Mohon tunggu...
Brenyka Ayu
Brenyka Ayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional, Universitas Airlangga

Mahasiswa S1 Hubungan Internasional yang memiliki ketertarikan dalam isu-isu dunia terkini.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Johnny Depp: Bukti Lelaki Juga Dapat Menjadi Korban Domestic Violence

6 Juni 2022   02:37 Diperbarui: 23 Juni 2022   12:11 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus yang menimpa Depp ini merupakan bukti nyata kepada publik bahwa laki-laki juga dapat menjadi korban dari domestic violence. Hotline domestic violence di Amerika Serikat menyatakan bahwa satu dari tujuh pria dewasa di Amerika Serikat telah menjadi korban kekerasan pasangan intim. Namun, pria memiliki kemungkinan yang lebih kecil dibandingkan wanita untuk melaporkan pelecehan yang mereka alami atau mencari bantuan. 

Hal ini dikarenakan, publik lebih mengetahui bahwa korban yang sering mengalami kekerasan dalam rumah tangga adalah perempuan dan pelakunya adalah pihak laki-laki. Tentu para lelaki yang pernah menjadi korban memiliki rasa ketakutan dan keraguan apabila mereka melaporkan dianggap playing victim, memberikan laporan palsu, atau manipulatif. 

Selain itu, laki-laki juga memilih untuk tidak melaporkan karena adanya ketakutan dianggap tidak "jantan" atau mendapat penghinaan tentang maskulinitas mereka.

Dalam kasus Johnny Depp ini, masyarakat juga sempat menyerukan tagar "Believe Male Victims" yang memiliki arti percaya terhadap para korban laki-laki. Depp juga telah menjadi simbol bagi mereka yang ingin membicarakan bahwa laki-laki juga dapat menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga. 

Dengan keberanian Depp untuk memperjuangkan kebenaran bahwa dia bukan pelaku dan justru Depp korbannya berhasil mematahkan stigma tentang laki-laki tidak mungkin menjadi korban domestic violence. 

Selain karena sisi maskulinitas yang akan mendapat serangan dari masyarakat apabila laki-laki memilih untuk melaporkan diri mereka karena menjadi korban. Para pembela korban laki-laki juga kerap mendapat olokan misoginis yang merupakan istilah untuk orang yang tidak menyukai wanita.

Kasus Johnny Depp dan Amber Heard ini hanya satu dari sekian banyak kasus kekerasan dalam rumah tangga yang korbannya merupakan pihak laki-laki. 

Stigma masyarakat yang menjadikan para korban laki-laki dari kekerasan dalam rumah tangga memilih untuk tidak menyuarakan kebenaran. Baik korbannya pria ataupun wanita, sudah seharusnya masyarakat dan pihak berwajib memberikan perhatian dengan porsi yang sama. Karena pada dasarnya, kekerasan dalam rumah tangga memang dapat terjadi kepada gender manapun. 

Oleh karena itu, agar korban pria ataupun wanita berani dan merasa aman untuk melaporkan kekerasan yang terjadi terhadap mereka. Akan lebih baik masyarakat mengesampingkan stigma negatif terhadap masing-masing gender.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun