Plossa -- Masuk angin menjadi salah satu masalah medis yang khas di Indonesia. Banyak orang mendefinisikan masuk angin sebagai kondisi tidak enak badan.Â
Biasanya, kondisi ini sering terjadi ketika terlalu lama berada di luar ruangan, kehujanan, atau terlalu lama berada di ruang ber-AC. Meski begitu, sebenarnya masuk angin tidak dikenal dalam dunia medis.
Umumnya, masuk angin ditandai dengan gejala ringan, seperti demam, badan pegal-pegal, dan meriang. Namun, pada kondisi tertentu masuk angin bisa menyebabkan gejala yang semakin parah.
Tentunya, gejala ini harus diwaspadai karena bisa menjadi pertanda penyakit kronis tertentu. Lalu, apa saja tanda masuk angin yang sudah semakin parah?
Wajib Waspada, Ini 5 Tanda Masuk Angin Sudah Semakin Parah
1. Demam tinggi dan menggigil
Sebuah penelitian terbit dalam Paediatrics and Child Health mengungkapkan bahwa masuk angin umumnya disebabkan oleh paparan virus yang menyerang tubuh. Demam menjadi salah satu cara tubuh untuk melawan infeksi virus yang paling efektif.Â
Seseorang dikatakan mengalami demam jika suhu tubuhnya mencapai lebih dari 37 C. Pada kondisi masuk angin yang sudah parah, gejala demam tinggi biasanya juga akan diserta dengan badan menggigil karena merasa kedinginan.
2. Keringat dingin bercucuran
Masuk angin yang sudah parah biasanya juga akan ditandari dengan keringat dingin yang bercucuran. Kondisi ini terutama dapat terjadi jika masuk angin yang menyebabkan gejala demam diakibatkan oleh flu atau pilek.Â
Saat demam, tubuh akan berkeringat untuk membantu tubuh tubuh menjadi normal kembali. Tubuh akan melepaskan keringat ke permukaan kulit agar nantinya diuapkan oleh panas tubuh.
3. Sering kentut dan bersendawa
Kentut dan sendawa merupakan dua tanda yang paling sering dialami oleh seseorang yang masuk angin. Clinical Gastroenterology and Hepatology mengungkapkan bahwa sendawa adalah upaya bagi tubuh untuk mengeluarkan gas dalam perut melalui mulut.Â
Masuk angin yang disertai dengan sendawa terus-menerus bisa menjadi tanda penyakit tertentu, seperti GERD. Menurut studi yang diterbitkan oleh National Library of Medicine, Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) merupakan salah satu penyakit kronik pada pencernaan yang ditandari dengan gejala perut kembung dan bersendawa terus-menerus.
4. Sakit kepala parah
Tanda masuk angin sudah semakin parah berikutnya adalah sakit kepala. Masuk angin memang dapat menyebabkan penderitanya mengalami sakit kepala. Masuk angin bisa menyebabkan jumlah gas di dalam tubuh menjadi tidak seimbang. Pasokan oksigen yang dibawa ke otak menjadi berkurangm sehingga otak akan mengalami kekurangan oksigen. Hal inilah yang bisa menyebabkan kepala terasa sakit atau nyeri.
Sakit kepala akibat masuk angin bisa diatasi dengan memberikan pijatan ringan. The Association of Reflexologists and Registered with Complimentary & Natural HealthCare Council (CNHC) for Reflexology menyatakan bahwa penekanan di titik refleksi pada tangan bisa membantu mengatasi migrain dan melancarkan sirkulasi darah.
5. Mual dan muntah
Kondisi masuk angin yang sudah parah juga akan menyebabkan penderita mengalami mual dan muntah. Tanda masuk angin ini bisa terjadi karena perut terasa tidak nyaman. Biasanya, gejala mual dan muntah akan semakin parah jika masuk angin disebabkan oleh masalah pada kinerja lambung.
Kondisi ini dapat diatasi dengan cara alami, seperti minum air jahe. Studi tahun 2015 yang dipublikasikan dalam jurnal European Review for Medical and Pharmacological Sciences menyatakan bahwa esktrak jahe mampu mempercepat pengosongan lambung serta merangsang kontraksi antral lambung, sehingga dapat mengatasi gejala mual dan muntah.
Nah, itulah beberapa tanda masuk angin sudah semakin parah. Jika mengalami masuk angin yang ditandai dengan kondisi di atas, sebaiknya jangan disepelekan begitu saja. Sebab, masuk angin juga bisa menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius jika tidak ditangani dengan segera. Untuk itu, segera konsultasi dengan dokter jika gejala masuk angin tidak kunjung mereda dan semakin parah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H