13:3 Sebab jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah, hanya jika ia berbuat jahat. Maukah kamu hidup tanpa takut terhadap pemerintah? Perbuatlah apa yang baik dan kamu akan beroleh pujian dari padanya.
13:4 Karena pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat jahat, takutlah akan dia, karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang. Pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat. 13:5 Sebab itu perlu kita menaklukkan diri, bukan saja oleh karena kemurkaan Allah, tetapi juga oleh karena suara hati kita.
13:6 Itulah juga sebabnya maka kamu membayar pajak. Karena mereka yang mengurus hal itu adalah pelayan-pelayan Allah.
13:7 Bayarlah kepada semua orang apa yang harus kamu bayar: pajak kepada orang yang berhak menerima pajak, cukai kepada orang yang berhak menerima cukai; rasa takut kepada orang yang berhak menerima rasa takut dan hormat kepada orang yang berhak menerima hormat.
Dengan mengkritik bahwa anda mengatakan bahwa sikap Pak Anies dalam berpolitik dan mendapat jabatan tidak ada diajarkan di Kanesius saya pikir juga kurang tepat. Justru sikap anda dalam mengkritik dan menyampaikan hal seperti itu di acara kanesius menurut saya tidak ada diajarkan di Kanesius. Menurut saya anda lah yang kurang memahami nilai-nilai Kanesius sebagai lembaga katolik yang pasti berasaskan kepatuhan, menghormati dan kasih. Saya menyampaikan ini karena saya pernah bersekolah selama 6 tahun di Katolik sama seperti lembaga kanesius walaupun saya adalah seorang kristen protestan.
Nilai-nilai Kasih yang menurut saya ada di Kanesius
(1 Pet 3:11 ) Dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, q  atau caci maki dengan caci maki, r  tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, s  karena untuk itulah t  kamu dipanggil, u  yaitu untuk memperoleh berkat.
(Rom 12:7) Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; j  lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!
Kritikan yang anda sampaikan juga  kepada sekolah seperti anda sampaikan dikutip dimedia online yaitu "Pidato saya itu benar-benar seratus persen mengkritik panitia penyelenggara acara tersebut. Bukan mengkritik siapa-siapa lagi. Dan pada saat saya pidato, pada saat itu, Gubernur Jakarta sudah tidak ada di tempat. Jadi semoga itu jelas,"adalah sikap yang tidak baik.
Disamping anda harus meminta maaf kepada Gubernur seharusnya anda juga harus nya meminta maaf kepada lembaga dan panitia penyelenggara acara tersebut. Pihak kanesius yang mengomentari pidato dan sikap anda sangat tepat bahwa apa yang anda lakukan buka mewakili kanesius dan bertentangan dengan nilai-nilai kanesius.
Sebagai sekolah yang berazaskan Alkitab dan nilai-nilai Katolik, anda hampir membawa mereka terhadap sikap politis yang seharusnya lembaga tersebut harus benar-benar jauh dari politik. Mereka tidak boleh terlibat secara langsung dalam politik, dan saya sampaikan kepada anda, apabila lembaga kanesius dan panitia tidak mengundang beliau diacara penting seperti itu dengan status sekolah yang diakui dan dihormati bukan hanya dijakarta juga di indonesia, itu akan menunjukkan sikap yang politis dan permusuhan terhadap pemimpin dan pemerintahan nya.