Namun hal ini merupakan suatu bencana bagi para olahragawan atau alit, karena rutinitas kegiatannya adalah olahraga fisik yang cenderung untuk menambah terus beban kepada otot mereka dengan tujuan untuk menang menjadi yang terberat atau yang paling kuat. Dalam pembahasan ini bahwa jika mereka para atlit akan merusak otot mereka untuk memperkuat dan menebalkannya, maka mereka pun akan mengalami inflamasi itu juga. Padahal untuk endurance, mereka harus tetap selalu bugar agar bisa terus berlatih. Seorang atlit akan menerima inflamasi yang tidak ringan juga misalnya pusing, cedera, lembam, dan lain lain, sehingga akan mengganggu rutinitas kegiatannya. Untuk itu, mereka mencari jalan agar tidak menerima inflamasi tersebut dengan cara mengonsumsi obat yang bernama obat inflamasi.
Setelah mengetahui dasar penggunaan obat inflamasi, mari kita dalami cara kerja dan efek samping dari obat ini. Sebelum itu obat inflamasi dibagi menjadi 2.
Obat anti inflamasi steroid, yaitu obat anti inflamasi yang memiliki kekuatan yang besar untuk menghilangkan inflamasi. Untuk mengkonsumsi obat ini harus dengan resep dokter, karena obat ini dapat mengatasi inflamasi yang besar namun sebagai efeknya dapat berakibat yang sangat berbahaya juga. Misalnya dapat mengakibatkan hipertensi, moon face, osteoporosis dan lain lain. Cara kerjanya adalah obat ini akan menghambat kerja enzim Fosfolipase A2 sehingga asam arakhidonat tidak dapat dibentuk, dengan begitu prostaglandin tidak akan terbentuk. Contoh obatnya adalah Hidrokortison, deksametason, prednisone, dan lain lain.
Berdasarkan sumber dari luar, Brad Schoenfeld, dari Departemen Kesehatan di Universitas kota New York, telah melakukan survey terhadap penelitian, dan menemukan bahwa penggunakan NSAID jangka panjang juga dapat merugikan mereka yang memiliki potensial pertumbuhan otot yang besar. Kenapa obat anti inflamasi dapat menghambat pertumbuhan otot? Karena tentu saja obat anti inflamasi menghambat inflamasi dimana inflamasi adalah pemicu agar otot yang rusak dapar beregenerasi untuk membentuk serat otot yang baru, dengan begitu otot tidak akan menebal dan bertambah kuat. Dan berdasarkan penelitian itu juga ada hasil penelitian bahwa obat ini dapat menjaga massa otot orang tua, hasil ini bertentangan dengan hasil penelitian yang lain menyebabkan para peneliti berpikir bahwa ada perbedaan regenerasi otot pada anak muda dan orang tua.
Dari pernyataan di atas dapat saya simpulkan bahwa, jika ingin memperbesar otot rajin rajinlah untuk berlatih setahap demi setahap dan banyak mengonsumsi makanan berprotein tinggi. Makin banyak kita berlatih untuk terus mengalahkan beban yang berat, makin banyak juga otot yang rusak namun satelit otot akan terus meregenerasi menjadi serat otot yang baru dan menumpuk menghasilkan otot yang tebal dan kuat. Namun saat otot rusak akan ada rasa nyeri akibat mediator inflamasi yaitu prostaglandin, tapi ini yang memicu untuk terjadinya regenerasi otot. Sebaiknya jangan terlalu sering untuk mengkonsumsi obat anti inflamasi, karena memiliki efek samping yang sangat merugikan kita.Â
Tujuan kita berolahraga untuk memperkuat dan memperbesar otot terbuang sia sia karena obat anti inflamasi membuat otot tidak akan mengalami regenerasi. Obat ini malah menghambat pertumbuhan otot, sehingga sebaiknya jika mengalami rasa nyeri tahanlah dulu karena itu tanda tubuh sedang memperbaiki sesuatu ke arah yang lebih baik juga. Tidak ada pencapaian prestasi yang indah tanpa sebuah pengorbanan di kehidupan ini.
Cukup sekian artikel ini, semoga artikel ini dapat berguna bagi masa depan para pembaca. Mohon maaf jika ada salah kata yang tidak berkenan di hati para pembaca.
Terimakasih.