JAKARTA Pandemi Covid 19 yang sudah berlangsung selama kurang lebih satu tahun ini telah membuat ekonomi global ke berada dalam posisi yang gawat. Menurut Bank Dunia, ekonomi global sendiri akan nyusut 5,2 person pada tahun ini akibat pandemi.
Pada Prospek Ekonomi Global di bulan Juni 2020, Bank Dunia memberikan penjelasan bahwa resesi ini merupakan resesi terbesar semenjak Perang Dunia II dan penurunan out put per kapita terbesar semenjak tahun 1870. Dilansir dalam Kompas.com, Indeoneisa kemungkinan besar akan masuk ke fase resesi pada kuartal III tahun 2020.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan bahwa untuk mengurangi kontraksi ekonomi, pemerintah akan menggunakan tiga program ekonomi yang meliputi ekselerasi dan eksekusi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), memperkuat konsumsi pemerintah, dan yang terakhir, memperkuat konsumsi masyarakat.
Timbulnya kemerosotan ekonomi ini pun sangat berdampak pada pemilik usaha kecil, seperti Ibu Vonny (63) yang kesehariannya berjualan kue yang dititipkan di kantin sekolah. Semenjak pandemi, sekolah memberlakukan pembelajaran jark jauh dan ditutup untuk menanggulangi penyebaran Covid 19. "Betul, saya setiap hari kalau ada sekolah, pemasukannya sangat lumayan. Bisa 100-200 ribu perharinya. Sangat lumayan untuk menambah-nambah keperluan rumah tangga," lansir Vonny.
"Pokoknya semenjak Covid deh, semuanya merosot. Pesanan juga jadi jarang ada yang ngadain acara kan, gereja pun tutup. Padahal biasanya saya juga suka menitipkan dagangan saya ke gereja setiap Minggu," tambahnya.
Namun, salah satu ekonom yang berasal dari Universitas Indonesia yakni Fitrah Faisal Hastiadi, dilansir dari Merdeka.com menyatakan bahwa ekonomi di Indonesia saat ini mulai solid dan perekonomian nasional juga mulai adaptif dengan keadaan normal yang baru, sehingga dapat membantu ketika pemerintah ingin mempercepat stimulus fiskal.
Sebagai warga negara Indonesia yang baik, tentunya kita pun harus membantu perekonomian negara sendiri dengan beberapa cara yakni salah satunya adalah membeli produk-produk dalam negeri. Perekonomian dapat kembali stabil apabila warga negaranya dapat bopong membopong untuk saling membantu sehingga tidak ada resesi ekonomi jilid selanjutnya. (BB)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H