-----------------
Tangis bercucuran layaknya hujan,
membasahi setiap wajah karena duka.
Hati begitu berat melepas kepergian.
Di saat mendengar nyanyian gemurung yang menghantam awan-awan
seakan memanggil perpisahan.
Ketika lepas landas,
banyak senyuman yang tertinggal untuk keluarga dan sahabat.
Seakan masih merindukan pertemuan di hari esok.
Namun takdir berkehendak lain,
lalu memutuskan tali yang di bentuk dengan kata hati.
Semua air mata bercucuran tak henti-henti.
Di tengah perairan biru nan luas,
kalian titipkan kenangan terakhir untuk dikenang.
Tak ada yang abadi dalam kehidupan.
Tak ada yang kuat melawan takdir.
Tak ada yang mampu merubah kematian.
Dan tak ada yang bisa lari dari kenyataan hidup.
Seindah apa pun pelangi,
pasti akan menghilang ketika cahaya mentari tiba.
Sesegar apa pun mawar,
pasti akan gugur ketika musim gugur tiba.
Sriwijaya telah pergi meninggalkan duka, luka dan tangisan.
Hanya doa yang menyertai kepergianmu.
Ingin mengembalikannya namun tidak mampu melawan kehendak-Nya.
Semoga kalian bahagia bertemu dengan Sang Pencipta.
Salatiga, 11 Januari 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H