Mohon tunggu...
Brenda Rahmandea Arsy
Brenda Rahmandea Arsy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Public Relations

saya sangat suka politik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perspektif Marxisme dalam Kejahatan Transnasional Pengeksploitasian Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia

17 November 2022   08:05 Diperbarui: 17 November 2022   08:18 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Dok/Pixabay.com)

Perspektif marxisme dan Eksploitasi Tenaga Kerja Indonesia. 

Teori Marxisme adalah teori yang berasal dari  pemikiran Karl Marx yang mengkritik adanya sistem kapitalisme pada tahun 1818-1883, pada abad ke-18. 

Teori marxisme adalah tanggapan mengenai kondisi masyarakat terkait adanya perubahan revolusi industri. Perubahan ini yang kemudian menyebabkan munculnya stratifikasi sosial di kalangan masyarakat. Revolusi ini yang kemudian membagi masyarakat menjadi  kaum Borjois atau sebagai pemilik modal dan kaum Proletar sebagai pekerja dan penerima upah.

Marxisme sangat mengkritik kapitalisme global. Kapitalisme dianggap musuh oleh Karl Marx dan harus dihancurkan guna mengakhiri eksploitatif kaum proletar. 

Marx mempercayai bahwa kapitalisme merupakan kekuatan produktif manusia sampai pada taraf tertentu. Tapi pada sisi lain, dapat melumpuhkan mengeksploitasi dan bersifat tidak demokratis (Rupert 2013).

Dapat dilihat dari kasus Memey Rochtriyati (38) yang merupakan tenaga kerja wanita asal indonesia yang kemudian menjadi korban eksploitasi di malaysia. Ia berangkat untuk dijadkan pegawai toko, namun sayangnya sesampaunya di Malaysia, Memey ternyata dijadikan PSK.  Kemudian kasus yang menimpa Pujianti (Asal Magelang, Jawa Tengah). 

Pujianti disiksa majikan di Malaysia, ia sering dipukuli, dipaksa makan pasir, dipaksa minum detergen, dan tidak dibayar gajinya selama satu tahun. Kemudian pekerja migran perempuan yang bekerja sebagai asisten rumah tangga di Malaysia. TKW ini berasal dari Lampung dan berusia 51 tahun. 

TKW ini diduga dianiaya karena terlihat saat kasusnya sedang diusut oleh KBRI Kuala Lumpur dan PDRM, di wajahnya terdapat luka memar di bawah mata dan pipi dan tulang pipi, serta di sekitar rahangnya yang diduga disebabkan oleh pukulan dari pelaku (majikannya). 

Selain kasus tersebut, ada beberapa kasus lain yang memiliki masalah yang sama dengan kasus ini, sekitar empat kasus, yakni di Sri Petaling dan Selangon.

Banyak perempuan yang dijadikan buruh lepas dan pembantu rumah tangga yang menjadi korban eksploitasi oleh majikannya. Negara tujuan perdagangan adalah Malaysia, Singapura, Hong Kong, China dan Arab Saudi. 

Selain anak-anak dan perempuan, perdagangan manusia juga menyasar para buruh yang dijual murah kepada pihak luar untuk dipekerjakan dengan upah rendah di berbagai bidang seperti pertanian, perikanan, dan industri (Sinaga, 2011).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun