Sejarah merupakan suatu ilmu yang memaparkan tentang peristiwa masa lampau atau yang telah terjadi dimana dalam peristiwa sejarah tersebut tidak akan terlepas dari peran manusia. Dalam peradaban-peradaban yang telah kita lalui peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian yang telah terjadi mampu memberikan kisah sejarah tentang perkembangan-perkembangan yang mampu lahir di dunia salah satunya di negara kita Indonesia. Ada banyak sekali peristiwa-peristiwa sejarah yang telah mewarnai panggung bumi nusantara.Â
Mulai dari peradaban masa sebelum mengenal tulisan atau yang sering disebut masa praaksara, berdiri serta berkembangnya kerajaan-kerajaan di abad pertengahan, masuknya ajaran-ajaran religi yang mampu tumbuh subur di Nusantara, hingga pada perjuangan kemerdekaan Indonesia terhadap penjajah yang ingin menguasai bumi Indonesia.Â
Selain peristiwa-peristiwa tersebut ada banyak sekali kejadian-kejadian yang menjadi pedoman bangsa Indonesia untuk berbangsa dan bernegara. Dalam peristiwa sejarah tersebut, tak jarang banyak peristiwa yang memberikan dampak bagi bangsa indonesia yang hingga saat ini dapat kita rasakan. Dalam hal ini dapat kita katakan bahwa perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara itu tak luput dari yang namanya sejarah.
Dalam peristiwa sejarah Indonesia yang telah terjadi, ada banyak sekali kejadian-kejadian yang mampu memberikan pesan moral untuk menjadi pedoman dalam kehidupan kita. Dan kali ini, akan kita bahas tentang pesan atau nilai-nilai moral dalam peristiwa sejarah.
Dalam peristiwa sejarah Indonesia, ada banyak sekali peristiwa yang mampu memberikan nilai moral salah satunya adalah rela berkorban. Dalam hal ini peristiwa sejarah yang dapat kita ambil adalah usaha dalam rela berkorban bangsa Indonesia untuk lepas dari penjajahan. Keinginan dan perjuangan Indonesia untuk memerdekakan diri dari negara penjajah bukanlah hal yang mudah. Perjuangan para pemuda bangsa yang saat itu haus akan kemerdekaan rela mati-matian bertumpah darah untuk perjuangan Indonesia.Â
Selain dari pada rela berkorban, ada juga nilai bekerjasama. Sumpah Pemuda merupakan sebuah tekad dan semangat para pemuda-pemudi dalam meraih kemerdekaan yang sebenarnya dan lepas dari penjajahan bangsa asing. Sumpah Pemuda menjadi bukti tentang semangat membara dan rasa cinta tanah air para pemuda Indonesia yang ingin keluar dari belenggu penjajahan.Â
Sumpah pemuda sendiri berdiri pada tanggal 28 Oktober 1928 yang muncul dari ide gagasan para pemuda Indonesia yang sebagian besar adalah mahasiswa dari seluruh Indonesia. Hal ini membuat para kaum muda memiliki jiwa semangat membara untuk memerdekakan tanah air tercinta ini.Â
Tidak hanya itu, para pemerintah juga ikut ambil bagian dalam perjuangan ini yang hingga pada akhirnya pada 17 Agustus tahun 1945 Indonesia merdeka. Dalam perumusan sumpah pemuda ini, tak hanya para kaum mudah saja yang berperan dalam hal ini, namun para kaum tua juga yang mampu dan mau menerima aspirasi tersebut. Ada beberapa tokoh yang menjadi aktor dibalik peristiwa sumpah pemuda tersebut. Antara lain seperti Muhammad Yamin, W.R. Supratman, Amir Syarifudin, Djoko Marsaid dan masih banyak lagi.Â
Para toko-tokoh tersebut banyak memberikan ide dan gagasan yang mampu menyatukan hati para kaum muda untuk terus berjuang demi memerdekakan Tanah Air Indonesia. Adapun gagasan-gagasan yang telah disepakati oleh para pemuda Indonesia serta para tokoh-tokoh bangsa yang dimana terdapat 3 isi dari Sumpah Pemuda yang telah disepakati dalam kongres tersebut yakni yang pertama Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku Bertumpah darah Yang satu, tanah Indonesia. Yang kedua, Kami putra dan putri Indonesia mengakui berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Dan yang ketiga adalah kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Selain daripada cerita sejarah yang telah dipaparkan, ada pula cerita sejarah yang memiliki nilai moral menghargai/menghormati. Dalam nilai moral ini dapat kita ambil melalui sejarah kerajaan-kerajaan yang pernah ada di Indonesia. Dalam perkembangannya, kerajaan tersebut tidak lepas dari bangunan-bangunan atau peninggalan-peninggalan yang mampu menceritakan keindahan dan kemajuan suatu kerajaan. Salah satu peninggalan yang cukup monumental ialah candi.Â
Pada awalnya, candi dibangun untuk tempat peribadatan untuk kebutuhan agama. Namun tak jarang juga candi dibuat untuk di dedikasikan terhadap seseorang yang dianggap memiliki pengaruh dalam kerajaan tersebut ataupun dijunjung.Hal ini terjadi di beberapa kerajaan serta beberapa kepemimpinan seorang raja yang dimana raja Tersebut membuat sebuah candi untuk mendedikasikannya kepada raja terdahulu Atau seseorang dengan tujuan menghargai raja yang memimpin terlebih dahulu.Â
Selain dari itu, candi-candi yang dibangun didedikasikan untuk dewa-dewa yang di sembah. Ada banyak sekali kerajaan-kerajaan di Indonesia yang membuat beberapa candi untuk selain tempat peribadatan namun juga didedikasikan terhadap dewa tersebut. Seperti halnya candi Borobudur yang dibangun pada abad ke VIII dikerjakan pada masa Mataram Kuno yang dipimpin dinasti Syailendra yang bertujuan untuk memuliakan dewa atau memuliakan agama Budha yang dipercayai.Â
Selain daripada didedikasikan untuk seorang raja atau satu hal dewa yang disembah, ada juga beberapa candi yang dibangun untuk dididikasikan untuk seorang keluarga yang di mana menggambarkan tentang kebesaran kerajaan keluarga mereka sehingga pada akhirnya dibangunlah candi untuk dikasihkan untuk anak atau keluarga seorang raja. Salah satu contohnya adalah candi gunung Kawi yang terdapat di desa Tampaksiring kabupaten Gianyar.Â
Candi tersebut dibangun pada abad ke-11 pada masa pemerintahan raja Udayana. Beberapa candi yang dibangun di kaki gunung Kawi tersebut didedikasikan untuk kedua anaknya dan beberapa selirnya. Dan sampai sekarang candi tersebut masih terlihat kokoh berdiri dengan begitu megahnya memberikan keindahan tersendiri bagi orang yang berkunjung ketempat itu. Dalam hal ini dapat kita simpulkan bahwa raja Udayana sangat menyayangi atau menghargai serta menghormati kedua anaknya tersebut dan beberapa selirnya sehingga raja Udayana pada akhirnya membangun candi tersebut untuk didedikasikan kepada mereka.
Rasa tanggung jawab adalah salah satu nilai-nilai moral yang harus kita pegang erat di dalam kehidupan kita. Ada beberapa sejarah yang dapat mengimplementasikan tentang nilai moral tanggung jawab yang dapat kita ambil dan dapat kita contoh dalam kehidupan kita sehari-hari.Â
Misalkan seperti cerita tentang gajah Mada. Gajah Mada merupakan seorang pemimpin pasukan atau tentara di Kerajaan Majapahit yang hingga akhirnya menjadi seorang Mahaphati Amangkubhumi yang sering juga disebut perdana menteri pada saat itu. Patih gajah Mada terkenal dengan Sumpah palapanya Yang di mana dalam isi Sumpah tersebut Ia memiliki hasrat untuk menyatukan seluruh Nusantara di dalam genggaman Kerajaan Majapahit dan alhasil hampir semua kerajaan-kerajaan atau daerah-daerah nusantara pada masa itu dikuasai oleh kerajaan Majapahit. Dalam cerita ini tentunya banyak nilai moral yang dapat kita ambil seperti bekerja keras, rasa tanggung jawab dan masih banyak lagi.
Ada banyak sekali cerita-cerita atau peristiwa-peristiwa sejarah yang dapat kita dengarkan ataupun dalam peristiwa tersebut terdapat banyak sekali nilai-nilai norma yang dapat kita petik dalam cerita tersebut. Sebagai manusia yang menjadi makhluk sosial tentunya banyak sekali nilai-nilai moral yang harus kita pegang dan tentunya menjadi pedoman hidup kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H