Mohon tunggu...
Brenda Gracia
Brenda Gracia Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Peculiar. Curious. Enigmatic.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Anomali Oscar

24 Februari 2013   14:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:46 863
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyerahan award paling bergengsi di bidang perfilman yaitu Oscar akan digelar pada 25 Februari 2013 malam waktu Los Angeles atau Senin pagi waktu Indonesia. Jika diamati dengan jeli, ada beberapa anomali yang layak mendapat spot light dari kalangan penikmat film di ajang Academy Award ke 85 ini. Apa sajakah anomali itu?

New Record!

[caption id="" align="alignleft" width="297" caption="Emmanuelle Riva (86 tahun) dan Quvenzhane Wallis (9 tahun) bersanding dalam satu kategori"][/caption] Kali ini The Academy mensejajarkan satu nominee termuda (Quvenzhane Wallis, 9 tahun) dan satu nominee tertua (Emmanuelle Riva, 86 tahun) sepanjang sejarah acara Oscar digelar sejak tahun 1929, di dalam satu kategori yang sama. Emmanuelle Riva, aktris senior Perancis yang merayakan ulang tahun ke 86 nya hari ini (24 Februari) merupakan pemenang BAFTA award 2013.

Sama seperti Riva, nominasi Oscar tahun ini merupakan nominasi Oscar pertama bagi Quvenzhane Wallis (diucapkan kwuh-ven-jah-nay) yang memulai debut nya dalam film Beasts of The Southern Wild. Keberadaan Wallis di dalam jajaran nominee Oscar tahun ini adalah keunikan tersendiri, sebab ia adalah nominee termuda untuk kategori Best Actress sekaligus nominee ketiga termuda sepanjang sejarah dalam semua kategori yang ada di ajang Oscar.

Yang membuat menarik adalah kandidat paling kuat untuk kategori best actress bukan keduanya. Kebanyakan berpendapat Jennifer Lawrence, the new American sweetheart lah yang akan memenangkan kategori ini. Jennifer Lawrence yang juga merupakan nominee ketiga termuda di ajang Oscar untuk kategori Best Actress (dinominasikan pada umur 20 tahun untuk film Winter’s Bone) diunggulkan sebagai pemenang. Yang pasti, jika Lawrence berhasil membawa pulang piala Oscar, tentu akan menjadi benchmark tersendiri bagi casting director untuk film adaptasi novel remaja, sebab Lawrence juga membintangi adaptasi trilogi novel remaja yang sangat populer, The Hunger Games.

Silver Linings Playbook [caption id="" align="alignnone" width="620" caption="Silver Linings Playbook dinominasikan untuk kategori The Big Five"][/caption] Film bergenre drama komedi ini merupakan kejanggalan lain. Dalam 32 tahun terakhir, Silver Linings Playbook menjadi satu-satunya film yang bisa dinominasikan dalam empat kategori acting (best actress, best actor, supporting actor, supporting actress) semenjak Reds dinominasikan untuk empat kategori tersebut di tahun 1981. Tidak hanya itu, film yang dibintangi Bradley Cooper ini juga menjadi film pertama semenjak 9 tahun terakhir (sejak Million Dollar Baby) yang berhasil dinominasikan dalam The Big Five atau lima kategori utama dalam ajang Oscar (Actor, actress, director, picture, writing).

The Academy did it again, twice

[caption id="" align="alignleft" width="359" caption="Seth is all set for The Oscars"][/caption] Menggandeng Seth MacFarlane, komedian berusia 39 tahun yang pernah dinominasikan di ajang Emmy Award dan juga Oscar tahun ini untuk kategori Best Original Song merupakan pilihan ajaib dari The Academy. MacFarlane adalah creator sekaligus pengisi suara serial Family Guy dan film layar lebar tentang boneka beruang menggemaskan yang suka mabuk-mabukan dan berbicara kotor, TED. Harapan dari The Academy adalah supaya MacFarlane bisa menarik penonton muda. Di satu sisi, pilihan The Academy ini memang janggal. Memasang host berusia muda sebagai strategi untuk menarik penonton kalangan remaja sudah pernah dilakukan di Oscar 2011 dimana James Franco dan Anne Hathaway menjadi host Oscar termuda sepanjang sejarah acara ini digelar. Hasilnya?

  • Rating Oscar 2011 menjadi yang terburuk selama beberapa tahun terakhir dengan ditonton ‘hanya’ 37.6 juta penonton
  • Selain itu, sindiran Tina Fey yang bertindak sebagai host Golden Globes 2013 yang mengatakan:

Anne Hathaway, you gave a stunning performance in Les Miserables. I have not seen someone so totally alone and abandoned like that since you were on stage with James Franco at the Oscars.”

Sadar betul akan popularitasnya di kalangan penonton remaja (dan remaja biasanya cenderung lebih memilih menonton ajang seperti Teen Choice Award dan MTv Movie Award yang menominasikan idola mereka),MacFarlane sempat membuat video promo untuk Oscar tahun ini dimana ia dengan jenaka nya mengatakan “Hi I’m Seth MacFarlane.. Ask your kid.. and I’ll be hosting The Academy Award.. Ask your parents.”

Adalah sebuah rekor baru juga bagi The Academy, sebab Seth adalah host pertama yang termasuk behind the camera guy semenjak Frank Capra menjadi pembawa acara Oscar di tahun 1935. Akankah pemilik akun twitter @SethMacfarlane yang juga mendapatkan predikat Smartest Person on TV versi Entertainment Weekly di tahun 2008 ini berhasil memukau penonton dengan memberikan jokes cerdasnya?

Anomali Affleck

[caption id="" align="alignright" width="309" caption="Ben Affleck mengarahkan aktor di film Argo"]

Ben Affleck mengarahkan aktor di film Argo
Ben Affleck mengarahkan aktor di film Argo
[/caption]

Masih segar dalam ingatan saya, headline foto halaman depan Koran KOMPAS Selasa, 15 Januari 2013 lalu memuat kemenangan film Argo yang meraih film terbaik untuk kategori drama di ajang Golden Globes 2013 yang digelar 13 Januari 2013. Adalah pilihan yang tidak biasa bagi KOMPAS yang saya kira akan memuat foto mengenai nomor urut parpol yang baru ditetapkan KPU. Namun jika dipikir lagi, kemenangan ini memang tidak biasa sehingga layak dimuat di halaman depan.

Berbanding lurus dengan kemenangan Argo untuk film terbaik, Ben Affleck yang duduk di kursi sutradara merasakan kemenangan yang sama untuk predikatnya sebagai sutradara terbaik di ajang Golden Globes. Anomali yang menjadi pertanyaan besar kebanyakan movie goers semenjak daftar nama nominasi Oscar diumumkan pada Januari lalu adalah: mengapa Affleck tidak dinominasikan untuk kategori yang sama di ajang Oscar 2013? Tidak heran banyak yang berharap kategori Best Picture dimenangkan oleh Argo supaya bisa ”menebus” kesalahan The Academy yang menyingkirkan Affleck dari nominasi Best Director. Hal ini sangat wajar mengingat Affleck seringkali dianggap ’dicurangi’ dalam berbagai award dimana ia seharusnya menang. Tidak heran banyak perdebatan di media sosial mengenai ada apa dibalik keputusan The Academy kali ini. Akankan Argo yang berbudget 44.5 juta dolar berhasil menyingkirkan pesaing utamanya Lincoln yang berbudget 65 juta dolar untuk menjadi Best Picture Oscar tahun ini?

Amour

[caption id="" align="aligncenter" width="514" caption="Film arahan Michael Haneke ini juga memenangkan Palme d"]

[/caption]

Tidak banyak film dari kategori Best Foreign Language yang masuk ke dalam nominasi Best Picture. Sepanjang kategori Best Foreign Language diperkenalkan di ajang Oscar untuk pertama kali pada tahun 1956, hanya lima film berbahasa asing yang bisa merasakan keberuntungan ini, antaranya adalah Z (1969, Algeria), The Emigrants (1972, Swedia),Life is Beautiful (1998, Italia), Crouching Tiger, Hidden Dragon (2000, Taiwan), dan Amour (2012, Austria).

Walaupun bukan merupakan kandidat kuat di kategori Best Picture, film yang meraih lima nominasi di Oscar tahun ini seakan akan memiliki asas carte blanche dimana empat nominasi lain di kategori Best Foreign Language tidak berdaya dan harus mengakui Amour yang hampir dipastikan akan memenangi kategori ini. Apa yang membuat Amour spesial? Pada Festival Film Eropa 2012 lalu saya sempat menyaksikan film yang mengambil setting di Paris dan disutradarai oleh Michael Haneke ini. Bukan hanya sekedar repetisi mengenai cinta, tetapi juga pertanyaan mengenai batas yang kabur antara apa yang kita akan lakukan dan tidak akan lakukan jika kita mencintai seseorang. Tidak heran, film yang plotnya berjalan mundur ini tetap memikat sampai akhir, walaupun endingnya diletakan di awal cerita.

Bjork dan dress angsa nya di Oscar 2001
Bjork dan dress angsa nya di Oscar 2001
Di luar topik mengenai kejanggalan nominee, host, dan deretan film maker yang memeriahkanacara Oscar kali ini, red carpet acara Oscar memiliki tempat tersendiri di kalangan penikmat film maupun fashion. Tahun lalu Sascha Baron Cohen datang dengan wujud Jendral Aladeen (karakter yang diperankannya dalam The Dictactor) dan secara “tidak sengaja” menumpahkan “abu Kim Jong Il” ke jas Ryan Seacrest yang mewawancarainya di Red Carpet Oscar 2012. Selain itu, pakaian yang dikenakan jajaran bintang akan menjadi memori tersendiri. Misalnya dress angsa yang dikenakan Bjork di Oscar tahun 2001 atau kaki kanan Angelina Jolie yang menjadi bahan olok-olokan juga pujian di Oscar tahun lalu merupakan kenangan tersendiri sampai-sampai bisa ditemukan akun twitter bernama @AngiesRightLeg. Siapa memakai apa, melakukan apa, memenangi apa pasti menjadi memori tersendiri. Bagaimana dengan tahun ini? Siapa yang anda jagokan, baik di tiap kategori maupun penampilannya di red carpet?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun