Bagi anda yang suka traveling atau berpindah-pindah kota karena tuntutan dari pekerjaan pasti akan selalu mendapati hal-hal unik dari setiap kota yang anda kunjungi. Apakah itu adat istiadatnya, makanan atau bahasanya. Hal itu wajar karena Indonesia adalah bangsa yang terkenal dengan keberagamannya mulai dari agama, suku, bahasa dan adat istiadat. Dan keberagaman itu yang membuat Indonesia semakin berwarna dan semakin indah.
Kota Medan sebagai salah satu kota besar di Indonesia dan memiliki banyak destinasi wisata yang indah tentu menjadi salah satu kota yang menarik untuk dikunjungi. Dan bagi anda yang pernah berkunjung ke kota Medan pasti banyak menemui hal unik dari kota ini. Dari sejarah atau asal usul berdirinya kota medan saja sudah unik. Kota Medan yang merupakan Ibu kota Sumatera Utara  selalu identik dengan suku Batak karena merupakan suku asli dari Sumatera Utara. Padahal penduduk asli kota Medan adalah suku Melayu. Namun, walaupun suku Melayu merupakan penduduk asli, kota Medan justru didirikan oleh tokoh dari suku Karo yaitu Guru Patimpus Sembiring Pelawi pada tahun 1590. Oleh-olehnya juga cukup unik salah satunya adalah Bika Ambon tidak disebut bika Medan walaupun berasal dari kota Medan. Asal usul disebut bika Ambon juga banyak versinya. Ada yang menyebut asal usulnya karena pertama kali dijual dan populer di simpang jalan Ambon Sei Kera Medan. Ada juga yang menyebut bahwa bika Ambon dibawa oleh warga Ambon yang merantau ke Malaysia dengan membawa kue bika dan masih ada beragam versi lainnya tentang asal usul bika Ambon Dan yang paling unik dari kota Medan tentu bahasanya. Bagi anda yang pertama kali berkunjung ke kota Medan pasti kaget dengan bahasa yang digunakan sehari-hari. Sering kali orang mengidentikkan bahasa Medan itu adalah bahasa Batak, padahal Medan punya bahasa sendiri. Bahasa Medan lahir dari campuran bahasa daerah atau dari keberagamannya. Banyak mungkin yang belum tahu bahwa kota Medan sering disebut miniatur Indonesia karena keberagaman suku yang ada disini. Dari suku Melayu, Batak, Jawa, Aceh, Minang, Cina, Arab hingga India berkumpul menjadi satu di kota Medan. Nah, disini saya ingin memberitahu bagi anda yang ingin atau pertama kali berkunjung ke kota Medan untuk belajar bahasa Medan terutama beberapa kata yang pengertian atau maknanya sangat berbeda dengan bahasa Indonesia.
Pasar = Jalan Raya
Kata pasar di kota Medan memiliki arti Jalan/ Jalan Raya. Bagi anda yang berasal dari kota Medan pasti sering mendengar orangtua kita berkata " Jangan main ke pasar, nanti ditabrak motor". kalimat itu berarti jangan bermain di jalan raya, nanti  ditabrak mobil.
Pajak = Pasar Tradisional
Jika pasar berarti jalan raya, maka pasar yang merupakan tempat berbelanja atau jual beli dalam bahasa Indonesia, disebut Pajak dalam bahasa Medan. Jangan bingung ya bagi orang yang berasal dari luar Sumatera Utara jika sering mendengar orang berkata " Ayo belanja ke Pajak". itu berarti kita diajak untuk belanja ke pasar.
Kereta = Motor
Jangan kaget kalau ke kota Medan mendengar teman berbicara "Pinjam dulu keretamu, mau beli makan". kata kereta bukan berarti kereta api tetapi sepeda  motor.
Motor = Mobil
Jika kita mendengar orang berbicara " kita naik motor aja kalo berempat, naik kereta ga muat (cukup)" . pengertian kalimat diatas adalah " kita naik mobil saja kalau 4 orang, naik sepeda motor tidak cukup".
Minyak = Bensin
" Tolong dulu isi minyak kereta ya". arti minyak dalam bahasa medan disini adalah bensin yang merupakan bahan bakar kendaraan bermotor. Jadi bagi anda yang berkunjung ke kota Medan saat naik angkutan umum atau  naik kendaraan harus terbiasa  jika mendengar kalimat tersebut.
Galon = SPBU
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, Galon artinya adalah satuan takaran barang cair (bensin dan sebagainya). Nah, di Medan galon berarti SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum). Jangan terkejut ya jika ada yang berbicara "Kita ke galon dulu ya isi minyak". itu berarti " kita ke SPBU dulu ya  untuk mengisi bensin".
Sewa = Penumpang
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, sewa artinya pemakaian sesuatu dengan membayar uang atau uang dibayarkan karena memakai atau meminjam sesuatu atau ongkos biaya pengangkutan. Contoh membayar sewa rumah atau kontrakan. Tapi dalam bahasa Medan kata sewa bisa merujuk pada penumpang. Contoh dalam bahasa sehari-hari medan adalah ketika supir angkutan umum berbicara " sikit kali sewa ku hari ini" itu berarti sedikit sekali penumpangku hari ini".
Bahasa Medan juga sangat identik dengan singkatan. Contoh saat sedang berada di warung kopi ada yang pesan minuman "bang, minta mandi satu ya". Mandi disini singkatan dari teh manis dingin. Atau ada kata limpul artinya lima puluh.
Bahasa medan sangat unik baik dari segi bahasa dan logat atau pengucapannya. Masih banyak sekali bahasa Medan selain 7 kata yang saya sebut diatas. Namun, setidaknya 7 kata yang dibahas diatas perlu kita ketahui karena adanya pergeseran makna dari bahasa Indonesia. Setidaknya bagi anda yang ingin traveling atau berkunjung ke Medan tidak kaget lagi jika mendengar kata-kata tersebut. Semoga kamus kecil diatas bisa membantu kita untuk memahami atau menyesuaikan diri saat berkunjung ke kota Medan. Selamat berkunjung ke kota Medan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H