Ketika mengajar pelajaran Bahasa Indonesia kelas 6 SD, saya terkejut pada salah satu materi. Pada Bab yang berjudul "Anak-anak yang mengubah dunia", terdapat materi tentang pengertian blog! Wah saya senang sekali. Memang hanya sekilas saja, hanya 1 halaman saja dari ratusan halaman buku paket Bahasa Indonesia. Tapi buat saya ini sudah cukup menggembirakan. Akhirnya blog mulai disinggung pada pelajaran di SD.
Bagi guru blogger ( guru yang suka ngeblog), pasti ingin menularkan ke muridnya agar suka ngeblog juga. Namun, selama ini blog identik dengan pelajaran TIK/Informatika. Pelajaran tersebut baru ada mulai jenjang SMP. Saya sebagai guru SD ingin memperkenalkan menulis blog untuk murid saya. Namun, tidak ada dalam materi pelajaran. Di SD tempat saya mengajar juga tidak ada lab komputer. Jika meminta siswa membawa handphone ke sekolah, saya takut terkesan terlalu memaksakan.
Sekarang, pada mata Pelajaran Bahasa Indonesia kurikulum Merdeka, ternyata ada sedikit disinggung tentang blog. Saya senang, jadi bisa mengajak siswa membuat dan menulis di blog.
Jadi pada bab tersebut disajikan kisah beberapa anak di dunia yang berhasil "mengubah dunia" salah satunya adalah Malala Yousafzai yang mengubah dunia lewat menulis di blog. Disajikan pula contoh-contoh tokoh yang berjuang lewat tulisan seperti RA Kartini dan Anne Frank dari Jerman.
Meihat hal tersebut, bisa dikatakan menulis merupakan hal penting, bahkan dapat mengubah dunia. Jika sejak dini, anak terbiasa menulis, maka akan mengasah pola pikir, keterampilan berbahasa, daya nalar dan berpikir kritis, dan memperluas wawasan.
Pada buku panduan guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, terdapat himbauan agar mencoba membuat blog kelas agar siswa dapat mengirim tulisan ke blog tersebut. Saya langsung merespon dengan menugaskan siswa membuat dan menulis di blog. Setiap siswa memiliki blog sendiri. Saya berharap blog tersebut akan terpakai terus walaupun mereka nanti sudah lulus SD, terutama bagi yang hobi menulis.
Sebelumnya tentu saya mengajarkan dan memandu membuat dan cara menulis di blog. Siswa saya minta membawa HP ke sekolah. Tapi saya tegaskan penggunaannya benar-benar untuk Pelajaran. Tidak boleh main game, nonton youtube, dan buka medsos.
Blog yang siswa saya buat tidak menggunakan blogger maupun wordpress. Menurut saya dua platform tersebut masih sulit untuk siswa saya. Jadi saya gunakan platform blog sasisabu yang memang dibuat khusus pelajar Indonesia.
Saya tidak mau pemanfaatan blog untuk siswa ini hanya sekali pakai lalu ditinggalkan. Maka saya memiliki ide proyek yang akan saya ceritakan pada postingan tulisan selanjutnya.
Mengajarkan siswa menulis blog di sekolah menjadi misi “balas dendam” saya yang akhirnya tercapai.
Jauh sebelum saya menjadi guru, saya sudah suka menulis di blog. Saya ngeblog sejak 2009. Ketika itu saya kelas 3 SMA. Masa akhir SMA hingga Awal masa kuliah saya sedang semangat-semangatnya ngeblog. Saya browsing dan menemukan bahwa ada SMA lain yang sudah diajari membuat blog pada Pelajaran TIK.
Ada juga kampus lain yang menyediakan platform blog sendiri untuk mahasiswanya. Selain itu juga ada komunitas blogger kampusnya. Saya iri melihat itu semua. Saya suka ngeblog tapi saya tidak pernah berada di circle Lembaga Pendidikan yang menyinggung tentang blog. Tidak pernah saya menemukan guru atau dosen saya yang mengajar atau menugaskan membuat blog.
Kini saya bisa “balas dendam”. Saya ingin murid saya memiliki pengalaman belajar menulis blog di sekolah. Saya tidak tahu apakah siswa saya suka atau tidak, merasa bermanfaat atau tidak. Atau justru bisa memantik siswa jadi suka menulis. Tidak ada yang tahu. Saya tidak mau berekspetasi tinggi. Saya lakukan saja, biar murid sendiri yang merasakan sendiri hasil dari belajar menulis di blog.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H