Mohon tunggu...
Bresman G
Bresman G Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan swasta

Seorang karyawan swasta yang hoby menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Korban Tabrak Lari dan Polisi yang Tidak Serius Cari Pelaku

1 November 2017   13:53 Diperbarui: 1 November 2017   14:49 3717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ada 2 cctv di Halte Busway/dokumentasi pribadi

Saya pun segera mengurus untuk dilakukan rontgen untuk mengetahui kondisi kakinya. Setelah selesai rontgen saya mengambil hasilnya dan dokter membeikan penjelasan kondisi kakinya. Ada patahan tulang kering, dengan tulang lepas dan ada juga retakan retakan di sekitar tulang yang patah. Saya melihat kondisi patahannya sangat parah. Dan ketika memberitahukan kepada dia tentang kondisinya dia menangis. Setelah selesai perawatan di sana, kami langsung pindah ke salah satu rumah sakit di Tanjung Priok untuk mendapat perawatan rawat inap.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
MENCARI TAHU PENABRAK DAN MENCARI KEADILAN

Setelah saya selesai mengurus rumah sakit dan konsultasi kepada dokter, saya langsung melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib supaya diproses. Kebetulan penabrak melarikan diri begitu saja. Sesuai dengan informasi yang saya dapat bahwa pacar saya ini mengalami kecelakaan di jalur busway ketika sedang menyebrang untuk menaiki halte busway. Untuk menaiki busway di Halte Kebun Jeruk harus melewati zebra cross di depan gedung Kompas. Di sana belum disediakan pemprov tangga penyebrangan untuk penumpang busway. 

Jadi setiap penumpang harus menyebrang di jalan raya. Tepat setelah pacar saya menyebrang dia langsung berjalan menuju trotoar di tengah jalan. Tiba-tiba sebuah mobil dengan kecepatan tinggi meluncur menabrak pacar saya dan sama sekali tidak berhenti. Penabrak langsung melarikan diri. Dia mengatakan sama sekali tidak melihat mobil ada meluncur dengan kecepatan tinggi. Setelah saya pergi ke TKP saya bisa melihat bahwa mobil bisa saja setelah belok kiri karena kebetulan di sana ada perempatan dan langsung masuk jalur busway. 

Polisi juga bergegas ke TKP dari TIM A Polresta Kebun Jeruk khusus penanganan lalu lintas. Mereka juga berkunjung ke puskesmas kebun jeruk untuk menanyai korban. Mereka mencatat semua kondisi korban dan membuat laporan. Saya berharap pihak polisi saat itu bisa menemukan pelaku yang begitu tega melarikan diri. Karena saya juga melihat bahwa di sana tepat di halte busway ada 2 cctv langsung mengarah ke TKP. Jadi saya yakin bahwa ini bisa dilacak dan pihak penjaga busway mengatakan bahwa CCTV tersebut hidup walaupun itu milik Dinas Perhubugan Jakarta. Saya sangat berharap dan yakin pelaku akan ketemu.

Setelah seminggu berlalu saya setiap saat menanyakan kabar tentang pelaku penabrakan ke pihak Kepolisian. 2 minggu kemudian mereka mengundang saya ke kantor polisi kebun jeruk khusus lalu lintas di TIM A. Setalah bertemu dengan kepolisian saya kaget bahwa mereka mengatakan bahwa ke 2 CCTV tersebut mati dan tidak berfungsi. Mereka menyampaikan dengan surat balasan dari DISHUB tentang kondisi CCTV. Saya juga kaget bahwa mereka memberikan surat kepada saya tentang kronologi kecelakaan dan di surat tersebut bahwa keadaan korban hanya mengalami luka memar di kepala.

Saya kaget dengan polisi yang mengurus kasus ini. Jelas-jelas pada saat berkunjung ke puskesmas, polisi yang diperintahkan menulis kondisi korban dengan terperinci bahwa korban mengalami kecelakaan dengan luka 8 jaitan di kepala dan tulang kering kaki sebelah kiri patah. Kenapa mereka hanya mengatakan luka memar. 

Saat itu juga saya sangat kecewa tetapi tidak tahu meluapkan kekecewaan saya bagaimana. Saya membuang surat yang diberikan kepolisian karena di sana tidak ada kebenaran. Pertama mereka mengatakan bahwa kedua CCTV mati, padahal pihak penjaga busway mengatakan bahwa CCTV hidup. Masa iya dengan kota sebesar Jakarta, kota modern, CCTV yang kata Gubernur semua berfungsi untuk memantau lalulintas apalagi daerah tersebut rawan kecelakaan. Tiga hari sebelumnya juga menurut sekuriti Kompas terjadi kecelakaan parah di tempat itu. 

Yang kedua, pihak polisi langsung datang ke ICU untuk melihat korban dan menulis laporan kondisi korban dengan sangat jelas, ada luka robek di kepala dan patah tulang kering sebelah kiri. Kenapa mereka menulis luka memar di kepala. Ini sangat ganjil, saya tahu polisi tidak serius dan tidak ingin menangani kasus ini. 

Mereka malas mengurusi hal itu. Mereka tidak memikirkan perasaan korban. Polisi yang kita kagumi sebagai pelayan masyarakat sangat mengecewakan. Baru pertama saya merasakan berurusan dengan pihak kepolisian dan itu sangat mengecewakan. Saya tidak tahu apa yang mereka pikirkan. Kalau tidak disorot media mereka tidak benar-benar peduli. Mungkin karena mereka lihat saya orang biasa dan tidak punya power apa-apa.

Ada 2 cctv di Halte Busway/dokumentasi pribadi
Ada 2 cctv di Halte Busway/dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Sampai sekarang pacar saya masih dalam perawatan untuk memulihkan kakinya. Kami memutuskan melakukan pengobatan tradisional daripada tindakan medis. Karena sesuai diskusi saya dengan dokter bahwa di dalam medis kaki korban akan dibedah dan dilakukan penyambungan dengan plat. Akan ada 2 kali pembedahan, bedah memasang dan bedah membuka plat. Kami memutuskan tidak melakukan tindakan itu sesuai dengan keputusan keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun