Mohon tunggu...
Brian JordanC
Brian JordanC Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Azolla? Inovasi Pertanian Organik?

18 Maret 2019   02:12 Diperbarui: 18 Maret 2019   03:22 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertanyaan yang mungkin sering kita dengar dikalangan pertanian adalah, "Apakah petani di Indonesia masih bergantung pada pupuk kimia?"

Jawabannya adalah IYA  dan SANGAT!

Petani di Indonesia yang bergantung pada pupuk kimia, terkadang menderita dengan harga pupuk di pasaran yang mengalami fluktuasi. Selain itu, penggunaan pupuk kimia dapat menyebabkan efek samping yang sangat berbahaya bagi hasil pertanian maupun lingkungan sekitar.

Nah, saatnya petani di Indonesia perlu melakukan inovasi untuk mengganti penggunaan pupuk kimia menjadi pupuk organik. Salah satu pupuk organik yang perlu diterapkan adalah pupuk organik dari tanaman azolla.


Tanaman dengan nama ilmiah Azolla microphylla ini merupakan tanaman air yang mengapung diatas air dan tergolong tanaman paku. Tanaman ini dapat bersimbiosis dengan Cyanobacteria (bakteri hijau-biru), sehingga dapat memfiksasi N2 menjadi amonia yang dapat diserap oleh tanaman.

Karena kemampuannya memfiksasi N2, tanaman azolla dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik yang kaya akan unsur N (nitrogen). Pembuatan serta pemberian pupuk organik dari tanaman azolla tergolong sangat mudah dan murah.

Pupuk organik dari tanaman azolla memiliki kandungan unsur yang sangat diperlukan oleh tanaman.

Kandungan unsur hara makro :

  • Nitrogen (N) 3 -- 5%
  • Phosphor (P) 0,5 -- 0,9%
  • Kalium (K) 2 -- 4,5%

Kandungan hara mikro :

  • Calcium (Ca) 0,4 -- 1%
  • Magnesium (Mg) 0,5 -- 0,6%
  • Ferum (Fe) 0,06 -- 0,26%
  • Mangaan (Mn) 0,11 -- 0,16%

Dengan komposisi jumlah kandungan unsur hara ini, pupuk organik dari tanaman azolla dapat digunakan untuk mempertahankan kesuburan tanah dengan jumlah 20 ton/Ha azolla dalam bentuk segar atau 7 ton/Ha azolla dalam bentuk kompos atau 1 ton/Ha azolla dalam keadaan kering.

Penggunaan azolla sebagai pupuk dapat menghemat pupuk kimia yang umumnya digunakan petani seperti pupuk Urea hingga 80%. Selain dapat menghemat biaya yang akan dikeluarkan oleh petani, dapak pencemaran lingkungan dapat dikurangi seperti keadaan unsur Nitrogen yang mengalami leaching. So, pertanian organik dapat diwujudkan dengan penggunaan dan pemanfaatan tanaman azolla.

Referensi : nad.litbang.pertanian.go.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun