Mohon tunggu...
Brandon Handana
Brandon Handana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Santa Maria Fatima--------Sma Kolese Kanisius. Sebagai pelajar jurusan ipa

Tertarik dengan hal apapun yang belum pernah dipikirkan. Suka dalam topik apapun tetapi cenderung lebih ke hal duniawi, maupun dalam perkembangan teknologi, ataupun inovasi baru dalam suatu hal. Bukan sebagai siapapun, hanya murid yang kepo.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Definisi dan Fungsi Teks Anekdot dalam Dunia Nyata

18 Mei 2023   17:29 Diperbarui: 18 Mei 2023   17:33 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Presiden ke-4 Indonesia, bapak Abdurrahman Wahid, atau sering dikenal dengan Bapak Gus Dur. Selama masa jabatannya, beliau merupakan orang yang harmonis. Seringkali beliau menyampaikan beberapa pernyataan melalui bentuk teks anekdot. 

Pak Gus Dur melakukan ini tidak hanya untuk lelucon, tetapi untuk mempermudah juga apa yang Beliau ingin sampaikan kepada masyarakat. Tetapi sebelum itu, kita harus mengetahui latar belakang Pak Gus Dur, Beliau juga sangat aktif sebagai penggiat HAM, aktivis demokrasi, dan tokoh toleransi agama. Maka beliau sangat bertoleran terhadap sikap-sikap yang begitu membeda-bedakan derajat manusia berdasarkan agama, suku, dan budaya. Oleh maka itu Pak Gus Dur sangat hebat dalam menarik perhatian, biasanya dalam kelucu dan mengandung suatu pesan atau nilai moral. Maka itu penyampaian secara bentuk anekdot sering kali Beliau gunakan.

Jika secara definisi, Teks anekdot merupakan sebuah cerita rekaan yang singkat dan padat, bersifat lucu dan mengesankan, berhubungan dengan tokoh penting/terkenal dan berdasarkan peristiwa yang sebenarnya. Cerita ini mengandung pesan mendalam yang berhubungan dengan kebenaran umum. Tetapi perlu diingat bahwa teks anekdot memiliki karakteristik yang khas kepadanya yaitu berupa sindiran mengenai suatu permasalahan. Seperti apa yang Pak Gus Dur sering lakukan. Sifat keunikan inilah yang membuat suatu teks berupa teks anekdot. Tidak terpengaruhi dengan bentuk deskriptif, naratif, jika teks tersebut menyampaikan suatu sindirian dengan cara humoris, itulah yang berupa teks anekdot. Salah satu contoh teks anekdot ialah berikut:

 "Saat di Surga, Pak Sukarno sedang memikirkan kepemimpinan presiden Indonesia di masa depan. Lalu datanglah B.J Habibie, oleh sebab itu, Pak Sukarno mengajukan pendapat baru. 

Pak Soekarno: "Aku ingin menyalonkan cucu saya sebagai calon presiden pada pemilihan umum di masa depan. Apa pendapatmu?" 

B.J Habibie   : "Maaf pak, saya pikir itu tidak mungkin. Cucu bapak mungkin punya kemampuan yang luar biasa, tapi untuk menjadi presiden, diperlukan pengalaman dan reputasi yang baik." 

Pak Soekarno: "Tapi saya yakin. Siapapun bisa belajar dan mempersiapkan diri dengan baik. Bukankah saya sendiri dulu juga bukan siapa-siapa saat menjadi presiden?" 

B.J Habibie   : "Tapi pak, saat itu situasinya berbeda. Anda adalah salah satu penyumbang saran akan terbentuknya pendidikan pertama di Indonesia untuk generasi muda bangsa." 

Pak Soekarno: "lalu kalo Cucu saya??" 

B.J Habibie   : "Cucu bapak kan anaknya hiu....." 

Pak Soekarno: "Hah?!.... Maksudnya apa??" 

B.J Habibie   : "Itulohhh........Si Megalodon, yang ngejual pulau." 

Pak Soekarno: "HAH NGEJUAL PULAU......?!!!!" 

B.J Habibie    : "Wkwkwkw bapak ga tau......"    

Menurut saya teks anekdot yang berupa dialog sangat humoris jika kita mengetahui konteksnya. Untuk awal-awal mula teks anekdot sudah terlihat bahwa ini karangan fiksi, bagaimana penulis bisa mengetahui dialog Pak Sukarno dengan bapak B.J Habibie di surga? Tetapi walaupun bermula dengan fiksi, teks anekdot berikut tetap membawa informasi nyata. Teks tersebut menyinggung suatu tokoh keturunan Pak Sukarno yang "menjual" pulau. Walaupun selama dialog tokoh yang disindir tidak diucapkan namanya, tetapi pembaca dapat menggambarkan tokoh yang dibicarakan.

Inilah fungsi dari teks anekdot. Sebenarnya teks anekdot memiliki fungsi utama untuk memberikan suatu informasi kepada pembaca. Biasanya merupakan kritikan. Tetapi karakteristik dari teks anekdot adalah kehumorisannya. Sifat humoris itulah yang membuat topik menjadi tidak terlalu terasa sensitif. Seperti saat kita berbicara dengan teman dekat kita. Sekali dua kali mungkin kita membahas topik sensitif, tetapi jika kita berbicara dengan dia/mereka, kita tidak terasa tersinggung dengan topik pembahasan. Akan tetapi kita justru lebih fokus terhadap pembahasan topik tersebut. Inilah fungsi selimut humoris dalam teks anekdot. Dimana berperan agar pembaca lebih tenang dan mengutamakan pemikiran logika dibandingkan dengan cara bias.  

Teks anekdot adalah cerita rekaan singkat, lucu, dan mengesankan, berhubungan dengan tokoh penting/terkenal dan berdasarkan peristiwa yang sebenarnya. Cerita ini mengandung pesan mendalam yang berhubungan dengan kebenaran umum, namun memiliki karakteristik khas berupa sindiran mengenai suatu permasalahan. Fungsi utama teks anekdot adalah memberikan informasi kepada pembaca dengan cara yang humoris, sehingga topik yang sensitif menjadi tidak terlalu terasa  sensitif. Pak Gus Dur adalah salah satu tokoh yang sering menyampaikan pesan melalui teks anekdot. Oleh karena itu, teks anekdot berperan penting dalam dunia komunikasi dan sering digunakan dalam berbagai konteks, seperti dalam pidato, ceramah, atau bahkan dalam percakapan sehari-hari.
 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun