Seseorang yang mengalami serangan jantung biasanya diawali dengan keluhan yang mirip seperti masuk angin.Â
Mulai dari pusing, mual, muntah, dan badan pegal. Namun, tanda awal serangan jantung biasanya juga ditandari dengan nyeri dada, sesak napas, dan jantung berdebar. Inilah yang menjadi pembeda antara masuk angin biasa dengan serangan jantung.
Dalam sebuah buku berjudul Penyakit Jantung Koroner dan Serangan Jantung (2004) yang ditulis oleh Ir. Iman Soeharto, dijelaskan apa saja tanda-tanda masalah pada jantung serta saluran darah.Â
Berikut adalah beberapa gejala awal terjadinya serangan jantung:
- Rasa tidak enak pada dada disertai mual, puntah, pusing, napas pendek, dan keringat dingin.
- Dada seperti tertekan secara mendadak.
- Dada terasa penuh dan sakit di bagian tengahnya selama beberapa menit.
- Rasa sakit di dada bermula dari bagian tengah dan menjalar ke leher, pundak, serta lengan.
- Dada terasa sakit saat melakukan aktivitas dan rasa sakitnya hilang setelah relaks atau istirahat.
- Detak jantung menjadi cepat dan iramanya tidak normal.
- Pusing atau sakit kepala hebat yang tidak diketahui apa penyebabnya.
Jika gejala masuk angin disertai dengan tanda-tanda di atas, maka perlu diwaspadai sebagai serangan jantung.Â
Biasanya, sakit jantung jug disertai dengan rasa terbakar di dada. Rasa nyeri dada akan menjalar hingga ke bagian lengan, bahu, rahang, hingga ulu hati.
Saking hebatnya rasa nyeri dada akibat serangan jantung, penderita bisa sampai tidak dapat menjalankan aktivitas apa pun.Â
Gejala nyeri dada ini bisa berlangsung selama menit, bahkan ada yang lebih dari 10 menit.
Sebuah penelitian tahun 2008 yang dipublikasikan dalam American Journal of Critical Care menyatakan bahwa nyeri dada yang paling banyak dilaporkan merupakan gejala serangan jantung.
 Ada sebanyak 61% dari 256 peserta yang mengatakan bahwa gejala nyeri dada tersebut terjadi secara konstan maupun tiba-tiba.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka bisa disimpulkan bahwa masuk angin bisa jadi merupakan tanda sakit jantung.Â