Mohon tunggu...
Angga Bratadharma
Angga Bratadharma Mohon Tunggu... lainnya -

Pembaca dan Penulis More Info visit my blog : Bratadharma.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mengenal Kekayaan Bangsa di TMII

22 Maret 2015   10:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:18 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1426994801479431096

[caption id="attachment_374304" align="aligncenter" width="600" caption="Penulis ketika di Anjungan Bali/Doc Pribadi"][/caption]

Bekasi, AnggaBratadharma (22/3) - Dibandingkan dengan negara lain, Indonesia memiliki kelebihan tersendiri baik dari sisi keanekaragaman budaya, makanan, bahasa, maupun adat istiadat antara satu daerah dengan daerah lain. Keanekaragaman inilah yang membuat Indonesia memiliki semboyan Bhineka Tunggal Ika, yang artinya berbeda-beda tapi tetap satu jua.

Bagi mereka yang belum mengetahui keanekaragaman Indonesia, maka sangat disayangkan karena Indonesia sangat kaya akan keanekaragaman tersebut. Mereka yang mendatangi banyak wilayah di Indonesia sudah pasti terkesima dengan berbagai macam adat istiadat, budaya, bahasa, dan makanan yang disajikan. Tidak jarang warga negara asing yang mengunjungi Indonesia justru jatuh cinta dengan kebudayaan dan menetap di Indonesia.

Misalnya saja budaya Jawa. Budaya Jawa adalah budaya yang berasal dari Jawa dan dianut oleh masyarakat Jawa, khususnya di Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan semacamnya. Secara garis besar budaya Jawa dapat dibagi menjadi 3, yakni budaya Banyumasan, budaya Jawa Tengah - DIY, dan budaya Jawa Timur.

Biasanya budaya Jawa mengutamakan keseimbangan, keselarasan, dan keserasian dalam kehidupan sehari-hari. Budaya Jawa sangat menjunjung tinggi kesopanan dan kesederhanaan. Budaya Jawa juga menghasilkan Kejawen. Kejawen berisikan tentang seni, budaya, tradisi, ritual, sikap serta filosofi orang-orang Jawa. Kejawen juga memiliki arti spiritualistis atau spiritualistis suku Jawa

Dari Pulau Jawa, bila berpindah di Sumatera Selatan, maka kita akan menemukan Kota Palembang. Kota Palembang adalah ibu kota Provinsi Sumatera Selatan. Palembang adalah kota terbesar kedua di Sumatera setelah Medan. Penduduk Palembang merupakan etnis Melayu dan menggunakan Bahasa Melayu yang telah disesuaikan dengan dialek setempat yang kini dikenal sebagai Bahasa Palembang. Namun para pendatang seringkali menggunakan bahasa daerahnya sebagai bahasa sehari-hari, seperti bahasa Komering, Rawas, Musi, Pasemah, dan Semendo.

Pulau Jawa dan Kota Palembang adalah contoh kecil dari luar biasanya kekayaan budaya yang ada di Indonesia. Bisa dikatakan, membutuhkan waktu yang sangat lama untuk menjelajahi dan mempelajari budaya-budaya yang ada di Indonesiia. Itu pun kalau Anda tidak jatuh cinta dengan salah satu kebudayaan, yang membuat Anda justru tinggal di daerah tersebut.

Keanekaragaman budaya Indonesia dari Sabang sampai Merauke merupakan aset yang tidak ternilai harganya. Keanekaragaman budaya ini menjadi identitas rakyat Indonesia. Patut diketahui budaya seperti Tari Keraton, Tari Jaipong, Tari Topeng, belum lagi adanya tradisi Gerebeg Syawal di Yogyakarta, dan semacamnya sudah mendunia. Banyak warga negara asing mempelajari budaya tersebut dan dipentaskan di negara-negara di dunia.

Tidak hanya budayanya, alat musik masing-masing daerah di Indonesia juga menarik untuk diketahui. Misalkan saja Angklung dari Jawa Barat, Gendang dari Yogyakarta, Karinding yang merupakan salah satu alat musik tiup tradisional Sunda, Kacapi, Gendrum, Gendang Karo atau Gendang Limsa si Dalinen, dan semacamnya. Sementara dari sisi rumah adat tak pelak menarik untuk diketahui.

Adapun rumah adat ialah rumah adat Rumah Krong Bade dari Nanggro Aceh Darussalam, Rumah Bolon dari Sumatera Utara, Rumah Gadang dari Sumatera Barat, Rumah Limas dari Sumatera Selatan, dan semacamnya. Tentu hal semacam ini menjadi kekayaan tersendiri dan merupakan identitas yang mengangkat harkat dan derajat Indonesia di mata dunia.

Saking luasnya Indonesia tentu membutuhkan waktu, biaya dan energi yang tidak sedikit untuk menjelajahinya. Namun, tidak perlu khawatir akan hal tersebut. Pasalnya, atas usulan ibu negara dari presiden kedua Indonesia, yakni Siti Hartinah atau biasa dikenal dengan Ibu Tien Soeharto dibangunlah suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Inilah awal berdirinya Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

TMII merupakan rangkuman kebudayaan Indonesia yang mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari masyarakat di seluruh provinsi yang ada di Indonesia ini, dengan ditampilkan dalam anjungan daerah berbentuk tradisional, serta menampilkan aneka busana, tarian, adat istiadat, kebiasaan, alat musik, dan semacamnya. Bahkan, di tengah-tengah TMII terdapat danau besar dengan beberapa daratan yang berbentuk pulau-pulau di Indonesia. Benar-benar menggambarkan betapa hebatnya posisi Indonesia.

Kekayaan keanekaragaman budaya Indonesia bisa dengan mudah dilihat hanya dengan berkunjung di TMII. Banyak hal yang bisa dipelajari, bahkan harusnya menjadi pemersatu bangsa karena meningkatkan kesadaran bahwa meski kita memiliki perbedaan budaya, bahasa, dan adat istiadat, namun di hati kita tetap satu, yaitu Indonesia. TMII bukan hanya sekedar rangkuman budaya Indonesia, TMII didirikan juga memiliki nafas perjuangan.

Nafas perjuangan ini yang harusnya dilestarikan oleh seluruh rakyat Indonesia, terutama bagi para pemuda dan pemudi yang menjadi harapan bangsa. Karena di tangan merekalah nasib Indonesia dipertaruhkan. TMII menjadi refleksi bahwa seluruh budaya yang ada di Indonesia menjadi identitas diri sebagai bangsa Indonesia yang merdeka, berdaulat, dan bersatu.

TMII menjadi pengingat dan pemersatu bahwa seluruh budaya yang ada di Indonesia harus dilestarikan dan dijaga sebaik mungkin. Bahkan harus menjadi pemacu untuk membawa nama harum Indonesia di kancah dunia internasional. Tidak ada salahnya membanggakan Indonesia di mata dunia dengan kekayaan keanekaragaman budaya. Jika dulu pejuang berjuang dengan senjata untuk memerdekakan Indonesia, maka tidak ada salahnya saat ini kita berjuang menggunakan kekayaan budaya kita untuk mengangkat tinggi-tinggi harkat dan derajat Indonesia.

TMII bukan sekedar alat pemersatu bangsa, tapi TMII adalah simbol pemersatu bangsa, yakni meski kita berbeda-beda tapi tetap satu. Hal ini bisa kita lihat meski tiap kebudayaan di TMII berbeda-beda tapi tetap berada di satu kawasan TMII, yang artinya TMII juga tidak memberikan jurang pemisah antara satu daerah dengan daerah lain. Bahkan, menjadi pemerkaya wawasan bahwa keanekaragaman merupakan alat pemersatu bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun