Meskipun di Indonesia pengembangannya masih pada tahap pengkajian, Indonesia telah berencana memanfaatkan hidrogen hijau secara bertahap pada tahun 2031 dan secara massif memanfaatkan hidrogen hijau sebagai energi di tahun 2051. Sekurang-kurangnya terdapat lima pilar utama yang penting untuk ditegakkan dalam pengembangan penggunaan hidrogen hijau.Â
Lima pilar tersebut diantaranya meliputi efisiensi energi hidrogen hijau, pertimbangan jenis energi terbarukan lainnya, kecukupan energi hidrogen hijau untuk menjadi sumber energi utama, elektrifikasi dalam produksi hidrogen hijau, serta green molecule.
Pemahaman terhadap ilmu terkait hidrogen juga perlu dilakukan dengan baik, segala upaya pengembangan hidrogen hijau yang dilakukan penting untuk dilakukan secara cermat guna mencapai pemanfaatan energi yang efisien serta pengaplikasian energi yang tepat.Â
Seperti yang ditunjukkan oleh berbagai studi dan analisis yang telah dibahas, ketergantungan negara terhadap energi fosil dapat berdampak pada ketahanan energi nasional yang rentan dengan ketimpangan antara penawaran (supply)Â dan permintaan (demand) energi yang semakin meningkat. Untuk itu, Indonesia perlu berkomitmen lebih teguh menegakkan upaya transisi energi dalam rangka penurunan emisi karbon yang dapat memicu semakin tingginya pemanasan global.Â
Kontribusi energi hidrogen hijau (green energy)Â memiliki potensi yang besar dalam mempercepat gerakan transisi energi di Indonesia dari energi fosil menjadi energi non-fosil (energi baru dan terbarukan). Ketersediaan hidrogen yang melimpah berpotensi menjadi salah satu sumber energi menjanjikan yang ramah lingkungan dan bebas emisi.Â
Sumber bahan bakar yang berasal dari Energi Baru dan Terbarukan (EBT) dalam proses produksi hidrogen hijau bersifat ramah lingkungan dan tidak menghasilkan hasil samping karbon. Keseriusan pengkajian dan penelitian dengan didukung oleh peran pemerintah serta pembentukan regulasi terkait energi hidrogen hijau dapat menunjang kesuksesan akselerasi transisi energi di Indonesia.Â
Rujukan : Satu, Dua, Tiga, Empat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H