Sebenarnya dengan menulis tentang ini memunculkan kembali kecewa dan rasa sakit. Tetapi tidak mengutarakan ini memunculkan ketidaktenangan di dalam diriku. Saya ingin teman-teman pembaca memberikan pandangan dan masukan kepada saya. Saya sudah memaafkan walau sampai sekarang saya berusaha mencari keadilan. Hal ini menimbulkan rasa sakit dan kekecewaan.
Hari itu saya tidak merasakan firasat bahwa kejadian ini tidak akan terjadi. Pagi-pagi tanggal 22 Agustus 2017 ketika saya memulai kegiatanku, saya mendapat telepon dari pacar saya (calon istri saya karena saat itu kami sudah merencanakan pernikahan) bahwa dia akan mengikuti interview di salah satu bank swasta di Jakarta. Ini adalah pekerjaan yang dia inginkan, karena dia selalu berhasrat untuk berkarir terus di Bank karena sebelumnya juga dia sudah bekerja di sebuah Bank. Pagi itu dia menelpon saya hanya untuk berpamitan mau berangkat. Memang biasanya saya selalu mengantarnya naik motor. Tetapi pagi itu saya ada sesuatu yang harus saya kerjakan sehingga berhalangan untuk mengantarnya.
Saya memang tetap memaksa untuk mengantarnya walaupun saya ada pekerjaan. Kami sempat berdebat pagi itu. Karena dia tau saya ada pekerjaan dia memilih berangkat sendiri. Saya selalu mengantarnya di Jakarta ini. Memang pacar saya ini baru 4 bulan di Jakarta karena sebelumnya dia bekerja di Batam dan dia menyusul saya ke Jakarta untuk mencari pekerjaan seraya kami mempersiapkan pernikahan kami dalam waktu dekat. Memang saya sudah mengajari dia untuk menggunakan kendaraan umum atau kendaraan online untuk bepergian selama 4 bulan dia di Jakarta.
Akhirnya dengan kesepakatan kami, dia akhirnya berangkat sendiri untuk mengikuti interview. Saya menitipkan pesan kepada dia supaya hati-hati terutama dalam menyebrang jalan raya. Karena lalu lintas Jakarta sangat padat dan semua serba terburu-buru.
Hari itu berjaan biasa, kami saling mengabari posisi dia dimana untuk memastikan dia tiba dengan selamat. Dan syukur dia tiba dengan selamat dan tepat waktu di tempat interview yang dituju. Dan seiring berjalan waktu setelah dia menyelesaikan interviewnya, dia mengirimkan kabar kepada saya bahwa dia diterima bekerja di Bank tersebut dengan memenuhi persyaratan yang diajukan. Kami memang belum sempat membahas karena saya menyampaikan supaya kami bahas ini seteah dia tiba di rumah. Sampai saat itu saya juga belum ada firasat. Sayapun melanjutkan pekerjaan saya.
Beberapa menit kemudian handphone saya berbunyi. Saya mendapat telepon dari pacar saya. Saat itu saya berpikir dia hanya akan memberitahu bahwa dia sudah naik busway untuk pulang ke rumah. Saya mengangkat hp saya dan kaget tiba-tiba kenapa yang berbicara kepada saya adalah suara berbeda. Saat itu saya langsung berpikir, apa yang terjadi, kenapa yang berbicara berbeda. Pikiranku mulai kacau, tetapi saya coba menenangkan diri mungkin hp nya jatuh dan ada yang menemukan dan menelpon kontak pertama.Â
Dia berbicara agak terburu-buru menanyakan tentang saya. Dia memberitahu kabar yang mengagetkan saya dan membuat saya terasa berat. Pikiranku mulai kacau. Ini sangat mengagetkan dan membuat saya takut kalau kejadiannya bisa lebih parah atau terjadi sesuatu yang lebih menakutkan. Tiba-tiba seorang laki-laki meminta teleponnya dan berbicara kepada saya dengan nada tenang. Dia memperkenalkan dirinya kepada saya bahwa dia adalah sekuriti di Gedung Kompas Kebun Jeruk. Dia sangat tenang berbciara kepada saya dan menyampaikan kejadiannya kepada saya dengan tenang juga.Â
Dia mengatakan bahwa pacar saya mengalami kecelakaan di depan Gedung Kompas Kebun Jeruk. Dan dia berusaha menenangkan saya dan mengatakan bahwa kondisi korban baik-baik aja dan dalam keadaan sadar dan menyarankan saya untuk segera datang yang kebetulan saya berada di darah Jakarta Timur. Dia sangat dan sangat berusaha menenangkan saya karena dia tau bahwa aku sudah mulai panik. Dia berusaha meyakinkan bahwa kondisi baik-baik aja. Ketika saya meminta untuk berbciara dengan pacar saya, dia tidak memberikan karena kondisi masih shock dan menyarankan saya cepat untuk datang.
Saya berusaha tenang dengan informasi yang dia berikan tetapi ketika dia tidak bisa berbicara dengan pacar saya, saya mulai khawatir. Dia menyampaikan bahwa akan segera dibawa ke rumah sakit terdekat dan saya pun sangat menyarankan itu. Syukur kepada Tuhan sekuriti Gedung Kompas Kebun Jeruk sangat baik mempunya jiwa kemanusiaan yang tinggi dan mengantarkan pacar saya ke Puskesmas Kebun Jeruk tepatnya di belakang Gedung Kompas tanpa menunggu saya. Mereka adalah orang yang pertama langsung bergerak memberikan pertolongan kepada pacar saya dan mengurusnya sampai ke rumah sakit. Saya sangat berterimakasih kepada mereka atas kepeduliaannya dan kebaikannya,
Saya langsung bergegas ke Kebun Jeruk dan sekitar 1 jam kemudian saya tiba di Puskemas Kebun Jeruk. Saya langung mencari pacar saya yang sudah mendapat perawatan. Jantung saya benar-benar berdetak kencang ingin mengetahui bagaimana kondisinya. Saya ketakutan. Sekuriti di dalam langsung mengantarkan saya ke ruang ICU dan saya akhirnya melihat pacar saya. Saat itu dia langsung menangis dan saya pun menangis. Saya berusaha menenangkan dia bahwa dia baik-baik saja dan saya sudah ada bersama dia. Saya melihat kondisinya dan darah sangat banyak di baju yang dia pakai karena bekas benturan di kening dan mengakibatkan luka robek yang lumayan besar.
Saya juga melihat bahwa kaki sebelah kirinya di kasih papan dan menanyakan ke perawat apa yang terjadi dengan kakinya. Mereka mengatakan bahwa ada terjadi patah tulang kering dan belum bisa dipastikan separah apa kondisi patahnya menunggu rontgen dan persetujuan keluarga.
Saya pun segera mengurus untuk dilakukan rontgen untuk mengetahui kondisi kakinya. Setelah selesai rontgen saya mengambil hasilnya dan dokter membeikan penjelasan kondisi kakinya. Ada patahan tulang kering, dengan tulang lepas dan ada juga retakan retakan di sekitar tulang yang patah. Saya melihat kondisi patahannya sangat parah. Dan ketika memberitahukan kepada dia tentang kondisinya dia menangis. Setelah selesai perawatan di sana, kami langsung pindah ke salah satu rumah sakit di Tanjung Priok untuk mendapat perawatan rawat inap.
Setelah saya selesai mengurus rumah sakit dan konsultasi kepada dokter, saya langsung melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib supaya diproses. Kebetulan penabrak melarikan diri begitu saja. Sesuai dengan informasi yang saya dapat bahwa pacar saya ini mengalami kecelakaan di jalur busway ketika sedang menyebrang untuk menaiki halte busway. Untuk menaiki busway di Halte Kebun Jeruk harus melewati zebra cross di depan gedung Kompas. Di sana belum disediakan pemprov tangga penyebrangan untuk penumpang busway.Â
Jadi setiap penumpang harus menyebrang di jalan raya. Tepat setelah pacar saya menyebrang dia langsung berjalan menuju trotoar di tengah jalan. Tiba-tiba sebuah mobil dengan kecepatan tinggi meluncur menabrak pacar saya dan sama sekali tidak berhenti. Penabrak langsung melarikan diri. Dia mengatakan sama sekali tidak melihat mobil ada meluncur dengan kecepatan tinggi. Setelah saya pergi ke TKP saya bisa melihat bahwa mobil bisa saja setelah belok kiri karena kebetulan di sana ada perempatan dan langsung masuk jalur busway.Â
Polisi juga bergegas ke TKP dari TIM A Polresta Kebun Jeruk khusus penanganan lalu lintas. Mereka juga berkunjung ke puskesmas kebun jeruk untuk menanyai korban. Mereka mencatat semua kondisi korban dan membuat laporan. Saya berharap pihak polisi saat itu bisa menemukan pelaku yang begitu tega melarikan diri. Karena saya juga melihat bahwa di sana tepat di halte busway ada 2 cctv langsung mengarah ke TKP. Jadi saya yakin bahwa ini bisa dilacak dan pihak penjaga busway mengatakan bahwa CCTV tersebut hidup walaupun itu milik Dinas Perhubugan Jakarta. Saya sangat berharap dan yakin pelaku akan ketemu.
Setelah seminggu berlalu saya setiap saat menanyakan kabar tentang pelaku penabrakan ke pihak Kepolisian. 2 minggu kemudian mereka mengundang saya ke kantor polisi kebun jeruk khusus lalu lintas di TIM A. Setalah bertemu dengan kepolisian saya kaget bahwa mereka mengatakan bahwa ke 2 CCTV tersebut mati dan tidak berfungsi. Mereka menyampaikan dengan surat balasan dari DISHUB tentang kondisi CCTV. Saya juga kaget bahwa mereka memberikan surat kepada saya tentang kronologi kecelakaan dan di surat tersebut bahwa keadaan korban hanya mengalami luka memar di kepala.
Saya kaget dengan polisi yang mengurus kasus ini. Jelas-jelas pada saat berkunjung ke puskesmas, polisi yang diperintahkan menulis kondisi korban dengan terperinci bahwa korban mengalami kecelakaan dengan luka 8 jaitan di kepala dan tulang kering kaki sebelah kiri patah. Kenapa mereka hanya mengatakan luka memar.Â
Saat itu juga saya sangat kecewa tetapi tidak tahu meluapkan kekecewaan saya bagaimana. Saya membuang surat yang diberikan kepolisian karena di sana tidak ada kebenaran. Pertama mereka mengatakan bahwa kedua CCTV mati, padahal pihak penjaga busway mengatakan bahwa CCTV hidup. Masa iya dengan kota sebesar Jakarta, kota modern, CCTV yang kata Gubernur semua berfungsi untuk memantau lalulintas apalagi daerah tersebut rawan kecelakaan. Tiga hari sebelumnya juga menurut sekuriti Kompas terjadi kecelakaan parah di tempat itu.Â
Yang kedua, pihak polisi langsung datang ke ICU untuk melihat korban dan menulis laporan kondisi korban dengan sangat jelas, ada luka robek di kepala dan patah tulang kering sebelah kiri. Kenapa mereka menulis luka memar di kepala. Ini sangat ganjil, saya tahu polisi tidak serius dan tidak ingin menangani kasus ini.Â
Mereka malas mengurusi hal itu. Mereka tidak memikirkan perasaan korban. Polisi yang kita kagumi sebagai pelayan masyarakat sangat mengecewakan. Baru pertama saya merasakan berurusan dengan pihak kepolisian dan itu sangat mengecewakan. Saya tidak tahu apa yang mereka pikirkan. Kalau tidak disorot media mereka tidak benar-benar peduli. Mungkin karena mereka lihat saya orang biasa dan tidak punya power apa-apa.
Saya masih berharap bisa menemukan pelaku karena polisi tidak mau bekerja walaupun mereka bilang bekerja. Saya hanya bisa berharap dari satu-satunya video CCTV dari sekuriti gedung Kompas yang saya upload ke Youtube bisa membantu saya. Tetapi kondisi video sangat jauh dan gelap. Saya tidak bisa melihat plat mobil putih (Mungkin Honda Brio Putih). Dari video tersebut kelihatan pada detik 6 mobil melaju dengan kencang dan langsung menabrak korban.
Mungkin apabila ada yang bisa membantu saya menganalisis satu-satunya video yang saya dapat dan saya sudah upload di Youtube. Saya ingin menemukan pelaku dan mempertemukan dia dengan korban. Apakah dia manusia atau seekor hewan yang tidak punya hati. Menabrak korban dengan kejam dan lari begitu saja. Mohon juga pihak dan rekan-rekan Kompasiana bisa membantu saya dan menyebarkan video dan artikel ini siapa tahu ada yang bisa bantu.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H