Sejauh jiwa menjadi dorongan yang hadir di tiap tingkatan diri manusia, pemuasan atas dorongan itu menyertakan kenikmatan pada tiap tingkatannya. Namun secara keseluruhan, kenikmatan sejati akan dirasakan manakala ada harmoni dalam bagian jiwa manusia, manakala rasio menjadi guide bagi kenikmatan-kenikmatan terukur di tiap bagiannya.
Jiwa yang sudah tercerahkan akan mudah untuk mencerap atau mencandrakan sesuatu di balik kenyataan. Mencari substansi atau memaknai hakekat dari setiap kejadian dan peristiwa. Di samping memfungsikan mata fisik, seseorang juga dapat memfungsikan mata hatinya dengan baik.
Makna adalah tempat yang paling disukainya, lebih dari dunia nyata tempat di mana dia hanya sekedar menjalankan kehidupannya sebagai manusia bersama manusia-manusia yang lain. Dia sibuk dengan permasalahan sebab akibat, kontinuitas, keabadian atau tata tertib alam semesta dan segala yang berjalan di dalamnya.
Dia menciptakan sebuah ruang jiwa dalam dirinya, mengembara dan bergembira. Semua aktifitas itu dijaga dengan baik sampai dia bertemu dengan orang-orang yang bisa diajaknya berbincang-bincang. Karena bincang-bincang yang menyenangkan juga memberikan kenikmatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H