Piala AFF 2022: 2 Kali Menang, Permainan Timnas Belum Sesuai Ekspektasi

Tim nasional (Timnas) Indonesia sejauh ini sudah melakoni 2 pertandingan di piala AFF 2022. 2 kemenangan berhasil di raih dengan mengalahkan Kamboja 2-1 dan Brunei Darussalam 7-0. 

Jalan untuk melaju ke babak semifinal tentu terbuka lebar. Masih ada 2 pertandingan penentu yaitu melawan Thailand dan Filipina. Tentu kita berharap Timnas Indonesia bisa menyapu bersih kemenangan untuk bisa melaju ke semifinal dengan status juara grup sehingga asa untuk merebut gelar juara untuk pertama kalinya tetap terjaga. Lantas bagaimana dengan 2 penampilan Indonesia di AFF sejauh ini? Apakah sudah memenuhi aspek untuk juara?

Penampilan Indonesia di 2 pertandingan awal patut kita apresiasi. Namun kalau kita berbicara penampilan bisa dibilang belum sesuai ekspektasi kalau kita ingin juara di piala AFF. 

Masih banyak yang harus dibenahi di dua penampilan awal timnas. Di pertandingan ketiga, melawan sang juara bertahan dan salah satu favorit juara Thailand akan menjadi ujian sesungguhnya buat Timnas. 

Jika kita bandingkan dengan penampilan Timnas sebelum piala AFF yaitu 2 kali menghadapi Curacao dan di kualifikasi piala Asia  2023 di kuwait, maka kita bisa katakan permainan Timnas belum kembali ke permainan terbaiknya. Jika kita bandingkan lawan yang dihadapi tentu jauh berbeda dari rangking FIFA ataupun segi kualitas. 

Di kualifikasi piala Asia 2023 di kuwait bulan juni 2022 lalu, kita menghadapi tim sekelas Kuwait yang juga tuan rumah dengan rangking FIFA 149 saat itu, Yordania 88 (Rangking juni lalu saat kualifikasi piala Asia berlangsung) dan Nepal 175 dunia. 

Hasilnya kita menang 2 kali dan kalah tipis 0-1 melawan Yordania dan mengantarkan timnas lolos ke piala Asia 2023. kemudian kita 2 kali melakukan uji coba melawan Curacao yang saat itu berperingkat 84  dan hasilnya menang 2 kali dengan skor  2-1 dan 3-2. 

Sejauh ini di piala AFF kita sudah menang melawan kamboja dengan peringkat FIFA 177 dan Brunei Darussalam dengan peringkat 190. Jika berbicara prestasi juga negara-negara yang Timnas hadapi di kualifikasi piala Asia 2023 lalu tentu jauh berbeda. 

Kuwait pernah juara piala Asia dan Yordania 2 kali menembus babak perempat final piala Asia tahun 2004, 2011. Sementara 2 lawan yang sudah kita hadapi di piala AFF secara H2H kita memang sudah unggul dan prestasinya kalah jauh dari Timnas Indonesia.

Efektivitas Serangan Jadi PR

Melawan Thailand nanti, 2 hal yang perlu dibenahi oleh Timnas jika ingin menang adalah efektivitas atau penyelesaian akhir yang masih buruk dan pertahanan. 

Secara statistik pertandingan melawan Brunei kita melepas hampir 30 tembakan ke arah gawang dan hanya 13 tembakan yang tepat sasaran (dibawah 50%) dengan 7 menghasilkan gol dan melawan Kamboja kita melepas tembakan dan 8 yang tepat sasaran (dibawah 50%) dan hanya berbuah 2 gol. Penyelesaian akhir atau efektivitas serangan ini perlu lebih ditingkatkan saat melawan Thailand jika kita ingin menang. 

Yang kedua, adalah pertahanan. Melawan Brunei Darussalam yang bermain dengan 10 orang, pertahanan kita berulang kali bisa di tembus terbukti dengan ada 8 tembakan dan 4 tepat sasaran. 

Melawan kamboja justru lebih buruk lagi dimana dari 4 tembakan dan 2 tepat sasaran gawang Timnas bisa kebobolan 1 gol. Poin positif dari 2 laga awal di piala AFF adalah Indonesia tidak bergantung kepada 1 atau orang untuk mencetak gol. 

Dari 9 gol yang sudah tercipta dihasilkan oleh 8 orang pemain timnas. Nah dengan kondisi ini jadi modal kita untuk menghadapi lawan yang lebih berat asalakan , 2 poin yang jadi bahan evakuasi tadi bisa dibenahi seperti laga-laga timnas melawan Curacao dan di kualifikasi piala Asia 2023 lalu,sehingga peluang untuk mengalahkan Thailand dan membawa pulang gelar juara pertama kali ke tanah air cukup besar. Semoga Indonesia Juara