Mohon tunggu...
Angga Bratadharma
Angga Bratadharma Mohon Tunggu... lainnya -

Pembaca dan Penulis More Info visit my blog : Bratadharma.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Paradigma Sihir dan Kesadaran Akan Tuhan Oleh Masyarakat Kita

18 Agustus 2012   05:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:35 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misalkan saja, mengirimkan sejumlah pendidik agama di berbagai daerah pelosok di Indonesia untuk mengajarkan agama atau prinsip-prinsip keEsaan Tuhan. Ini menjadi penting. karena keyakinan seseorang akan Tuhan merupakan modal awal dalam menyelidiki hakikat kehidupan manusia didunia ini.

Tentu dengan menggandeng sejumlah pemuka agama diperlukan dalam mendukung penyelesaian paradigma masyarakat yang masih tradisional akan sistem sihir ini. Tentu dengan kerjasama bersama, paradigma masyarakat kita yang masih merujuk kepada sihir bisa diminimalisir. Bila perlu, para pemuka agama, yang agama itu telah diturunkan kepada Tuhan, diberikan insentif dan sistem rolling terhadap suatu masyarakat yang ada disuatu daerah terpencil, untuk nantinya mendapatkan pengajaran agama yang lebih bervariasi dari sisi pemikiran tanpa mengurangi esensi agama itu sendiri

Dengan itu, semoga saja bisa mengurangi ketergantungan masyarakat kita akan sihir, dan lebih bergantung kepada Tuhan Yang Maha Esa, penguasa dan pencipta alam semesta ini. Semoga saja kita selaku ciptaan-Nya selalu diberikan kekuatan dan kesabaran untuk bisa teguh dalam pendirian, dan senantiasa mengeesakan Tuhan Yang Maha Esa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun