Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Perubahan Sosial Tanpa Partisipasi Publik: Mitos!

9 Mei 2016   09:03 Diperbarui: 9 Mei 2016   09:13 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Karena hanya melibatkan sisi kognitif inilah yang menunjukkan tidak adanya pertisipasi masyarakat dalam pengolahan pesan kampanye tentang lingkungan itu sendiri. Dalam pendekatan top down pesan yang digunakan oleh Lakoff dan ecoAmerica, opini publik tidak diciptakan melalui debat publik, tapi teknik iklan massal (Brulle, 2010: 6).

Sementara untuk memobilisasi dukungan luas sebagai bentuk perubahan sosial, warga tidak bisa diperlakukan sebagai obyek untuk manipulasi. Sebaliknya, mereka harus diperlakukan sebagai warga negara yang terlibat dalam dialog bersama (Brulle, 2010:7).

Selain itu Luke (dalam Brulle, 2010: 7 ) berpendapat bahwa masalah inti dengan gerakan lingkungan saat ini adalah penyempitan ruang publik dan pemahaman terbatas kepentingan umum. Oleh karena itu, Ia menyerukan ekologi publik yang bisa melibatkan masyarakat dalam upaya kolektif untuk menyeimbangkan tatanan ekonomi dan sosial dengan kebutuhan manusia dan alam. Selain itu, strategi pesan perlu diintegrasikan ke dalam upaya lebih luas untuk mendorong mobilisasi politik dalam mendukung perubahan sosial.  Ketika individu diberikan informasi lengkap mengenai risiko tertentu, dan kemudian dimasukkan dalam pengembangan tanggapan untuk itu, mereka jauh lebih mungkin untuk terlibat dalam mengambil tindakan daripada jika hanya diberikan informasi atau tanggung jawab terbatas (Jasanoff dan Wynne dalam Brulle, 2010: 8).

Sumber:

Brulle, Robert J. 2010. From Environmental Campaigns to Advancing the Public Dialogue:

Environmental Communication for Civic Engagement.Environmental Communication: A Journal of Nature and Culture. Diakses tanggal 07 Mei 2016, pukul 09:02 WIB

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun