Mohon tunggu...
Brata Mela Sandi
Brata Mela Sandi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Berbasis Masalah, Refleksi Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik

15 Desember 2022   23:58 Diperbarui: 16 Desember 2022   01:16 801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil nilai pada tahun sebelumnya untuk memahami materi Instalasi Motor Listrik menunjukkan kriteria tingkat ketuntasan klasikal masih rendah belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 70, dan berdasarkan hasil observasi sebelum melaksanakan PPL, ditemukan bahwa pembelajaran yang dilakukan oleh guru umumnya menggunakan model ceramah. Siswa juga tidak diberi modul dan jobsheet untuk melaksanakan praktek sehingga mereka hanya berpedoman pada materi yang dijelaskan guru secara lisan maupun tulisan. Akibatnya siswa SMK Negeri 4 Pekalongan kesulitan untuk membaca gambar rangkaian motor listrik.

Permasalahan tersebut harus segera di atasi, agar dapat tercipta proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan penilaian kurikulum 2013, maka seorang guru harus pandai memilih dan menggunakan model pembelajaran yang sesuai. Alternatif yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut adalah menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan menggunakan modul dan jobsheet sebagai media pembelajaran. Modul yang dimaksud berisikan tentang teori dasar pelajaran. Sedangkan jobsheet berisikan lembaran kerja siswa yang dilengkapi dengan informasi yang berkaitan dengan topik yang akan dipraktikkan.

Panen dalam (Rusmono, 2012: 74) menjelaskan bahwa model pembelajaran PBL dalam penerapannya siswa diharapkan terlibat dalam proses pembelajaran dan diwajibkan untuk identifikasi permasalahan, mengumpulkan data, dan menggunakan data untuk memecahan masalah. Tujuan PBL adalah meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berfikir kritis, analisis, sistematis, dan logis untuk menemukan alternatif dalam memecahan masalah melalui eksplorasi data secara empiris untuk menumbuhkan sikap ilmiah (Sanjaya, 2010: 213).

Berdasarkan uraian di atas, pentingnya model pembelajaran yang inovatif untuk menuju ke arah perbaikan di setiap pelaksanaannya. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian yang berjudul "Penerapan Model Problem Based Learning Menggunakan Modul dan Jobsheet Sebagai Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Instalasi Motor Listrik di SMK Negeri 4 Pekalongan". Adapun objek Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah siswa kelas XI TITL sejumlah 30 orang.

PTK dilaksanakan dalam dua siklus, karena pada siklus I belum mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan, sehingga perlu dilakukan perbaikan pada siklus selanjutnya yaitu siklus II dan setiap siklus ada dua pertemuan. Siklus I pertemuan 1 dilaksanakan hari Jumat 14 Oktober 2022 dan siklus I pertemuan 2 dilaksanakan hari Jumat 28 Oktober 2022 selama 2 jam pelajaran pada pukul 09.40-11.20 WIB. Skenarionya pada pertemuan 1 siklus I adalah mengenalkan komponen, sedangkan skenarionya pada pertemuan 2 siklus I adalah mengenalkan aplikasi yang bisa disimulasikan agar siswa dapat mengetahui prinsip dan cara kerja motor listrik. Sedangkan siklus II pertemuan 1 di hari Jumat 11 November 2022 skenarionya adalah untuk mengajarkan cara membaca gambar rangkaian untuk di praktikkan (praktik seperti asli tetapi dalam bentuk gambar). Dan siklus II pertemuan 2 di hari Jumat 25 November 2022 skenarionya adalah siswa melakukan praktik kinerja sesuai dengan produk aslinya tidak hanya bentuk sketsa gambar saja dan materi pelajarannya ialah gambar sistem kendali elektromagnetik.

Berdasarkan hasil pengamatan siswa dalam diterapkannya model PBL sudah terlihat lebih baik pada siklus II. Siswa sudah terlihat aktif dalam pembelajaran dan diskusi kelompok dengan pembelajaran dengan model PBL. Siswa yang kurang paham dengan materi atau menemui masalah, sudah aktif bertanya kepada guru tentang solusi atas kendala yang mereka temui. Saat salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi sudah banyak anggota dari kelompok lain yang bertanya atau memberikan saran terhadap kelompok presentasi. Respon siswa terhadap pembelajaran dengan model PBL sudah sangat baik dan mereka merasa lebih bersemangat

Peningkatan hasil belajar pada PTK ini terdiri dari 3 aspek, antara lain: aspek sikap (afektif), aspek pengetahuan (kognitif), dan aspek keterampilan (psikomotorik). Secara klasikal hasil belajar aspek sikap (afektif) siswa mengalami peningkatan lebih baik dari pertemuan 1 siklus I sampai pertemuan 2 siklus II. Hasil belajar ranah sikap adalah penilaian yang berkaitan dengan sikap siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat Sudjana (2012: 22) bahwa aspek afektif saat proses pembelajaran sangat penting untuk siswa, dengan cara mengukur sikap siswa. Peningkatan tersebut karena adanya proses pembelajaran yang mengarahkan perubahan sikap menjadi lebih baik. Rata-rata siklus I sebesar 65 dengan kualifikasi baik, namun belum mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan minimal sebesar 70. Pada siklus II mengalami peningkatan memperoleh rata-rata 82 dengan kualifikasi sangat baik dan sudah memenuhi indikator keberhasilan. Peningkatan tersebut karena adanya proses pembelajaran yang mengarahkan perubahan sikap menjadi lebih baik.

Pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II pada materi instalasi motor listrik dengan menerapkan model Problem Based Learning (PBL) menggunakan modul dan jobsheet sebagai media pembelajaran menunjukkan hasil belajar aspek pengetahuan (kognitif) yang semakin baik. Untuk mengukur hasil belajar aspek pengetahuan, peneliti melakukan tes evaluasi. Purwanto (2013: 63) menjelaskan bahwa tes merupakan instrument alat ukur untuk pengumpulan data dimana dalam memberikan respon atas pertanyaan dalam instrumen. Pendapat tersebut sejalan dengan peneliti untuk melakukan tes supaya dapat mengukur pengetahuan siswa dalam memahami materi instalasi motor listrik. Hasil belajar aspek pengetahuan siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Apabila dilihat dari ketuntasan klasikal, pada siklus I jumlah yang tuntas sebanyak 12 siswa dengan ketuntasan klasikal sebesar 40% dan menjadi tuntas sebanyak 27 siswa dengan ketuntasan klasikal sebesar 90% pada siklus II, berarti sebanyak 3 siswa yang belum tuntas. Selain itu, apabila dilihat dari nilai rata-rata pada siklus I sebesar 61 dan berubah menjadi 78 nilai rata-rata pada siklus II. Acuan yang digunakan adalah nilai KKM yang telah ditetapkan sebesar 70, jadi dapat dikatakan bahwa hasil belajar aspek pengetahuan (kognitif) dikatakan berhasil.

Hasil belajar aspek psikomotorik mengalami peningkatan dari yang tidak bisa menjadi bisa, sebagaimana dengan hasil belajar aspek sikap dan hasil belajar aspek pengetahuan. Hasil belajar aspek psikomotorik juga berkenaan dengan hasil belajar siswa yang diukur dari keterampilan dan kemampuan bertindak. Oleh karena itu peneliti menggunakan jobsheet berupa lembar kerja peserta didik yang membantu siswa untuk melakukan unjuk kerja ketika proses pembelajaran berlangsung. Peningkatan hasil belajar aspek keterampilan (psikomotorik) per siswa siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar aspek psikomotorik mengalami peningkatan pada setiap pertemuan. Rata-rata siklus I sebesar 75 dengan kualifikasi baik, dan rata-rata siklus II mengalami peningkatan sebesar 85 dengan kualifikasi sangat baik

Berdasarkan hasil refleksi yang telah dipaparkan diatas, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning menggunakan modul dan jobsheet sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar materi Instalasi Motor Listrik siswa kelas XI TITL SMK Negeri 4 Pekalongan. Pelaksanaan PTK ini memberikan ruang bagi peneliti untuk merefleksi diri, bahwa penerapan model dan media pembelajaran sangat efektif untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Semoga kedepannya, saya dan semua guru dapat terus dapat meningkatkan kualitas sebagai pendidik dengan cara melakukan refleksi diri sendiri terkait pembelajaran yang telah dilakukan melalui PTK.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun