredulity - Russell Lynes

Russel Lynes, seorang sejahrawan dari Amerika, memberikan pernyataan  bahwa selalu baik untuk menerima kekurangan Anda sendiri dengan terus terang tetapi untuk menghormati teman-teman Anda dengan sopan tidak percaya. 

Ketika seorang pemimpin yang memiliki sikap candor tetapi memilih untuk menggunakan bahasa yang peduli dan tidak menghakimi ketika rekan kerja nya membuat kesalahan itu membuat rekan kerja nya memiliki sikap yang lebih terbuka dan berani menyampaikan pendapat nya. 

Sebagai pemimpin tentu harus bersikap tegas ketika memberikan feedback kepada pengikutnya yang melakukan kesalahan. Tetapi dengan penyampaian yang baik, maka pengikut nya juga pasti dapat menerima feedback tersebut dengan baik dan mengerti rasa peduli si pemimpin terhadap pengikunya. 

Seperti dalam pernikahan ketika sepasang suami istri berdebat dan saling menyuarakan pemikirannya masing-masing itu mempererat hubungan mereka dan mereka tumbuh lebih lagi. 

Sama hal nya dalam hubungan pemimpin dan pengikutnya dimana ketika suatu hal di bicarakan baik-baik dan kedua pihak memberikan opini, maka itu akan membuat si pemimpin dan pengikutnya berkembang bersama-sama. Dengan begitu, masalah dapat selesai dan hubungan antara pemimpin dan pengikut juga dapat semakin tumbuh ke arah yang lebih baik.

Jenis hubungan dan hasil yang dapat dicapai oleh sikap candor bukanlah hal yang sepele. Inilah perbedaan antara orang-orang yang bekerja keras dan orang-orang yang berjuang untuk mewujudkan impian mereka sendiri dan organisasi. 

Sebagai pemimpin, atau calon profesional, lebih baik memiliki sikap candor tetapi memiliki cara penyampaian yang baik. Hubungan yang dalam dan bermakna adalah jalan keluar dari kekacauan yang kita buat di tempat kerja. Bersedia untuk tidak setuju karena hal tersebut bukanlah hal yang tepat menunjukan bahwa kita peduli dan itu merupakan tanda hormat terbesar yang dapat seorang pemimpin tunjukkan kepada orang lain. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun