Tunggal putra lainnya tampil mengecewakan karena terhenti di babak awal seperti Jonathan Christie, Chico Aura dan Shesar Hiren Rhustavito. Yang menjadi catatan adalah penampilan Jonathan Christie yang masih naik turun.Â
Padahal di turnamen sebelumnya Jonathan tampil mengesankan dengan juara di Swiss open dan runner up di Korea Open 2022. Untuk sektor tunggal putra sebenarnya punya potensi untuk bisa terus bersaing di level dunia untuk merebut juara. Hanya terkadang sektor ini kurang konsisten penampilannya di setiap turnamen. Jika hal ini bisa diatasi saya kira sektor ini akan bisa menjadi andalan Indonesia untuk meraih juara di setiap turnamen.
Tunggal Putri dan Ganda Campuran
Bisa dikatakan kedua sektor ini yang penampilannya masih jauh dari ekspektasi, Sektor tunggal putri dari tiga wakil semua terhenti di babak awal. Gregoria Mariska Tunjung  yang melangkah paling jauh yaitu terhenti dibabak 16 besar setelah dikalahkan oleh unggulan ke empat dari India PV Sindhu.Â
Penampilan Gregoria di ajang ini sebenarnya sudah mulai membaik jika dibandingkan saat tampil di ajang SEA Games lalu. Â Namun perlu diingat setelah menjadi juara dunia junior tunggal putri, prestasi Gregoria di level senior justru sangat jauh dari ekspektasi.Â
Sektor tunggal putri sampai saat ini masih menjadi PR besar bagi PBSI. Jangankan untuk menjadi juara, untuk menembus babak semifinal saja sangat susah. Terakhir kali kita melihat tunggal putri bersinar diajang besar adalah ketika Maria Kristin meraih perunggu di ajang Olimpiade beijing tahun 2008. Jika melihat rangking dunia pun sektor tunggal putri kita cukup jauh tertinggal. Tunggal putri nomor satu Indonesia Gregoria saat ini berada di rangking 30 dunia.Â
Untuk sektor ganda campuran, hasil di ajang Indonesia Masters 2022 cukup mengecewakan. Dari 5 wakil, langkah paling jauh diraih oleh pasangan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari yaitu babak perempatfinal. Empat pasangan lainnya sudah terhenti di babak awal.Â
Sektor ini selepas pensiunnya Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, prestasinya cenderung menurun. Sebenarnya kita masih memiliki pasangan peringkat lima dunia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Namun belakangan ini prestasi mereka terus menurun bahkan pasangan ini sudah terdepak dari pelatnas.
Setelah ajang Indonesia Masters, para pebulutangkis akan dihadapakan pada ajang yang lebih bergengsi yaitu Indonesia Open Super 1000 yag berlangsung pada tanggal 14 - 19 Juni 2022. Tentu pada ajang ini, kita semua rakyat Indonesia berharap pebulutangkis kita bisa meraih prestasi yang lebih baik dari ajang Indonesia Masters 2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H