Mohon tunggu...
Brenda Rahmandea Arsy
Brenda Rahmandea Arsy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Public Relations

saya sangat suka politik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perspektif Marxisme dalam Kejahatan Transnasional Pengeksploitasian Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia

17 November 2022   08:05 Diperbarui: 17 November 2022   08:18 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Dok/Pixabay.com)

Artikel ini menganalisis sebuah kasus berdasarkan teori Hi. Kasus ini diambil dan akan dianalisis adalah kejahatan transnasional dalam pengekspliotasian tenaga kerja Indonesia di Malaysia. 

Eksploitasi ini menimpa tenaga kerja disana terutama yang berprofesi sebagai asisten rumah tangga, buruh, serta  perdagangan manusia yang merebak. 

Artikel ini menggunakan perspektif marxisme karena sangat berkaitan dengan kasus yang akan di analisis. Penulis mengutarakan argumen bahwa kasus eksploitasi di Malaysia sangat berkaitan dengan  perspektif Marxisme.

Kejahatan Transnasional merupakan kejahatan lintas batas negara yang berdampak signifikan di dua negara atau lebih.  Kejahatan ini dapat melibatkan kelompok atau jaringan yang bekerja lebih dari satu negara untuk melakukan bisnis ilegal. 

Untuk mencapai tujuan mereka, kelompok penjahat ini seringkali menggunakan kekerasan sistematis dan juga korupsi. Selain itu, mereka juga melakukan pencucian uang, penyeludupan senjata, obat-obatan terlarang dan perdagangan manusia.

Kejahatan Transnasional memanfaatkan lemahnya sistem keamanan pemerintahan untuk meningkatkan dan mempeluas tindakan kejahatan. Hal ini dapat menyebabkan terganggunya demokrasi, menguras aset negara dan terganggunya pembangunan masyarakat di suatu negara.

Kegiatan perdagangan manusia identik dengan perbudakan. Arti dari perbudakan itu sendiri yaitu kondisi dimana terjadi pengontrolan terhadap seseorang (disebut budak) oleh orang lain. 

Atau dapat di golongkan manusia yang memiliki majikan atau tuan yang bekerja dengan gaji rendah atau tanpa digaji dan tidak memiliki hak asasi manusia.  Perbudakan sudah terjadi sejak ribuan tahun yang lalu di Irak, Timur Tengah, China, Amerika, dan India.

Malaysia merupakan negara yang berkembang. Namun peningkatan kemakmurannya cukup cepat sejak dilaksanakannya kebijakan dasar ekonomi pada awal 1970-an. Hal ini yang menjadikan Malaysia menjadi salah satu tujuan imigran, terutama pada kawasan Asia Tenggara. 

Indonesia menjadi salah satu penyalur Tenaga Kerja Asing di Malaysia. Banyaknya Lembaga-lembaga penyalur inilah yang kemudian menjadi mitra masyarakat Indonesia yang ingin bekerja di luar negeri. 

Namun, pekerja imigran yang bekerja pada sektor informal inilah yang kerap mendapat perlakuan tidak adil. Hal ini dapat terjadi dikarenakan minimnya pengetahuan para imigran sehingga mudah tertipu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun