Singkatnya, jika PB Djarum masih serius melakukan pembinaan atlet muda Bulutangkis berprestasi pasti banyak hal yang bisa diberikan dengan nilai investasi masa depan olahraga nasional yang tentunya lebih besar dari sekedar membuat program audisi atlet berprestasi.
Modus Baru Eksploitasi Anak
Memang masih banyak kasus lain soal modus baru "eksploitasi anak" yang harusnya diungkap oleh KPAI. Misalnya kasus pekerja anak industri rumahan home industry). Adakah keseriusan pemerintah dalam memberikan perhatiannya kepada masa depan anak?
Ditengah perubahan jaman saat ini, industri juga tak lepas telah mengalamai perubahan sesuai dengan konteks tuntutan perkembangan jaman. Salah satunya industri rumahan yang sedang tumbuh berkembang. Sampai saat ini masih belum ada kejelasan bagaimana perlindungan pekerja anak yang tidak terdata oleh pemerintah kita.
Jangan sampai dugaan KPAI terkait eksploitasi anak yang ada modus dan bentuk baru di era sekarang justru tertutup dengan alasan keuntungan besar yang diterima sebuah korporasi terus berlanjut bahkan tidak berpihak pada pekerja anak yang berbungkus industri.
Semestinya pemerintah perlu mengevaluasi agar masa depan anak tidak sampai tersandera kepentingan korporasi semata. Pendidikan anak sebagai aset masa depan harus mampu diperhatikan lebih matang, mengingat ke depan Indonesia akan mengalamai bonus demografi.
Prestasi pemuda bisa melalui pembinaan salah satunya menghasilkan prestasi diluar akademik seperti bidang seni dan olahraga. Namun, yang menjadi faktor utama adalah jalan terbaik pembangunan sumber daya alam yang bukan semata menguntungkan salah satu pihak untuk mengeruk pundi-pundi dengan dalih pembinaan atlet muda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H