Mohon tunggu...
Bryan Pasek Mahararta
Bryan Pasek Mahararta Mohon Tunggu... Freelancer - Youth Society

Youth Empowerment | Diversity Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Refleksitas Hari Olahraga Nasional, Dilema Pembinaan dan Modus Baru Eksploitasi Anak

9 September 2019   11:57 Diperbarui: 10 September 2019   08:42 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Singkatnya, jika PB Djarum masih serius melakukan pembinaan atlet muda Bulutangkis berprestasi pasti banyak hal yang bisa diberikan dengan nilai investasi masa depan olahraga nasional yang tentunya lebih besar dari sekedar membuat program audisi atlet berprestasi.

Modus Baru Eksploitasi Anak

Memang masih banyak kasus lain soal modus baru "eksploitasi anak" yang harusnya diungkap oleh KPAI. Misalnya kasus pekerja anak industri rumahan home industry). Adakah keseriusan pemerintah dalam memberikan perhatiannya kepada masa depan anak?

Ditengah perubahan jaman saat ini, industri juga tak lepas telah mengalamai perubahan sesuai dengan konteks tuntutan perkembangan jaman. Salah satunya industri rumahan yang sedang tumbuh berkembang. Sampai saat ini masih belum ada kejelasan bagaimana perlindungan pekerja anak yang tidak terdata oleh pemerintah kita.

Jangan sampai dugaan KPAI terkait eksploitasi anak yang ada modus dan bentuk baru di era sekarang justru tertutup dengan alasan keuntungan besar yang diterima sebuah korporasi terus berlanjut bahkan tidak berpihak pada pekerja anak yang berbungkus industri.

Semestinya pemerintah perlu mengevaluasi agar masa depan anak tidak sampai tersandera kepentingan korporasi semata. Pendidikan anak sebagai aset masa depan harus mampu diperhatikan lebih matang, mengingat ke depan Indonesia akan mengalamai bonus demografi.

Prestasi pemuda bisa melalui pembinaan salah satunya menghasilkan prestasi diluar akademik seperti bidang seni dan olahraga. Namun, yang menjadi faktor utama adalah jalan terbaik pembangunan sumber daya alam yang bukan semata menguntungkan salah satu pihak untuk mengeruk pundi-pundi dengan dalih pembinaan atlet muda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun