Mohon tunggu...
Brandon Handana
Brandon Handana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Santa Maria Fatima--------Sma Kolese Kanisius. Sebagai pelajar jurusan ipa

Tertarik dengan hal apapun yang belum pernah dipikirkan. Suka dalam topik apapun tetapi cenderung lebih ke hal duniawi, maupun dalam perkembangan teknologi, ataupun inovasi baru dalam suatu hal. Bukan sebagai siapapun, hanya murid yang kepo.

Selanjutnya

Tutup

Humor

Liburan Berkah di Balik Petir

16 Mei 2024   17:47 Diperbarui: 16 Mei 2024   17:55 766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

        Di zaman dahulu kala, hiduplah seorang bangsawan sederhana bernama Pak Ardi bersama istrinya yang tercinta, Bu Rina, serta dua anak mereka yang ceria, Andi dan Dita. Pada suatu hari yang cerah, Pak Ardi berkata kepada keluarganya, "Mari kita berkemah di hutan belantara yang terletak di barat. Di sana kita akan menikmati keindahan alam dan melupakan sejenak hiruk pikuk kehidupan sehari-hari."

        Maka berangkatlah mereka dengan hati riang, membawa serta tenda, makanan, dan peralatan memasak, serta segala yang diperlukan untuk perjalanan tersebut. Di sepanjang jalan, mereka menyanyikan lagu-lagu gembira, menambah semangat dalam diri mereka. Tak seorang pun dari mereka yang mengetahui bahwa perjalanan ini akan membawa mereka pada petualangan yang tak terduga.

        Tatkala mereka tiba di tempat yang dituju, mereka mendirikan tenda di tepi sebuah sungai yang berbisik lembut. Udara segar dan kicauan burung membuat suasana menjadi sangat menyenangkan. Andi dan Dita segera berlari-lari di sekitar, mengumpulkan kayu bakar untuk api unggun malam nanti. Sementara itu, Pak Ardi dan Bu Rina sibuk menyiapkan makanan dan mengatur tempat tidur di dalam tenda.

        Ketika malam mulai menyelimuti bumi dan api unggun menyala terang, tiba-tiba langit menjadi gelap dan terdengarlah gemuruh petir dari kejauhan. Pak Ardi memandang ke arah langit yang mendung dan berkata, "Nampaknya akan turun hujan deras." Segera mereka mengamankan barang-barang dan berlindung di dalam tenda. Hujan pun turun dengan deras, dan kilat menyambar membuat anak-anak ketakutan. Tenda mereka mulai bocor, menambah kekalutan malam itu.

        Di tengah hujan lebat dan deru angin, terdengarlah suara langkah kaki mendekat dari luar tenda. Pak Ardi membuka pintu tenda dengan hati-hati, dan tampaklah seorang lelaki tua yang basah kuyup berdiri di hadapannya. "Bolehkah aku berteduh di sini? Tenda milikku hanyut terbawa arus sungai," kata lelaki tua itu dengan suara gemetar. Pak Ardi dengan ramah mempersilakannya masuk dan memberikan selimut serta secangkir teh hangat untuk mengusir dingin.

        Lelaki tua itu memperkenalkan dirinya sebagai Pak Joko, seorang petualang yang sering menjelajahi hutan ini. Ia mulai menceritakan kisah-kisahnya dan legenda yang beredar tentang hutan tersebut. Salah satu kisah yang menarik perhatian adalah tentang sebuah gua rahasia yang konon menyimpan harta karun dari zaman dahulu kala. Andi dan Dita mendengarkan dengan penuh antusiasme, membayangkan petualangan seru untuk mencari harta karun tersebut. Namun, Bu Rina merasa khawatir dan memperingatkan anak-anaknya agar tidak terlalu memikirkan kisah itu.

        Keesokan pagi, hujan reda dan matahari kembali bersinar dengan terang. Pak Joko berterima kasih kepada keluarga Ardi atas kebaikan mereka dan memberikan sebuah peta hutan sebagai tanda terima kasih. "Ini mungkin berguna bagi kalian," katanya dengan senyum penuh makna. Andi, dengan semangat yang berkobar, mengajak keluarganya untuk mencari gua rahasia yang diceritakan oleh Pak Joko. Meskipun awalnya ragu, akhirnya Pak Ardi setuju untuk menjelajahi hutan bersama-sama.

        Mereka pun berangkat, mengikuti petunjuk di peta, menyusuri jalan setapak di dalam hutan yang lebat. Suasana hutan di pagi hari sungguh menenangkan, dengan sinar matahari yang menembus celah-celah dedaunan. Mereka melewati sungai kecil dan jembatan kayu yang sudah tua, hingga menemukan sebuah jalan setapak yang tertutup oleh semak belukar. Pak Ardi memimpin jalan, membuka jalur dengan menggunakan golok yang tajam.

        Setelah beberapa jam berjalan dengan penuh semangat, mereka tiba di sebuah air terjun kecil yang tersembunyi, di baliknya terlihat pintu masuk gua yang misterius. Dengan hati-hati mereka masuk ke dalam gua yang gelap dan lembap, sementara Pak Ardi menyalakan senter untuk menerangi jalan mereka. Di dalam gua, mereka menemukan stalaktit dan stalagmit yang indah, menciptakan pemandangan yang memukau.

        Namun, tak ada tanda-tanda harta karun seperti yang diceritakan oleh Pak Joko. Tiba-tiba, Dita menemukan sebuah kotak besi tua yang tersembunyi di sudut gua. Dengan penuh antusiasme, mereka membuka kotak tersebut dan mendapati berbagai barang antik, koin emas, perhiasan, dan dokumen kuno. "Nampaknya ini benar-benar harta karun," ujar Pak Ardi dengan mata berbinar. Namun, di antara harta tersebut, terdapat sebuah surat yang menyatakan bahwa barang-barang tersebut adalah milik sebuah keluarga bangsawan yang harus dikembalikan kepada keturunannya.

        Keluarga Ardi memutuskan untuk tidak mengambil barang-barang itu, melainkan melaporkannya kepada pihak berwenang setempat. Mereka segera kembali ke tempat perkemahan dan menghadap kepala desa untuk melaporkan penemuan mereka. Kepala desa sangat terkejut dan berterima kasih atas kejujuran mereka. Penemuan ini segera menarik perhatian banyak orang, termasuk para arkeolog yang datang untuk meneliti lebih lanjut.

        Keesokan harinya, keluarga Ardi diundang ke balai desa untuk menerima penghargaan atas kejujuran dan keberanian mereka. Andi dan Dita merasa sangat bangga, seperti pahlawan kecil di desa mereka. Berita tentang penemuan gua rahasia dan harta karun itu menyebar luas, membuat desa Suka Maju semakin terkenal. Liburan yang penuh kejutan ini berubah menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi keluarga Ardi, yang belajar banyak tentang arti kejujuran, keberanian, dan pentingnya menjaga warisan budaya.

        Saat mereka pulang ke rumah, kenangan tentang liburan ini selalu membekas dalam ingatan mereka. Setiap kali mereka melihat kembali foto-foto dari perjalanan tersebut, mereka tersenyum dan mengenang petualangan yang tak terduga itu. Mereka menyadari bahwa petualangan terbaik adalah yang dijalani bersama-sama dan dipenuhi dengan kejutan tak terduga.

        Maka, cerita tentang liburan keluarga Ardi menjadi inspirasi bagi banyak orang di desa mereka. Setiap kali ada yang merencanakan liburan, cerita ini selalu diceritakan sebagai pengingat bahwa terkadang kejutan yang tak terduga bisa membawa kebahagiaan yang tak ternilai. Liburan yang penuh kejutan ini akan selalu menjadi kenangan indah yang dikenang oleh keluarga Ardi sepanjang hidup mereka.

        Dan begitulah, keluarga Ardi hidup bahagia dengan kenangan indah tentang petualangan mereka di hutan Jawa Barat. Mereka selalu mengingat bahwa dalam setiap petualangan, ada pelajaran berharga yang bisa dipetik, dan kebahagiaan sejati terletak pada kebersamaan dan kejujuran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun