Mohon tunggu...
Brevian Rival R. Angi
Brevian Rival R. Angi Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 2 Cibal

Alumnus Program Studi Linguistik Universitas Gadjah Mada - Penerima Beasiswa LPDP

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Perspektif Semantik Kata Pulang Kampung dan Mudik

29 April 2020   23:53 Diperbarui: 30 April 2020   06:00 1608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulisan ini untuk menjelaskan makna "pulang kampung" dan "mudik" secara semantis yakni dilihat dari fitur semantik (semantic feature), dua kata tersebut. Penjelasan akan makna kata ‘"pulang kampung" dan "mudik" di sini tidak menggunakan pendekatan etimologi dan linguistik historis.

Video wawancara Najwa Shihab dengan narasumber Presiden Joko Widodo pada 21 April 2020 dan diunggah ke kanal Youtube Najwa Shihab menjadi trending dan menuai banyak komentar warganet. 

Banyak komentar sarkastis yang hadir di kolom komentar disebabkan oleh pernyataan Presiden Joko Widodo yang berujar bahwa ‘"pulang kampung" dan "mudik" tidak sama tetapi berbeda. 

Pernyataan itu terdapat di menit ke 11:56 dan berikut adalah transkripsinya, “… Kalau itu bukan mudik tapi namanya pulang kampung . . . kalau mudik itu di hari lebaran…” 

Hal ini menjadi menarik karena di dalam KBBI kata "mudik" bersinonim dengan kata "pulang kampung" sehingga mereka yang menggunakan standar KBBI ini langsung menjatuhkan "hukuman" salah terhadap Presiden Jokowi. Tulisan ini hadir untuk melihat permasalahan ini dari aspek semantik.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Fitur Semantik

Semantik adalah studi tentang makna kata, frasa dan kalimat (Yule, 2014; Parker, 2014). Semantik memiliki “alat” untuk mengetahui dan membedakan makna sebuah kata dan di antaranya adalah fitur semantik. 

Fitur semantik adalah dimensi makna (sense) yang terkandung pada sebuah kata yang berfungsi untuk membedakan dirinya dengan kata yang lain. 

Berikut adalah tabel fitur semantik kata "pulang kampung" dan "mudik" yang diberi fitur (1) keagamaan yakni untuk melihat aspek penyebab kegiatan, dan (2) menetap, untuk melihat durasi waktu kegiatan.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Jika dilihat dari fitur yang diberi yakni (1) keagamaan dan (2) menetap, maka jelas kita bisa mengetahui bahwa kata "pulang kampung" dan "mudik" itu berbeda karena memiliki nilai fitur semantik yang berbeda (penjelasan ini bisa mengalami perubahan apabila ada yang membantah bahwa fitur semantik pada tabel di atas tidaklah tepat).

Untuk fitur keagamaan, kata "pulang kampung" memiliki nilai positif (+) dan negatif (-) yang berarti bahwa kata (aktivitas) pulang kampung bisa disebabkan atau berkaitan dengan hari raya keagamaan ataupun berkaitan dengan urusan lain seperti urusan adat. 

Namun, kata "mudik" hanya memiliki nilai positif (+) yang berarti kata "mudik" seutuhnya berkaitan dengan hari raya keagamaan dan tidak berkaitan atau disebabkan oleh faktor lain seperti acara adat dsb. Perhatikan contoh percakapan berikut:

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi


Pada contoh (1), penggunaan kata mudik tepat atau berterima karena konteksnya adalah lebaran sedangkan pada contoh (2), penggunaan kata mudik tidak berterima karena konteksnya adalah pernikahan. Tanda bintang (*) untuk menjelaskan bahwa kalimat itu tidak berterima.

Untuk fitur menetap, kata "pulang kampung" memiliki nilai (+) dan (-) yang berarti bahwa kata (aktivitas) pulang kampung bisa untuk menetap (tidak balik ke tempat semula) dan tidak menetap (balik ke tempat semula). 

Namun, untuk kata (aktivitas) mudik memiliki nilai (-) yang berarti bahwa sang pemudik tidak menetap di kampung tetapi pasti akan balik ke tempat sebelumnya. 

Selanjutnya, jika kita melakukan substitusi, kata "mudik" tidak bisa menempati posisi kata "pulang kampung" tetapi kata "pulang kampung" bisa dipakai mengganti posisi kata "mudik".

Contoh berikutnya, percakapan seseorang yang merantau, melanjutkan studi di luar kota dan akhirnya diwisuda.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dari contoh di atas, penggunaan kata "mudik" tidak berterima dan terasa aneh. Kalimat itu menjadi berterima ketika disubstitusi menggunakan kata "pulang kampung". 

Dari contoh-contoh di atas terlihat bahwa kata ‘"pulang kampung" dan "mudik" itu berbeda secara fitur semantik sehingga dua kata tersebut tidaklah sama. 

Jika KBBI menjelaskan bahwa kedua kata tersebut sinonim, kita perlu tahu juga bahwa “tingkat kesinoniman” tidak selamanya 100 % atau utuh (total sameness) seperti penjelasan Yule (2014:113-114) dalam bukunya The Study of Language. 

Kata answer dan reply dalam bahasa Inggris adalah sinonim tetapi dalam kalimat tertentu dua kata itu tidak bisa ditukar. Perhatikan contoh berikut:

  1. What was his answer?
  2. What was his reply?
  3. Sandy had only one answer correct on the test
  4. Sandy had only one reply correct on the test *

HIPONIMI

Hiponim adalah kata yang memiliki arti yang lebih sempit dari sebuah kata yang memiliki arti lebih luas. Yule (2014) mencontohkannya seperti hubungan antara – mawar/bunga, serta semut/serangga. 

Hubungan ini disebut mawar adalah hiponim dari bunga dan semut adalah hiponim dari serangga. Berkaitan dengan kata "pulang kampung" dan "mudik", jika digambarkan dalam bagan hiponimi maka akan tampil seperti di bawah ini.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
PENUTUP

Bahasa bersifat dinamis, tidak statis sehingga makna dari sebuah kata tidak hanya bisa dilihat sebatas dari arti kamus saja tetapi juga perlu dilihat dari konteks dan penutur bahasa tersebut namun hal ini tidak berarti menafikan konvensi

#Terima kasih kepada Ka Viki Feka, Susi Boik, Mbak Esti, Mas Ponco dan Titin Riwu Kana untuk diskusi dan masukannya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun