Mohon tunggu...
Briano Kawenang
Briano Kawenang Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Regular guy who likes to travel and take photos

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Gagahnya Elang Jawa

16 Januari 2011   09:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:32 2067
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa sih yang tidak mengerti elang? semua pasti tahu burung yang gagah satu ini. Sering disebut puncak dalam rantai makanan, elang memang sebuah predator, yang bagi saya pribadi, sangat keren. Bagaimana dengan elang jawa? mungkin belum semuanya tahu. Elang jawa ini, sesuai namanya, adalah elang yang hanya terdapat di Jawa. Spizaitus bartelsi, itu adalah nama latinnya. Yang bikin khas dari Elang jawa adalah selain dia agak berukuran sedang, elang ini memiliki bulu yang berdiri di belakang kepalanya ketika sedang tidak terbang. Seperti foto di atas, ada rambut yang berdiri di belakang kepala sang induk.

1295167350884691128
1295167350884691128
Induk dan si kecil

Tepatnya 6 tahun yang lalu, sekitar bulan juni, saya sedang libur sekolah. Kemudian teman kakak saya berkata bahwa di Sukamantri, Bogor, sedang ada elang jawa yang bertelur. Sontak saya senang, kapan lagi bisa motret elang jawa yang sedang bertelur, dan di alam bebas pula. Saya dan bapak saya langsung merencanakan perjalanan. Kebetulan kami sekeluarga memang suka adventure, jadi jalan-jalan ke hutan adalah hal favorit. Sukamantri tidak begitu jauh dari bogor, mungkin hanya 45 menit. Menggunakan mobil pribadi pun sudah bisa tiba di sana. Sukamantri memang seperti camping ground, jadi fasilitias lumayan lengkap. Warung dan WC tersedia. Setiap akhir minggu, sabtu dan minggu, selama 3 minggu, saya dan bapak saya ke sana. Lokasi sarang  elang jawanya pun cukup dekat. Berada di atas pohon besar yang tinggi, yang ada di tengah lembah dalam, sarangnya terlihat jelas dari lereng lembah tersebut. Pohonnya cukup tinggi, sekitar 50m. Saya, bapak saya, dan teman2 lainnya, duduk di lereng lembah tersebut. Jarak kami ke sarang sekitar 20m, tentunya dipisahkan oleh dalamnya lembah. Jam 7 pagi kami jalan ke lereng tersebut. Saya menyiapkan kamera, dan rekan lainnya duduk2 sambil membawa teropong. Di sarang hanya terdapat si kecil, anak elang tersebut. induknya sudah pergi cari makan. Ya sudah, dengan sabar saya menunggu di belakang kamera dan semak2. Hingga pukul 4 sore, sang induk hanya mampir sekitar 5 kali, dan setiap 'mampir'nya sang induk, mungkin hanya berdurasi sekitar 10 detik, paling lama 30 detik. Selama 3 minggu saya dan lainnya melakukan hal yg sama, duduk dengan sabar menunggu.

12951686221442265741
12951686221442265741
Si kecil sudah mulai tumbuh bulu

Kami pun mengamati pertumbuhan si kecil. Dari yg tak ada bulu, hingga tumbuh bagus bulunya. Sang induk juga hanya beberapa kali mampir, pernah sekali waktu sang ayah juga ikut mampir. Jadi ada 3 elang di depan kami. Sungguh mengesankan.

1295168409237176424
1295168409237176424
Sang Ayah

Sayangnya, sarang elang jawa berpindah-pindah, jadi sarang yg saya foto ini mungkin sudah kosong. Elang jawa, elang favorit saya, sudah termasuk hampir punah. Cukup sedih juga mendengarnya. Mari kita sebisa mungkin membantu elang ini agar tetap ada.

Semoga tulisan ini berguna bagi anda semua.

Salam

P.S: foto-foto di atas adalah dokumentasi pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun