Penguasa menurut hemat saya  adalah seorang atau kelompok yang diberi dan mempunyai kewenangan berkenaan dengan keputusan atau kebijakan yang dikeluarkan olehnya akan menjadi pedoman serta dapat mempengaruhi banyak orang dalam hal tertentu. Sementara itu pengusaha adalah seorang atau kelompok yang melakukan kegiatan perekonomian tertentu baik dalam kategori kecil sampai dengan kategori besar untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.
Perlu untuk kita ketahui bersama bawasannya Penguasa dan Pengusaha ibarat dua sisi mata uang, dimana dua sisi mata uang merupakan bagian yang saling melengkapi supaya uang tersebut mempunyai nilai tukar. Artinya penguasa dan pengusaha harus saling melengkapi untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat.
Lalu bagaimana jika penguasa dan pengusaha bertemu untuk suatu kepentingan pribadi yang menguntungkan? Dan bagaimana jika penguasa dan pengusaha adalah satu pribadi ( 1 orang )?
Jika Penguasa dan Pengusaha mempunyai itikad yang baik maka akan berdampak pada kesejahteraan dan kemakmuran bagi Masyarakat. Namun pada kenyataanya masih banyak oknum Penguasa ( pejabat ) yang menyalahgunakan kekuasan tersebut demi tercapainya  kepentingan pribadi. Sebab Demokrasi memberikan ruang yang luas bagi penguasa untuk berbisnis dalam kekuasaan.
Tidak tanggung-tanggung banyak pengusaha yang relah mengeluarkan dana demi mempengaruhi penyusunan kebijakan-kebijakan yang di keluarkan oleh para penguasa ( pejabat ) agar kepentingan mereka terakomodasi dengan modus-modus yang canggih, bahkan bisa menjurus manipulatif. Inilah yang dinamakan industri hukum.
Maka kita sebagai  masyarakat perlu ikut mengkaji,dan mengawasi secara menyeluruh dampak dari kebijakan tersebut. Karna Aturan hukum yang dikuasai oleh penguasa, dan pengusaha mengendalikan hukum dengan uang. Persis seperti apa yang di katakana oleh Wakil Presiden RI ke 10 dan 12, Jusuf Kalla (JK) "Penguasa menentukan maju mundurnya pengusaha. Tapi pada dasarnya penguasa didorong oleh pengusaha.
Demetrius Ruben Bria 211010200222
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H