Mohon tunggu...
Brandon Dani
Brandon Dani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Siapa yang Lebih Cepat Bermutasi? Sel Eukariotik vs Prokariotik

25 Agustus 2017   19:07 Diperbarui: 25 Agustus 2017   19:57 1280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat datang pada artikel saya, pada kesempatan ini saya akan membahas tentang sel. Lebih tepatnya tentang mutasi sel eukariotik dan sel prokariotik, kita akan membuktikan sel manakah yang lebih cepat untuk bermutasi. Mungkin kita sudah terbayang - banyang dengan kata mutasi, jika kita melihat film X-MEN kita melihat mutan yang berbeda dengan manusia yang normal dikarenakan terjadi mutasi sel yang ada di dalam tubuh si mutan. Namun sebelum kita membahas hal itu lebih lanjut, mari kita lebih mengenal dekat apa itu sel.

Mari kita telusuri dari sejarah sel ditemukan. Pada tahun 1665, seorang bernama Robert Hooke telah menemukan sel yang pertama kali ditemukan, saat itu Hooke mengamati sel gabus dari dinding sel tumbuhan yang sudah mati, ia mencoba melihat struktur sel - sel pada sayatan gabus itu dengan menggunakan mikroskop sederhana. Hooke mendapatkan ruang kosong di dalam gabus yang dipisahkan oleh suatu dinding yang diberi nama sel, namun sayang yang ditemukan oleh Hooke adalah sel yang mati.

Lalu disusul pada tahun 1674 oleh Anton Van L, yang melihat dan menemukan sel hidup dari alga Spirogyradan bakteri. Tidak hanya menemukan sel hidup namun dia juga menemukan mikroskop untuk melihat sel hidup yang berukuran sangat kecil tersebut. Mulai saat itulah menggairahkan para ilmuwan yang lain untuk ikut berlomba - lomba untuk menemukan percobaan tentang sel.

Setelah berbagai penemuan tersebut dilanjutkan penelitian - penelitian tentang sel berikutnya. Disusul oleh Robert Brown yang menemukan nukleus pada sel tanaman anggrek yang menurutnya nukleus sebagai pengatur segala aktivitas yang ada di dalam sel. Lalu pada tahin 1838 ada Matthias Schleiden yang meneliti sel tumbuhan dan Theodore Schwan yang meneliti sel hewan, keduanya berpendapat bahwa sel merupakan unit dasar kehidupan secara struktural, fungsional, dan juga hereditas. Disusul pada tahun 1840 oleh Johannes Purkinje yang memperkenalkan istilah protoplasma yang merupakan cairan di dalam sel dan juga pada tahun 1858 oleh R. Virchow yang menyatakan bahwa sel berasal dari sel sebelumnya (Omnis cellula e cellula)karena dia mengamati sel yang sedang membelah.

Dari para ilmuwan yang meneliti tentang sel dapat disimpulkan bahwa sel merupakan kesatuan struktural kehidupan. Karena ada beberapa pernyataan yang didapatkan misalnya adalah sel merupakan kesatuan fungsional kehidupan, sel merupakan kesatuan pertumbuhan, sel merupakan kesatuan hereditas dari makhluk hidup, sel merupakan kesatuan reproduksi dari makhluk hidup. Dan juga ada perbedaan yang paling menonjol dari sel hidup dan sel mati yaitu terletak pada inti sel dan sitoplasma yang dimana di sel mati tidak ditemukan keduanya namun di sel hidup ditemukan keduanya. Perbedaan sel pada hewan dan juga sel pada tumbuhan yang paling menonjol adalah tidak ditemukannya dinding sel pada sel hewan yang membuat bentuknya tidak tetap namun pada sel tumbuhan ada dinding sel yang membuat bentuk dari sel selalu tetap.

Setelah mengetahui apa itu sel, mari kita perdalam ke eukariotik dan prokariotik. Secara struktural terdapat dua kelompok utama sel, yaitu sel prokariotik dan eukariotik namun setiap makhluk hidup hanya memiliki 1 jenis sel saja. Pada sel prokariotik, materi genetik tersebar di dalam suatu badan serupa inti yang tidak dikelilingi oleh membran namun sebaliknya pada sel eukariotik yang memiliki inti sel yang sangat kompleks dengan selubung inti yang terdiri atas dua membran. Yang termasuk golongan sel eukariotik adalah tumbuhan dan hewan seperti protista, protozoa, dan semua jamur (fungi). yang termasuk golongan sel prokariotik adalah seperti bakteri dan alga hijau-biru.

Pada zaman dahulu bumi masih memiliki keadaan yang sangat ekstrim tidak seperti sekarang, dahulu kondisi atmosfernya berbeda seperti kandungan oksigen dan gas gas yang lainnya berbeda, banyak bencana alam seperti meteor jatuh dan meletusnya gunung berapi. Keadaan inilah yang menyebabkan munculnya sel prokariotik. Sel prokariotik adalah sel yang pertama kali terbentuk dan primitif. Karena dahulu banyak petir yang menyambar yang menciptakan bermacam - macam senyawa, membentuk kumpulan fosfolipid dan karbohidrat berbentuk butiran - butiran kecil yang lalu bergabung dan menarik senyawa lain. Butiran yang besar akan pecah menjadi beberapa butiran yang lebih kecil, beberapa butiran ada yang mengandung cukup lengkap komponen untuk memulai kehidupan. Sel prokariotik berasal dari kata yunani yang memiliki arti sebelum dan inti, jadi sel prokariotik merupakan sel yang sederhana yang tidak memiliki inti sel dan juga tidak memiliki membran inti yang membuat bahan inti yang berada di dalam sel mengadakan kontak langsung dengan protoplasma dan juga DNA terkumpul di suatu tempat yang disebut sebagai nukleoid. DNA sel prokariotik berbentuk sirkuler yang artinya selalu kembali ke awal. Setiap sel prokariotik memiliki membran plasma, nukleoid yang berupa DNA dan RNA, dan juga sitoplasma yang mengandung ribosom. Sel prokariotik tidak memiliki organel sel, seperti mitokondria, badan golgi, dan retikulum endoplasma.

Karena tidak memiliki mitokondria yang berfungsi untuk menghasilkan energi pada sel. Oleh karena itu sel prokariotik bersifat anaerob karena minimnya kandungan oksigen saat bumi masih memiliki keadaan yang ekstrim. Dengan begitu prokariotik dikelompokkan menjadi 2 yaitu Archaebacteria yang anaerob dan memiliki penutup sel yang tersusun atas pseudopeptidoglikan. Yang kedua adalah Eubacteria yang tidak hidup pada kondisi seekstrim archaebacteria. Eubacteria ada yang aerob, namun ada juga yang anaerob. Ia memiliki penutup sel yang tersusun dari peptidoglikan. Biasanya,sel prokariotik terdapat pada organisme atau makhluk hidup yang memiliki sel tunggal atau uniseluler,dan beberapa ada juga pada organisme multiseluler. Sel prokariotik memiliki struktur tiga untai RNA. RNA berbeda dengan DNA, bentuk DNA cenderung lebih kompleks daripada RNA. RNA berguna untuk sintesis protein, sedangkan DNA berguna membawa genetik atau sifat.

Menurut para peneliti sel eukariotik berasal dari sel prokariotik, hal ini disebabkan karena jarak  ditemukannya fosil sel prokariotik dengan kemunculan sel eukariotik berdekatan, diyakini bahwa sel eukariotik berasal dari sel prokariotik yang berevolusi atau menjadi lebih sempurna. Munculnya hasil penemuan dari Lynn Margulis dari Universitas Boston, yaitu teori endosimbiosis. endosimbiosis adalah bahwa beberapa organel dulunya adalah sel tersendiri. Karena ditemukan bahwa ada organel sel yang memiliki kandungan DNA, karena membutuhkan perlindungan organel tersebut masuk ke dalam sel. Kemudian asal-usul sel eukariotik berasal dari sel prokariotik yang bersifat anaerob karena energi bakteri ini berasal dari perombakan makanan tanpa menggunakan oksigen. Dan disebut heterotrof karena bakteri ini tidak dapat membuat makanannya sendiri. Kemudian munculnya sel fotosintetik telah mengubah kondisi bumi yang semula tanpa oksigen menjadi beroksigen,  karena terbentuknya lapisan ozon. Dan salah satu penyebabnya adalah karena sel prokariotik yang melakukan simbiosis mutualisme sehingga muncullah sel yang memiliki inti yang disebut sel eukariotik.

Eukariotik berasal dari Bahasa Yunani yang memiliki arti sebenarnya dan membran atau nukleus. Sel eukariotik merupakan jenis sel yang memiliki selaput atau membran untuk membungkus materi genetik yang terkandung di dalam inti sel agar tidak tersebar. Membran plasma tersusun atas 2 lapis, lapisan protein porifer yange dan protein integral DNA. penutup sel milik fungi adalah kitin, serta dinding sel plantae adalah selulosa dan lignin. DNA sel eukariotik yang utama adalah berbentuk linear, namun ada pula yang berbentuk sirkuler. DNA yang berbentuk linear terdapat di nukleus dan DNA yang berbentuk sirkuler terdapat di mitokondria serta kloroplas. Sel eukariotik memiliki struktur empat untai RNA. Sel eukariotik ada yang bebas di sitoplasma dan ada yang menempel di Retikulum Endoplasma Kasar. Pada sitoplasma atau daerah antara nukleus dan membran sel, terdapat medium semi cair yang disebut sitosol, serta organel-organel sel yang sebagian besar tidak terdapat pada sel prokariotik.

Sel prokariotik dan sel eukariotik memiliki beberapa perbedaan. Sel prokariotik bentuk DNA hanya berbentuk sirkuler, tidak memiliki membran inti, dan memiliki penutup sel yaitu pseudopeptidoglikan dan peptidoglikan. Sedangkan DNA sel eukariotik yang utama adalah berbentuk linear, namun ada juga yang berbentuk sirkuler, sel eukariotik memiliki membran inti, penutup selnya milik fungi adalah kitin, serta penutup sel plantae adalah selulosa dan lignin. Ada 3 organel yang mengandung DNA sendiri. Organel - organel tersebut antara lain mitokondria, kloroplas, dan inti sel. Selain itu ada juga organel yang berfungsi dalam perlindungan sel yaitu dinding sel, membran inti, membran plasma.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun