Diare terjadi saat frekuensi buang air besar terlalu sering dan mengeluarkan feses yang encer maupun lunak. Meskipun kondisi ini tidak selalu membuat BAB sakit, tetapi terlalu sering menyeka bagian anis membuat area kulit sekitarnya menjadi iritasi.
Untuk mengatasinya, bisa meminum obat diare yang terjual bebas di apotik atau menggunakan resep dokter. Pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan minum air putih secukupnya. Selain itu, perhatikan asupan makanan untuk mencegah diare semakin parah.
Wasir
Terjadinya wasir menyebabkan pembengkakan pembuluh darah sekitar anus, sehingga menyebabkan BAB sakit dan perih. Ada pula gejala lainnya, seperti gatal, nyeri pada anus, adanya benjolan, dan keluarnya darah saat membuang air besar.
Untuk mempercepat penyembuhan bisa menggunakan krim oles pereda nyeri, mengonsumsi lebih banyak serat, mandi dengan air hangat atau merendam bokong pada air hangat, mengompres untuk mempercepat penyembuhan.Â
Bila perlu, kunjungi dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat guna meredakan peradangan.
Terjadinya Infeksi Pada Anus
Infeksi yang terjadi pada anus menyebabkan nyeri, baik sebelum , selama, hingga setelah membuang air besar. Beberapa penyebabnya, yaitu Infeksi Menular Seksual (IMS) seperti herpes, sifilis, dan masih banyak lagi, serta terjadinya infeksi jamur pada anus. Dalam beberapa kasus untuk mengatasinya perlu dilakukan operasi.
Kanker AnusÂ
BAB sakit yang tidak segera diatasi dengan benar dapat menyebabkan munculnya penyakit berbahaya, seperti kanker usus. Kanker ini menyebabkan rasa sakit saat membuang air besar.Â
Beberapa gejalanya, seperti nyeri, iritasi pada anus, pendarahan saat buang air besar, menurunnya berat badan, hingga sembelit parah. Terjadinya kanker anus perlu dilakukan perawatan sedini mungkin agar pertumbuhan sel kanker tidak menyebar.