Salah satu anggota Kelompok Tani (Poktan), di Desa Fatuaruin, Kecamatan Sasitamean, Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur, mengakui keberhasilan pola tanam Jagung menggunakan Double Track (Model Bari rel ganda).
Anggota Poktan itu, atas nama Yanuarius Bau Boko, yang saat ini juga menjabat sebagai sekretaris Kelompok Tani Sinar Kakeularan.
Dirinya mengakui keberhasilan jagung yang diperoleh dengan menggunakan Pola Tanam Double Track (PTDT) melalui program Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur yang didapat yakni "Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS)"
Keberhasilan tanaman jagung menggunakan PTDT ini, dilihat melalui tampilan fisik jagung saat ini (20/04/2020). Walaupun jagung  belum dipanen, tetapi ia yakin bahwa produksi jagung pada lahan yang dimiliki, akan meningkat secara signifikan pada tahun ini.
Dalam Diskusi singkat dengan penulis, Yanuarius mengatakan Bahwa
"Pola tanam jagung menggunakan Double Track, akan lebih menguntungkan karena populasi tanaman jagung pada lahan saya meningkat dan juga tampilan fisik dari jagung yang saya tanam satu biji per lubang, hasilnya sangat memuaskan karena rata-rata pulir jagung besar semua", Kata Yanuarius.
Lanjutnya, "Pada tahun-tahun sebelumnya, pola tanam jagung yang saya terapkan adalah baris biasa dengan jumlah per lubang tanam 2-3 biji. Namun tampilan fisik jagung tidak sebagus pola tanam Double track", selain itu juga populasi tanaman tidak banyak seperti pola tanam saat ini" Ungkap Yanuarius.
"Dari tampilan fisik jagung yang ada saat ini, saya yakin bahwa pada tahun ini produksi jagung pasti akan meningkat, di bandingkan dengan tahun sebelumnya. Dan, selanjutnya saya akan terus menggunakan pola tanam ini, seraya mengajak petani-petani lain untuk sama-sama menerapkannya. Karena memang hasilnya sangat memuaskan. Dan saya bersama anggota pokan lain sudah menerapkan pola tanam ini. tandas Yanuarius.
Saya yakin bahwa pada tahun berikutnya, semua petani di wilayah ini, akan menerapkan pola tanam yang sama karena petani lain yang tidak menerapkannya pada tahun ini sudah melihat dan menyaksikan secara langsung kondisi jagung pada lahan saya" Demikian pungkas Yanuarius.
Yanuarius juga mengatakan bahwa semua itu berkat pendampingan dan bimbingan dari Pendamping Lapangan Program TJPS (Alexander Bria, A.Md).
"Beliau selaku pendamping lapangan terus mendampingi kami, mulai dari proses verifikasi lahan, persiapan lahan, penanaman, pemupukan, Pengendalian Hama dan hingga saat ini kami akan penen jagung, beliau masih setiap mendampingi kami. Meskipun, sering terjadi perdebatan antara kami sebagai anggota Poktan dengan beliau, namun beliau tidak pernah menyerah. Demikian tandas Yanuarius.
Yanuarius juga mengakui ada beberapa hal yang menghambat proses budidaya jagung pada tahun ini tidak maksimal yakni Kondisi Hujan tidak menentu, Hama,dan cuaca.
Akhir kata, Yanuarius mengucapkan terima kasih kepada Tim Ahli dari BPTP Naibonat yang telah menemukan sebuah teknologi baru pada tanaman jagung yakni Pola Tanam Double Track sehingga kami sebagai petani bisa menerapkan teknologi tersebut untuk meningkatkan produksi tanaman jagung.
Salam Petani!!!
Lexy_Brya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H