Di era arus informasi yang sangat cepat seperti saat ini, ponsel pintar menjadi perangkat yang wajib menemani keseharian. Berbeda dari ponsel feature, smartphone memudahkan manusia untuk mengetahui segala hal di dunia, hanya dengan memainkan jari jemari tangan. Mulai dari berita politik, game, hiburan, dan lain sebagainya.
Namun, dibalik segala kemampuannya yang luar biasa, smartphone punya satu kelemahan yang sudah dikenal sejak lama, yaitu baterai. Daya tahan dari baterai ponsel pintar tergolong rendah. Dalam sehari, terkadang butuh 1 sampai 3 kali pengecasan agar smartphone tetap dapat menyala. Tentu, sangat merepotkan jika sulit menemukan stop kontak di area sekitar saat kita berada. Tapi, beda cerita apabila selalu menyediakan power bank sebagai sumber nyawa kedua.
Power bank pertama kali hadir pada ajang CES (Consumer Electronic Show) di Las Vegas di tahun 2001 lalu. Kala itu, aksesoris ini masih berupa beberapa baterai AA yang terhubung oleh sebuah sirkuit kontrol. Bentuknya pun masih sangat besar, kurang portabel, dan berkapasitas sangat rendah. Pada masa ini, power bank masih dalam tahap pengembangan dan belum siap untuk dipasarkan secara luas hingga akhir tahun 2003.
Pada tahun 2004, masa depan power bank semakin terlihat sejak Huaqi mulai merilis produk power bank mereka yang bernama Engine Compartment.Â
Perkembangan si penyimpan daya ini terus maju pesat setelah merk Aigo dan Anytone muncul meramaikan industri power bank di dunia. Elemen yang ditingkatkan berkisar pada jenis baterai, IC, sirkuit manajemen, dan beberapa komponen pendukung lainnya sehingga teknologi power bank jadi makin canggih, serta mendorong industri untuk berkembang menjadi lebih baik.
Tiba di tahun 2006, potensi besar inovasi power bank memancing berbagai pelaku industri muncul untuk ikut mengembangkan aksesoris ini. Hingga di tahun 2009, banyak pabrikan yang tertarik dan menimbulkan persaingan pasar power bank semakin kompetitif. Seiring dengan kelahiran ponsel pintar yang mulai tercium, teknologi power bank ikut terseret popularitas smartphone yang mulai menarik masyarakat. Namun, seperti yang kita tahu, baterai smartphone punya daya tahan sangat lemah dan cepat habis.
Masa kejayaan power bank dimulai pada era tahun 2009 sampai 2012. Tercatat lebih dari 500 merk ikut terjun dalam persaingan membuat perangkat ini agar sesuai dengan keinginan konsumen. Selain itu, banyak pula riset dan inovasi baru dalam upaya mengembangkan power bank sehingga namanya jadi semakin populer, serta mempermudah pengguna ponsel untuk mengisi ulang baterai di mana saja dan kapan saja.
Seiring berjalannya waktu, power bank kini terus berevolusi menjadi perangkat pendukung smartphone dengan fitur dan spesifikasi yang tidak kalah seru. Bahkan, sekarang kita dapat membeli power bank yang dibekali fitur unik seperti lampu LED, solar charging, dan masih banyak lagi. Opsi untuk kapasitasnya semakin beragam. Mulai dari 1000mAh sampai dengan 20.000mAh yang bisa dipilih sesuai kebutuhan konsumen di seluruh dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H