Mohon tunggu...
Branding Lokal
Branding Lokal Mohon Tunggu... -

#Nasionalisme itu #Simpel, ga perlu ngaku #Nasionalis. Tapi biasakan pake #BrandingLokal

Selanjutnya

Tutup

Money

Jadilah Gue Banget

13 November 2013   12:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:13 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_301468" align="alignleft" width="300" caption="Ini bener-bener om Tukul, bukan yang lain"][/caption]

Setiap manusia yang terlahir kembar, bukan berarti semuanya identik kembar. Meskipun disebut kembar, sebenarnya 99,9% banyak perbedaan daripada persamaannya. Contoh paling sederhana adalah sidik jari. Apa sidik jari anak kembar, itu kembar? Yup. Sidik jari mereka tidak kembar.

Bahkan sidik  jari manusia di seluruh dunia, tak ada yang sama persis. Walaupun itu  dari orang tua yang sama atau lahir di waktu bersamaan. Fakta diatas ini menunjukkan bahwa tak ada manusia yang tercipta sama. Dan semua ilmuwan sepakat bahwa manusia itu sangatlah unik. Artinya satu manusia dengan lainnya memiliki kekhasan sendiri.

Jika manusia di bumi ada 5 milyar lebih, maka sudah pasti tercatat  5 milyar ciri khas yang berbeda. Bahkan  jadi berkali-kali lipat keunikan. Keunikan ini sebenarnya membuka setiap potensi ruang untuk membangun branding dengan ciri khas dan keahliannya masing-masing.

Kenapa kita harus jadi orang lain? Kenapa kita harus resah, dan takut kalah? Lalu membunuh karakter pesaing dengan fitnah.

Padahal Sang Maha Kreatif-Nya  telah menciptakan diri kita dengan segala keunikkannya. Harusnya keunikkan yang ada pada diri kita dipelihara, dilatih. Hingga siapapun akan mengenal kita karena uniknya.

Bahkan seorang pelawak yang pengin namanya terus dikenal, seperti Tukul Arwan. Justru menonjolkan mulutnya sebagai ikon. Atau Jokowi dengan gaya blusukan dan ceplas-ceplos, apa adanya, terlepas sebagian orang menilai sebagai pencitraan, tapi itulah ikon seorang Jokowi. Pejabat blusukan, sudah pasti semua orang menjawab "Jokowi."

Ini menjadi penting dan prioritas, karena hanya ciri khas lah kita bisa dikenal, bahkan juga jadi terkenal. Lalu, apa yang membuat diri Anda dikenal? Maka carilah keunikan dalam diri Anda. Kadang yang sepele, justru menjadi kekuatan Anda. Jadilah keunikan Anda itu kekuatan Anda. Dan keunikan Anda itu positioning Anda. Lalu katakan "itu Gue  Banget."

Tak perlu vote saya di pemilu, cukup follow @BrandingLokal di twitter

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun