Mohon tunggu...
Bread4friends Sharing
Bread4friends Sharing Mohon Tunggu... profesional -

Lintong - penulis buku best seller motivasi bread for friends menyajikan nilai-nilai kehidupan positif yang diangkat dari fenomena sehari-hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jum'at Ceria

4 November 2011   05:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:04 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Jumat ceria

Oleh : *Lintong Simaremare

Hari 'Jum’at' adalah hari terakhir dalam sederetan harian diskrit dalam rutinitas karyawan. Banyak orang yang menantikan hari yang disebut Jum’at bukan saja karena namanya Jum’at sebagai waktu untuk Jum'at-an atau ibadah bagi sebagian besar penduduk Indonesia yang memeluk agama Islam, tetapi juga karena keesokan harinya adalah hari Sabtu yang oleh sebagian besar perusahaan adalah hari libur dan diteruskan dengan hari 'Minggu' yang secara aturan pemerintah dibuat tanggal merah.

Jika kita amati, memang senyum dan keceriaan lain banyak sekali bertaburan di hari Jumat.  TGIF (Thanks God It’s Friday) yah.. begitulah bahasanya bule mengungkapkan keceriaan Jum’at...@@!!.

Sabtu dan Minggu menjadi dua hari akhir pekan yang yang diharapkan oleh orang-orang yang kita kasihi, katakanlah anggota keluarga kita. Bagi sebagian orang, segudang rencana telah tersusun dan diajukan sebelumnya agar dua hari itu dialokasikan untuk orang-orang yang mereka cintai.

Bagi orang-orang yang sudah mulai menerjunkan diri dengan urusan sosial, maka Sabtu dan Minggu adalah waktu yang cukup untuk melakukan kunjungan ke tempat-tempat khusus dan melakukan acara disana: Mungkin saja mengajar anak tunawisma di bawah jembatan, memberikan penghiburan di penjara atau panti asuhan maupun panti jompo atau melatih seni, olah raga untuk remaja di RT dan lain-lain. Bagi orang-orang yang mendapatkan sentuhan kasih sayang kita di hari Sabtu, tentunya Saturday akan tetap menjadi hari yang menyenangkan, tidak perlu dibaca dengan Sad-a-day (hari yang menyedihkan) dan minggunya tetap menjadi Sunday (hari yang penuh cahaya) .

Sebagian orang sering tidak mengalokasikan kedua hari tersebut bagi orang-orang yang mereka cintai dengan alasan bahwa akhir pekan adalah hari untuk untuk diri sendiri setelah lima hari memberikan waktu untuk perusahaan.  Para single menyebutnya ‘me time’. Biasanya mereka melakukan hobby yang tidak terlaksana di hari kerja; sebut saja membeli dan menuntaskan sebuah buku atau kursus bernyanyi atau mungkin tata boga.

Pemanfaatan dua hari akhir pekan dengan mengisinya dengan banyak kegiatan yang bermanfaat sangatlah baik. Selain menjaga keseimbangan bagi setiap diri kita, maka akhir pekan adalah saat yang baik untuk melakukan refleksi dan pembauran diri dengan lingkungan dan alam semsta. Sebab jika tidak, maka dua hari akhir pekan justru bisa menyebabkan hari kerja pertama yang kita sebut ‘Senin’ bukan lagi Monday tetapi bisa berubah  menjadi mournday (hari yang menyedihkan).

Selamat berakhir pekan .

*Lintong | Penulis buku best seller Bread for Friends & Pieces of keys

FB : Bread for Friends

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun