Mereka melakukan demo habis-habisan dan membantai sesama dengan asumsi bahwa mereka melakukan kebaikan bagi bangsa ini dan menjalankan ajaran tuhannya atau mungkin hanya tersulut dalam emosi karena terprovokasi.Â
Padahal, di setiap agama pasti diajarkan kebaikan untuk saling mengasihi dan menuntut keadilan tanpa membantai satu sama lain. Oleh karena itu, sekolah seharusnya mulai mampu mencoba untuk menguraikan sila pertama menjadi bahan-bahan nilai dalam pendidikan karakter.Â
Misalnya, penanaman nilai toleransi antar umat beragama yang disampaikan melalui permainan-permainan yang menarik agar generasi bangsa ini memiliki akhlak yang lebih baik.
Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. 'beradab' merupakan modal utama dalam relasi sosial. Apabila setiap masyarakat merasa diperlakukan adil oleh masyarakat lainnya, maka akan tercipta suatu persatuan yang diinginkan.Â
Tidak ada lagi perselisihan bahkan pembantaian di dalam bangsa ini hanya karena terjadi perbedaan keyakinan ataupun pilihan. Selain itu, manajemen konflik juga dapat diajarkan.Â
Konflik bukan berarti anarkis, konflik dapat diajarkan melalui proses debat dan pemaparan argumen. Penting kiranya bahwa pendidikan manajemen konflik bertujuan untuk memberikan pemahaman betapa saling menghargai itu penting, saling berseteru itu tidak diperlukan, dan dalam setiap konflik memungkinkan terjadinya rekonsiliasi.
Sila ketiga, Persatuan Indonesia. jika keadilan sudah tercapai dan masyarakat saling percaya tidak ada lagi perselisihan akan terjadi persatuan di Indonesia tercinta ini.
Sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Sila ini merupakan acuan dalam kehidupan demokrasi di Indonesia. Berbicara Demokrasi, demokrasi dalam arti umum yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.Â
Dimana seharusnya melibatkan seluruh bangsa dalam pemerintahan. Rakyat menentukan para wakilnya melalui pemilu yang LUBERJURDIL untuk duduk di pemerintahan dengan tujuan untuk menyuarakan aspirasi rakyat dan mengutamakan kepentingan rakyat.
Sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Karakter ini merupakan basis kepekaan sosial sekaligus modal dasar agar rakyat selalu berdiri di atas semua golongan untuk memperjuangkan kepentingan bersama, bukan untuk diri sendiri dan kelompoknya.Â
Satu hal lagi yaitu Ketika demokrasi telah mampu ditegakkan, Nilai Keadilan dapat dirasakan oleh seluruh bangsa Indonesia. Sehingga rakyat tidak menderita dan kehilangan rasa percaya terhadap Pancasila, dan pancasila tidak dianggap sebagai hantu.