Saat buang air besar, tinja yang ukurannya besar dan teksturnya keras akan mengikis permukaan dinding anus.Â
Akibatnya, permukaan anus akan robek atau terbuka. Kondisi ini juga disertai dengan gejala berupa munculnya rasa nyeri tajam pada area anus disertai dengan perdarahan.
- Inkontinensia Alvi
Susah buang air besar juga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami inkontinensia alvi.Â
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Clinics in Colon and Rectal Surgery Journal menyatakan bahwa inkontinensia alvi merupakan kondisi ketidakmampuan tubuh untuk menahan buang air besar.
Inkontinensia alvi akan menyebabkan feses atau tinja keluar dengan sendirinya tanpa disadari. Susah buang air besar yang disertai dengan wasir dan prolaps rektum merupakan faktor yang meningkatkan risiko terjadinya inkontinensia alvi.
- Impaksi Usus
Seseorang yang sering mengalami susah buang air besar akan berisiko lebih tinggi mengalami impaksi usus.Â
Jarang buang air besar akan menyebabkan feses menempel, menumpuk, mengeras, dan akhirnya menyebabkan penyumbatan pada anus.
Saat usus tersumbat, maka penderita akan mengalami gejala berupa nyeri perut yang parah.Â
Selain nyeri perut, penderita impaksi usus juga akan mengalami beberapa gejala lain, seperti mual, muntah, hingga tidak nafsu makan. Kondisi ini merupakan masalah medis yang serius, sehingga harus segera ditangani.
Itu dia beberapa penyakit akibat susah buang air besar yang harus diwaspadai. Susah buang air besar ternyata bisa meningkatkan risiko berbagai macam penyakit yang membahayakan kesehatan.Â
Maka dari itu, pastikan kamu menjaga sistem pencernaan dengan memperbanyak konsumsi makanan berserat untuk lancarkan BAB, seperti buah dan sayur.