Mohon tunggu...
Brian Rivan Assa
Brian Rivan Assa Mohon Tunggu... Guru - Elementary School Teacher | Job 42:2

Menulis sebagai Katarsis

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film "The Menu" (2022): Menanti Kejutan di Balik Hidangan Fine Dining

15 Juli 2023   19:37 Diperbarui: 15 Juli 2023   19:42 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Scene yang memperlihatkan kesibukan para koki dalam menyiapkan menu bagi para tamu | Netflix via IMDb

Film ini menyampaikan pesan tersirat tentang kepura-puraan dan keangkuhan yang terdapat pada budaya fine dining dengan gaya slow burn yang mengundang tawa dan refleksi

Pengalaman menonton film dark comedy "The Menu" menjadi keseruan tersendiri bagi banyak penonton, karena berhasil menggabungkan ironi dan keseruan dengan apik dan epic, sehingga membuat film ini layak untuk di tonton.

Ditulis oleh Seth Reiss dan Will Tracy, naskahnya menggambarkan kehidupan masyarakat kelas atas yang terjebak dalam kemunafikannya sendiri.

Diperankan oleh Anya Taylor-Joy (Margot), Nicholas Hoult (Tyler) dan Ralph Fiennes (Julian Slowik), film ini berhasil menampilkan dialog yang menggambarkan kepongahan masyarakat kelas atas sebagai sasaran ejekan di dalam film tersebut.

Sepertinya Ralph Fiennes tahu benar tone apa yang diinginkan Mylod (sutradara) dalam film ini. Ia memainkan karakter protagonis dan antagonis pada saat yang bersamaan.

Mylod berhasil mengeksekusi ide-ide kreatifnya dengan hati-hati, terutama dalam menampilkan adegan demi adegan.

Sinopsis

Tyler (Nicholas Hoult) merupakan seorang food enthusiast dari seorang chef bernama Julian Slowik (Ralph Fiennes). Setelah beberapa kali datang ke tempat makan milik Julian, ia ingin kembali lagi kesana untuk mencicipi sekaligus melihat atraksi saat pembuatan juga penyajian makanan oleh Julian.

Ada 12 tamu yang berasal dari golongan orang kaya; mulai dari kritikus hingga para pengusaha. Mereka dan tamu penting lain segera melakukan perjalanan ke sebuah pulau menggunakan kapal yang sudah disediakan.

Sesampainya di sana, mereka langsung disambut oleh seorang kepala pelayan restoran bernama Elsa (Hong chau) dan mendapati bahwa ternyata nama Margot tidak tercatat dalam buku tamu sesuai reservasi. 

Well, usut punya usut ternyata setelah putus dari kekasihnya, Tyler menyewa seorang gadis bernama Margot untuk berkencan dengannya dan makan malam eksklusif restoran Hawthorne.

Meski awalnya canggung, acara tetap berjalan sesuai rencana. Mereka semua diajak berkeliling pulau. Para tamu terlihat antusias, kecuali Margot yang merasa biasa saja.

Tak lama kemudian, mereka pun dibawa masuk ke restoran tempat dimana Julian sudah menunggu.

Begitu mereka masuk ke ruangan, Margot merasa ada yang aneh, tapi ia tidak bisa mengidentifikasi keanehan itu. Ia hanya merasa tidak nyaman. Apalagi setelah Julian memperkenalkan dirinya, menceritakan tentang maksud perjamuan, sampai kepada penyajian makanan yang super menyeramkan, Margot berpikir: Saya harus cepat-cepat pergi dari sini!

Scene yang memperlihatkan kesibukan para koki dalam menyiapkan menu bagi para tamu | Netflix via IMDb
Scene yang memperlihatkan kesibukan para koki dalam menyiapkan menu bagi para tamu | Netflix via IMDb
Sajian pertama pun datang. Masih cukup normal dan setiap tamu memiliki impresi yang berbeda.

Ada pasangan suami istri yang terlihat kurang tertarik dengan acara dan justru sibuk membicarakan hubungan mereka sendiri. Kemudian ada seorang artis bersama managernya yang sibuk dengan urusan mereka sendiri, kritikus makanan, para pebisnis dan Tyler yang sangat terobsesi dengan makanan yang disajikan. 

Ketika menu hidangan kedua disajikan oleh Julian dan timnya, mereka hanya mengajikan menu roti tanpa ada roti yang terlihat. Yup, hanya saus pendamping saja.

Para tamu mulai penasaran dan tertarik dengan konsep tersebut, namun ada juga yang mulai merasa tidak kesal. Kejanggalan mulai terasa, apalagi ketika mereka sampai pada hidangan ketiga.

Penjelasan tentang setiap hidangan menjadi semakin aneh, bahkan Julian sempat ngomel kepada Margot karena dia tidak menyentuh hidangan yang disajikan. Margot berasalan: "gak selera", meskipun Julian berpendapat bahwa itu adalah bagian dari seni yang ingin dia tunjukkan. Tyler ikut memperkeruh suasana sehingga membuat Margot menjadi marah dibuatnya.

Masih disajikan dengan narasi di setiap menunya, hidangan ketiga diberi nama "Memories", karena terinspirasi dari kisah kelam Julian di masa lalu. Kali ini, hidangan terdiri dari paha ayam dengan gunting tertanam di daging, disajikan bersama tortilla yang tidak biasa. Di atas tortilla terdapat gambar dan tulisan yang mencerminkan kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh para tamu. Para tamu terkejut dan semakin takut. 

Menu ketiga ini menjadi pertanda awal bahwa sesuatu yang tidak beres akan terjadi pada hidangan-hidangan berikutnya.

Semakin merasa tidak nyaman, Margot lalu pergi ke kamar mandi untuk menenangkan diri. Di luar ia melihat seseorang sedang membawa properti sayap menuju ke laut. Hingga akhirnya ia dikejutkan dengan kehadiran Julian yang masuk dan menanyakan siapakah dirinya.

Ia lantas mengatakan bahwa ia hanya orang biasa bernama yang berasal dari Nebraska. Margot jadi semakin jengkel dan rasanya ingin cepat pergi dari sana.

Pada hidangan keempat, Julian memperkenalkan seorang chef yang memiliki spesialis dalam membuat saus, bernama Jeremy. Ia ditugaskan untuk membuat menu selanjutnya yang dinamakan "The Mess". Setelah Julian memberikan penjelasan seperti biasa, tiba-tiba hal yang mengejutkan terjadi. Jeremy melakukan tindakan yang mengejutkan dengan bunuh diri di depan para tamu karena merasa gagal sebagai seorang chef.

Review film
Review film "The Menu" | IMDb

Momen menakutkan dimulai. Semua tamu merasa bingung dan ketakutan. Beberapa berusaha meyakinkan yang lain bahwa semua ini hanya bagian dari pertunjukan, sementara yang lain ingin segera pergi. Seorang tamu bernama Richard (Reed Birney) yang berusaha keluar, dicegah dengan paksa, hingga menyebabkan jarinya terpotong.

Julian kemudian menjelaskan bahwa semua ini adalah bagian dari "menu" dan para tamu malam itu dipilih dengan alasan tertentu. Semuanya terjadi karena rasa frustrasi dan kebencian Julian terhadap orang-orang kaya yang memanfaatkan orang lain.

Ia mengatakan bahwa malam itu akan berakhir dengan kematian semua orang di sana. Dimulai dengan investor utama restoran yang mendanai pulau tersebut dengan banyak korupsi yang meninggal dengan cara diikat ke tali pengikat dengan sayap malaikat, lalu ditenggelamkan di depan para tamu.

Kemudian, Julian mendatangi meja Tyler dan mulai mengajukan pertanyaan kepadanya, yang membuat Tyler sangat senang karena ia merupakan penggemar berat Julian. Meskipun semua orang ketakutan karena insiden yang terjadi, seperti kematian, putusnya jari seseorang, sampai pendana restoran Hawthorne yang tenggelam, Tyler tampak tenang dan tak terganggu karena kekagumannya pada Julian. Namun, keadaan berubah ketika Julian meminta Tyler untuk menggantikan posisi koki dan itu menjadi kemunculan terakhir Tyler pada film itu. Setelah gagal memasak, Julian memerintahkan Tyler untuk mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, dan Tyler melakukannya.

Review film
Review film "The Menu" | IMDb

Sementara itu, Julian kembali menginterogasi Margot dan menanyakan apakah dia ingin mati bersama dengan para staf dan tamu.

Margot kesulitan memutuskan dan akhirnya Julian menetapkan bahwa dia akan mati bersama staf dan mereka harus bekerja sebagai tim. Tugas pertamanya adalah mengambil gentong berisi bahan makanan di rumah Julian yang berada di seberang restoran.

Namun, Elsa merasa cemburu karena Julian mempercayakan tugas itu kepada orang asing. Elsa mencoba membunuh Margot yang sedang mencari bantuan dengan masuk ke rumah pribadi Julian. Beruntung, Margot berhasil membela diri dan membunuh Elsa.

Setelah itu, Margot segera meminta bantuan lewat radio dan membawa gentong yang diminta Julian. Ketika dia kembali ke restoran, dia mengira suara sirine perahu adalah bala bantuan yang datang, namun ternyata polisi yang masuk adalah orang yang bekerja untuk Julian juga. Julian sangat marah pada Margot karena dianggap telah mengkhianatinya, dan dia meminta Margot untuk mati bersama tamu.

Margot berusaha mencari cara untuk bertahan hidup dan teringat bahwa dia pernah membaca sebuah artikel tentang Julian ketika bekerja di toko burger.

Karena itu, Margot mulai mengejek makanan yang disajikan oleh Julian sepanjang malam dan memintanya untuk membuatkan burger keju dan kentang goreng. Margot berharap permintaannya yang sederhana itu akan membangkitkan kegembiraan Julian sebagai seorang koki burger. Julian segera memenuhi permintaan tersebut dan sebagai akibatnya, ia membebaskan Margot.

Ketika Margot berhasil melarikan diri menggunakan perahu, Julian justru mengenakan jaket marshmello dan helm cokelat pada seluruh tamu. Ia mengunci seluruh area restoran dan menyalakan api, sehingga semua orang yang ada di sana menjadi hidangan penutup.

The Menu adalah film yang berani, cerdas, dan menghibur. Film mengajak penonton merenungkan pesan yang terkandung di dalamnya tentang ketamakan dan kepalsuan di kalangan kelas atas. 

Saya merekomendasikan film ini, meskipun sudah rilis sejak November 2022, khususnya bagi para penikmat genre dark comedy dan thriller

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun