Mohon tunggu...
Brian Rivan Assa
Brian Rivan Assa Mohon Tunggu... Guru - Elementary School Teacher | Job 42:2

Menulis sebagai Katarsis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengapa Impian Anak adalah Investasi Berharga dan Wajib Mendapat Dukungan? Berikut Alasannya!

8 Juni 2023   21:10 Diperbarui: 8 Juni 2023   23:43 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Blessed to Bless. Tema Graduation 2023 (Dokpri)

Kamis, 8 Juni 2023 menjadi hari yang dinanti-natikan oleh peserta didik kelas 6, SD Bethany Salatiga. Bertempat di Main Hall Gereja Bethany Salatiga, Kepala SD Bethany mengumumkan surat keputusan kelulusan bagi 45 siswa. Perasaan mereka campur aduk. Was-was, gelisah, senyum-senyum tipis, saling lirik. Suasana seketika menjadi hening ketika kepala sekolah mulai membacakan hasil kelulusan. Ketika dibacakan bahwa peserta didik kelas 6 dinyatakan LULUS 100%, suasana riuh langsung terdengar. Peserta didik bersorak gembira. Mereka saling memberikan salam dan tos kepada teman yang di samping mereka. Tak kalah heboh dengan peserta didik, di deretan kursi sebelah kiri para orang tua murid memberikan tepung tangan, tanda rasa bangga kepada anak-anak mereka yang sudah berjuang selama 6 tahun. Saya pun sebagai guru yang mengajar mereka di kelas 6, yang ikut menyaksikan momen itu merasa bahagia.

Graduation tahun ini mengusung tema "Blessed to Bless", yang mana tema itu menjadi harapan agar mereka dapat memandang hidup dengan mata yang penuh syukur, menyadari bahwa tidak ada berkat yang terlalu kecil untuk dibagikan.

Blessed to Bless. Tema Graduation 2023 (Dokpri)
Blessed to Bless. Tema Graduation 2023 (Dokpri)

Pada artikel ini, sejujurnya yang ingin saya ulas jauh adalah impian atau cita-cita yang mereka tuliskan di yearbook yang menurut saya out of the box, sesuatu yang tidak biasa dan tidak umum. Semisal: impian untuk membuat baterai handphone yang sekalipun digunakan secara non-stop tapi dapat bertahan sampai 100 jam. Hemmm... Yang ini para gamers pasti senang. Asal tetap ingat untuk membagi waktu dengan baik.

Ada juga yang menuliskan impiannya untuk pergi ke planet Mars. Bagi saya ini menarik. Seperti dikutip dari berbagai sumber, manusia ingin ke Mars sudah jadi tujuan yang serius. Mari tengok sejumlah proyek dan misi sudah diluncurkan agar manusia bisa mendarat di Mars. Contoh, NASA memiliki program Artemis yang bertujuan untuk kembali ke Bulan sebagai langkah awal dalam persiapan perjalanan ke Mars. SpaceX milik Elon Musk juga sudah mengumumkan rencana untuk mengirim manusia ke Mars.

Memang, usaha manusia untuk ke Mars tetap merupakan tantangan teknis dan butuh logistik yang sangat besar. Selain itu jarak yang jauh antara Bumi dan Mars, efek radiasi yang berbahaya di luar atmosfer Bumi.

Namun, saya mencoba untuk memahami impian "gila" ini dari sisi kebatinan si anak bahwa impian ini merupakan rasa ingin tahu yang sangat besar. Kemungkinan anak ini interested dengan sains, ruang angkasa, sehingga ingin mengungkap misteri planet Mars, atau impiannya untuk pergi ke planet Mars juga dapat mencerminkan ambisi yang tinggi dan semangat untuk mencapai tujuan yang sulit. Itu artinya dia memiliki sifat gigih dan berani untuk mengejar cita-citanya, serta bersedia bekerja keras untuk mencapai mimpinya itu.

Dan yang tidak kalah menarik adalah impian dari 2 orang murid yang dalam biodata mereka menuliskan impian untuk dapat terbang seperti burung di udara. Entah apa yang merasuki pikiran mereka hingga menulis impian itu. Karena penasaran, saya menanyakan langsung perihal impian mereka itu, yang pada poinnya adalah mereka ingin bisa terbang supaya enggak capek, dan ingin menjelajah dan menikmati keindahan alam seluruh dunia dari atas langit dengan bebas, seperti burung-burung yang dengan bebas pergi kemanapun. Nampak imajinasi itu terinspirasi dari astronot kalau sedang berada di stasiun luar angkasa. Bisa melayang-layang. Seru juga.

Tangkapan layar yang berisi percakapan saya dengan seorang murid (dokpri)
Tangkapan layar yang berisi percakapan saya dengan seorang murid (dokpri)

Bayangkan jika di kemudian hari, entah 20 tahun, 30 tahun, 40 tahun dari sekarang cita-cita mereka menjadi nyata?

Look who we are, we are the dreamers,

Lihatlah siapa kami, kami adalah pemimpi,

We'll make it happen 'cause we believe it

Kami akan mewujudkannya karena kami percaya

Look who we are, we are the dreamers,

Lihatlah siapa kami, kami adalah pemimpi,

We'll make it happen 'cause we can see it

Kami akan mewujudkannya karena kami dapat melihatnya

Penggalan dari lirik lagu 'Dreamers' - Jungkook BTS

Maka itu, dalam sambutannya sebelum menutup seluruh rangkaian acara Graduation, Bapak Bambang Hengky, selaku founder Yayasan Anak Terang Indonesia (YATI) menyampaikan pesan kepada para orang tua agar tidak menertawakan, apalagi melarang dan tidak perlu merasa malu saat mendengar MC kondang SD Bethany, Ms Yohana & Ms Okka membacakan cita-cita para peserta didik pada saat pengalungan samir. Sebaliknya, orang tua wajib mendukung cita-cita anak.

Penting untuk diingat bahwa impian anak itu unik. Interpretasi terbaik dari impian itu adalah dengan berbicara langsung dengan anak untuk memahami motivasi dan harapannya secara lebih mendalam.

Saya sepakat dengan pernyataan Pak Hengky (biasa kami memanggilnya). Menurut saya cita-cita adalah investasi berharga untuk masa depan. Dukungan orang tua akan membantu anak mengatasi hambatan, mengembangkan keterampilan dan meraih potensi mereka yang penuh. Itu memungkinkan mereka untuk memiliki hidup yang berkualitas, bermakna dan memuaskan sesuai dengan tujuan dan impian mereka. "Blessed to Bless".

Mendukung impian anak berpengaruh pada kepribadian, kepercayaan diri, memperluas pandangan mereka akan dunia dan membantu mereka mencapai potensi penuh mereka.

Ketika seorang anak melihat orang-orang di sekitarnya mempercayai dan mendukung impiannya, ia makin semangat untuk berani mengambil risiko dan mencoba hal-hal baru. Dukungan memperkuat keyakinan mereka bahwa mereka mampu meraih apa pun yang mereka impikan. Selain itu, mendukung impian anak juga membantu mereka mengidentifikasi minat dan bakat mereka sendiri. Ketika anak-anak diberikan kebebasan untuk bermimpi dan menjelajahi berbagai kegiatan, mereka memiliki kesempatan untuk menemukan apa yang mereka sukai dan apa yang mereka kuasai dengan baik.

Dengan memperkuat minat dan bakat mereka, itu membantu anak-anak menemukan purpose dalam hidup mereka dan membentuk jalur menuju kesuksesan yang terus berlanjut.

There is surely a future hope for you, and your hope will not be cut off. Proverbs 23:18 (NIV)

Congratulations on your graduation, Grade 6! May you shine brighter than the brightest stars! Thank you for being together for 5 years. Sorry for my mistakes so far. You are students and also teachers to me in many ways.

Best wishes for a new journey in your life.

From:

Your biggest fan

*Artikel ini khusus saya tulis untuk peserta didik kelas 6, SD Bethany Salatiga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun