Mohon tunggu...
Brian Prasetyawan
Brian Prasetyawan Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Blogger

Generasi '90an, Pengurus Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI, Ketua Komunitas Cakrawala Blogger Guru Nasional, Menulis 3 buku solo & 14 buku antologi, Pernah menulis puluhan artikel di Media Cetak Ngeblog juga di www.praszetyawan.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.2 Pendidikan Guru Penggerak

26 Agustus 2024   23:29 Diperbarui: 26 Agustus 2024   23:32 2725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jurnal refleksi dwi mingguan merupakan salah satu tahap pembelajaran pada Pendidikan guru penggerak. Calon guru penggerak diminta menulis refleksi setelah melakukan pembelajaran selama dua minggu.

Saya Raimundus Brian Prasetyawan Calon Guru Penggerak Angkatan 10 Jakarta Pusat. Pada jurnal refleksi dwi mingguan ini saya akan menulis pengalaman saya dalam menjalani Pendidikan guru penggerak pada modul 3.2 tentang Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin. Modul 3.2 berlangsung mulai 12 Agustus 2024 sampai 24 Agustus 2024.

Dalam menulis jurnal refleksi ini saya menggunakan model 4F (Fact, Feeling, Findings, dan Future). 4F dapat diterjemahkan menjadi 4P yakni : Peristiwa; Perasaan; Pembelajaran; dan Penerapan.

Fact (Peristiwa)

Pada Modul 3.2 saya melakukan pembelajaran mandiri melalui eksplorasi konsep. Materi yang disajikan yaitu tentang sekolah sebagai ekosistem, Pendekatan Berbasis Kekurangan/Masalah (Deficit-Based Approach) dan Pendekatan Berbasis Aset/Kekuatan (Asset-Based Approach), pendekatan ABCD (Asset Based Community Development), karakteristik komunitas yang sehat dan komunitas, pengalaman rapat dan mendiskusikan murid. Disini juga kami mempelajari kasus 1 dan kasus 2 tentang kegiatan rapat guru membahas kegiatan perpisahan kelulusan murid. Kami diajak untuk melakukan analisa mengenai suasana rapat tersebut.

Pada ruang kolaborasi, kami secara berkelompok menganalisis asset yang dimiliki daerah tempat sekolah kami berada. Dalam konteks tersebut maka daerah yang dimaksud adalah Kota Jakarta. Saya bersama dua rekan CGP lainnya dalam satu kelompok, menganalisis tujuh modal utama yang dimiliki kota Jakarta untuk mendukung Pendidikan di sekolah.  

Pada Sabtu 24 Agustus 2024 terdapat kegiatan lokakarya 4 di SMAN 1 Jakarta. Pada kegiatan tersebut saya dan rekan-rekan CGP mempraktikkan coaching dan observasi pembelajaran.

Feelings (Perasaan)

Saya merasa bersemangat dan antusias terhadap pembelajaran di Modul 3.2 ini. Saya bersemangat mengeksplor asset apa saja yang ada di sekolah dan lingkungan sekitar sekolah dengan berpedoman pada tujuh modal utama sekolah. Pikiran saya menjadi terbuka, ternyata banyak hal yang bisa menjadi asset sekolah. Saya juga senang mendapat wawasan dari rekan CGP melalui wadah-wadah diskusi yang sudah kami lakukan.

Findings (Pembelajaran)

Saya mendapat inti pembelajaran dari modul 3.2 ini yaitu dalam pengelolaan asset ternyata kita jangan memakai pendekatan berbasis kekurangan. Namun justru sebaliknya, gunakan pengembangan komunitas berbasis asset. Dengan fokus pada berbasis asset, maka warga sekolah akan mampu memecahkan masalah melalui pencarian alternatif solusi dengan modal aset yang dimiliki. Suasana yang terbangun adalah optimis dan berpikir positif. Terdapat tujuh modal utama sekolah yaitu:

  1. Modal manusia: dapat diidentifikasi melalui pemetaan individu berdasarkan pengetahuan, kecerdasan, dan keterampilan yang dimiliki.
  2. Modal sosial: terdiri dari norma, aturan, kepercayaan, dan jaringan antar unsur di dalam komunitas/masyarakat.
  3. Modal politik: mencakup kemampuan kelompok untuk memengaruhi distribusi sumber daya di dalam unit sosial dan merupakan instrumen melalui sumber daya manusia yang dapat memengaruhi kebijakan.
  4. Modal agama dan budaya: Agama berperan dalam mengintegrasikan perilaku individu dalam sebuah komunitas, sedangkan kebudayaan merujuk pada hasil karya manusia yang lahir dari serangkaian ide, gagasan, norma, perilaku, serta benda.
  5. Modal fisik: terdiri dari bangunan dan infrastruktur.
  6. modal lingkungan/alam: mencakup potensi alam yang belum diolah dan memiliki nilai ekonomi tinggi.
  7. modal finansial adalah dukungan keuangan yang dimiliki oleh sebuah komunitas dan dapat digunakan untuk membiayai pembangunan dan kegiatan.

Selain tentang PKBA dan 7 modal utama sekolah, saya juga mendapat pembelajaran tentang sekolah sebagai ekosistem. Pada ekosistem sekolah terdapat 2 unsur yaitu biotik dan abiotic. Unsur biotik terdiri dari kepala sekolah, guru, siswa, orang tua, tenaga kependidikan, dinas terkait, Masyarakat sekitar, pemerintah daerah. Unsur abiotic terdiri dari keuangan, sarana prasarana, dan lingkungan alam.

Future (Penerapan)

Setelah mempelajari modul 3.2 ini saya akan melakukan penerapan pada sekolah tempat saya mengajar. Saya akan melakukan sosialisasi kepada kepala sekolah, rekan sejawat, dan tendik. Sehingga kami semua memiliki satu pemikiran yang sama tentang pengelolaan asset. Diharapkan terbangun suasana optimis sehingga akan muncul ide-ide inovatif dari rekan-rekan guru untuk kemajuan sekolah.

Materi modul 3.2 juga menjadi bekal bagi saya untuk diterapkan di sekolah jika di masa depan nanti saya dipercaya sebagai pimpinan di sekolah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun