Mohon tunggu...
Brevian Dwinanto
Brevian Dwinanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Memiliki minat dalam beropini dan mempelajari kebudayaan masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

KKN di Desa Penari: Pentingnya Nilai Adab dan Religi di Tengah Tradisionalisme Indonesia

14 Juni 2022   12:18 Diperbarui: 14 Juni 2022   12:26 1338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Film ini juga menceritakan mengenai adegan tidak terpuji yang dilakukan oleh dua tokoh mahasiswa di film ini yang benar-benar melanggar norma asusila. Sebagai akibatnya, dua mahasiswa yang melakukan tindakan tak senonoh tersebut ditahan oleh bangsa gaib dan tidak bisa kembali ke dunia nyata tempat mereka berasal. 

Adegan ini memang terkesan tidak terpuji atau bisa jadi adegan ini hanya didramatisir saja meskipun ada catatan bahwa film ini dibuat berdasarkan kejadian nyata, tetapi adanya adegan di film ini seolah menyadarkan bahwa dibutuhkan nilai religius yang tinggi untuk bisa melawan hawa nafsu dan untuk tidak takut kepada mereka yang tidak kasat mata.

Dengan memiliki nilai religius yang tinggi, maka kita bisa menguasai diri kita dan segala sesuatu yang kita pikirkan dan yang kita lakukan karena kita takut kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah menciptakan kita. 

Seandainya saja kedua tokoh tersebut adalah tokoh yang religius dan mampu menguasai diri mereka, maka adegan tersebut tidak akan terjadi dan mereka bisa hidup sampai sekarang. Akan tetapi, diri mereka masih bisa dikuasai oleh nafsu duniawi dan akhirnya mereka pun jatuh ke dalam lubang dosa yang dalam dan akibatnya sangat fatal. 

Nilai religius yang tinggi juga membuat kita tidak takut kepada segala sesuatu yang gaib. Sesungguhnya setan dan roh jahat takut kepada kita yang taat dan berpegang teguh kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Apa yang diperbuat mereka bertujuan untuk menggoyahkan iman kita yang sudah kita bangun sebelumnya. Apabila kita memiliki iman yang kuat dan teguh kepada agama kita masing-masing, maka setan dan roh jahat lainnya akan menjadi takut kepada kita.

Meskipun begitu, dari film ini juga kita dapat menyadari bahwa kita hidup berdampingan dengan mereka yang tidak terlihat. Kita harus mengakui eksistensi mereka di tengah dimensi yang kita huni saat ini. Mengakui bukan berarti harus takut kepada mereka. 

Sebaliknya, kita juga tidak boleh mengabaikan dan melecehkan mereka. Kita cukup mengakui eksistensi mereka yang tidak terlihat dan menghormati kebudayaan atau peraturan adat yang mungkin cenderung menghormati mereka yang tidak terlihat ini. 

Bagi kita yang tidak takut kepada roh halus, mungkin akan menganggap peraturan ini sepele. Akan tetapi, peraturan tersebut termasuk salah satu produk budaya tradisional Indonesia. Tidak ada salahnya untuk dihormati dan dilakukan. Apa salahnya kita untuk menaati peraturan tersebut? Toh hitung-hitung itu juga sebagai wujud toleransi kita terhadap kebudayaan Indonesia yang beraneka ragam.

Film KKN di Desa Penari menunjukkan kita berbagai hal yang bisa kita resapi dengan pengertian masing-masing. Ada nilai adab, religi, toleransi, kesopanan, dan masih banyak hal lagi yang ditampilkan di film ini. 

Film ini seolah mengajarkan kita untuk memiliki nilai-nilai yang sudah seharusnya dimiliki oleh manusia ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun