Mohon tunggu...
Brando Lubis
Brando Lubis Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

A mistake is just a mistake. It's not final. It's not fatal. It's how we learn. Successful people fail FAST then move on.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Improve Your Creative Thinking

20 April 2010   17:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:41 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seringkali kita diperhadapkan suatu keadaan dimana kita harus menemukan solusi ataupun ide terbaru di aktivitas kita sehari hari seperti di pekerjaan, kuliah maupun kehidupan pribadi kita. Kebuntuan sering kali membuat kita menjadi tertekan dan depresi dengan situasi yang ada.

Hal itu menantang kita untuk mengembangkan kreativitas dalam mengemban tanggung jawab masing-masing. Pelatihan apa yang dapat kita jalani untuk mengasah kreativitas diri? Hasil penelitian berikut ini mungkin dapat menjawabnya.

Beberapa profesor melakukan penelitian terhadap para CEO kelas dunia yang memiliki pemikiran kreatif unggul. Hasil penelitian selama enam tahun tersebut dipublikasikan di [Harvard Business Review]. Ternyata, para CEO tersebut terbiasa mengembangkan empat kemampuan khusus yang melandasi kreativitas mereka. Apa sajakah empat kemampuan tersebut?

Pertama, kemampuan questioning (bertanya). mereka menyebutkan bahwapenting sekali untuk kita memiliki kebiasaan selalu bertanya pada diri kita dengan situasi yang di perhadapkan. Sehingga rasa ingin tahu itu memicu untuk menggali lebih dalam terhadap permasalahan tersebut.Penting sekali untuk membangun sebuah pertanyaan mendasar sebagai acuan kita, seperti‘mengapa’, ‘mengapa tidak’ dan ‘bagaimana jika’. Dengan pertanyaan tersebut membangun kita untuk terus berpikir kritis dan menciptakan ide kreatif yang mungkin tidak terpikirkan oleh orang lain.

Kemampuan kedua yang perlu kembangkan adalahkemampuan observing (mengamati), pengamatan yang dilakukan terhadap lingkungan sekitar akan memampukan kita untuk menajamkan insting kreatif tersebut. Analisa yang kita bangun akan membentuk sebuah cara pandang tersendiri.

Faktor yang tidah kalah penting dalam meningkatkan ide kreatif adalah kemampuan networking, mungkin sebagian orang sudah mengetahui bahwa pentingnya jaringan, jika ingin berhasil. Tetapi tanpa kita sadari bahwa jaringan bisa mengembangkan ide kreatif. Bentuk jaringan yang perlu kita bangun seperti menghadiri konferensi atau seminar maupun pertemuan pertemuan yang melibatkan banyak orang serta latar belakang yang berbeda, dengan demikian kita akan terhubung dengan ide dari cara pandang yang mungkin tidak terpikirkan oleh kita.

Hal terakhir yang perlu kita bangun adalah kemampuan associating (menghubungkan), kemampuan untuk menghubungkan sesuatu yang tidak ada kaitannya dengan permasalahan. Sepertinya memang terkesan tidak masuk akal, akan tetapi disinilah yang meningkatkan kemampuan antara otak kanan dan otak kiri kita. Misalnya, kita mulai mengkaitkan hal hal yang bersifat logika dengan perasaan, dengan demikian membangun jaringan antara otak kanan dan otak kiri. Kebiasaan ini dilakukan Steve Jobs terhadap produk apple yang mereka ciptakan. Ia menghabiskan seluruh hidupnya dengan mengeksplorasi sesuatu yang baru dan hal hal yang tidak berhubugnan – seni kaligrafi, praktik meditasi dan belajar kedetailan terhadap produk mercedez benz sehingga terciptalah Apple yang banyak diminati masyarakat. Ia mengatkan bahwa “kreatifitas adalah menghubungkan satu sama lain”.

Mungkin hal ini bisa menjadi acuan bagi kita semua untuk mulai melatih kreatifitas yang baru dan segar terhadapapa yang kita kerjakan mungkin itu di kuliah, pekerjaan ataupun organisasi dimana kita memiliki tanggung jawab. Selamat melatih diri!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun