CH4 + H2O 4H2 + CO2 (8 tons/ton H2)Â
Tetapi seiring berkembangnya penelitian yang dilakukan, emisi karbon yang terlepas kemudian disimpan pada wadah khusus. Namun demikian, tetap saja proses produksi hidrogen abu menghasilkan jejak emisi karbon walaupun hanya sedikit.
 Selain hidrogen abu, terdapat hidrogen biru (blue hydrogen) yang diproduksi dengan sumber energi gas alam dengan menggunakan carbon capture. Kemudian jenis lainnya adalah hidrogen coklat (brown hydrogen) yang dalam proses produksinya menggunakan bahan bakar berbasis batu bara yang melepaskan emisi karbon.Â
Adapun reaksi yang berlangsung pada proses produksi hidrogen coklat adalah sebagai berikut:
2C + O2 + 2H2O 2H2 + 2CO2
Kemudian terdapat jenis produksi hidrogen yang menghasilkan emisi negatif yakni dari material yang tidak termanfaatkan pada limbah sampah yang masih terkandung kadar karbon di dalamnya.Â
Jenis hidrogen yang terakhir yakni hidrogen hijau (green hydrogen), reaksi yang berlangsung pada pembuatan hidrogen hijau dengan zero carbon emission adalah sebagai berikut:
2H2O 2H2 + O2Â
Berdasarkan beberapa pertimbangan di atas, eksplorasi terhadap potensi hidrogen hijau dalam mendukung akselerasi gerakan transisi energi di Indonesia perlu untuk terus dikembangkan. Hidrogen hijau menjadi pilihan yang ekonomis dalam merealisasikan target net zero emission pada tahun 2060 mendatang.Â
Menimbang dari pengaplikasian hidrogen yang dapat dikatakan fleksibel, hidrogen hijau dapat menjadi inovasi energy carrier yang dapat dimanfaatkan untuk mencapai akselerasi transisi energi di Indonesia.Â
Berbagai sektor industri di manca negara telah menerapkan energi hidrogen hijau sebagai sumber energi utama industrinya. Hal ini dapat dijadikan tombak utama Indonesia untuk menjadi negara selanjutnya yang menerapkan energi hidrogen hijau sebagai salah satu energi terbarukan bebas emisi karbon di berbagai sektor industri dan aktivitas lainnya. Â