Mohon tunggu...
Branantyas K
Branantyas K Mohon Tunggu... Seniman - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Communication Science

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kondisi New Normal di Cilacap, Masih Banyakkah yang Salah Kaprah?

10 Juli 2020   04:22 Diperbarui: 10 Juli 2020   04:18 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Era New Normal atau normal kembali disambut dengan euforia atau suka cita oleh semua kalangan masyarakat di manapun berada seakan-akan meraka baru saja keluar dari  tempat persembunyiannya yang pengab seperti di dalam goa untuk bersembunyi dari peperangan zaman penjajahan, kemudian setelah aman mereka keluar untuk kembali menghirup udara yang segar. 

Ini tergambarkan seperti situasi di mana masyararat Cilacap yang sangat senang saat New Normal mulai diberlakukan di kotanya. Keadaan New Normal di Cilacap ditandai dibukanya kembali sektor ekonomi ,sosial budaya, olahraga, pariwisata, dan keagamaan oleh pemerintah setempat secara bertahap. 

Namun berlakunya New Normal di Cilacap ini mestinya dijadikan perhatian serta pemahaman oleh masyarakat luas, bahwa diberlakukannya New Normal bukan berarti pademi covid-19 telah berakhir. 

Jangan salah persepsi ! pandemi masih tetap ada, bahkan memakan korban lebih banyak hingga hari ini. New Normal dilakukan demi menyelamatkan sektor ekonomi  negara, karena tidak mungkin pemerintah membiarkan pereknomian negara lumpuh sebab aktifitas masyarakat yang tidak bergerak selama PSBB.

Untuk menyikapi keadaan tersebut tentunya masyarakat harus sadar dengan tetap mematuhi protokol kesehatan covid-19 karena pandemi belum selesai. Akan tetapi realitanya masih banyak masyarakat setempat yang justru mengabaikan protokol kesehatan dan menganggap seolah-olah Corona sudah lenyap dari bumi. 

Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya masyarakat yang berpergian ke tempat umum (nongkrong misalnya) dengan mengabaikan protokol kesehatan. Bahkan sebagian masih ngenyel jika dinasehati untuk menggunakan masker dan tetap berjaga jarak, khususnya para manula. 

Contoh saja salah satu tetangga saya yang kalau dinasehati malah menjawab dengan lantangnya "wes wes korona wes ilang, wes aman kok tesih bae keweden jan, ora usah kaku". 

Maka dari itu, untuk tetap mengingatkan masyarakat pentingnya protokol kesehatan selama New Normal, KOMINFO Cilacap mempublikasikan beberapa video menarik sejenis parodi seperti bagaimana penerapan protokol kesehatan di transportasi umum, tempat makan, hotel, pasar, pariwisata di akun Youtubenya.

Selain kominfo, Bupati Cilacap Bapak Tatto Pamuji juga turut aktif mencontohkan penerapan protokol kesehatan ini kepada masyarakat sekitar, seperti pada video virtualnya pada tanggal 8 Juni 2020 beliau meminta masyarakat Cilacap agar tidak loyo untuk memulai kehidupan yang serba baru ini yang artinya harus selalu pakai masker, selalu cuci tangan dan tetap physical distancing. 

Bahkan beliau juga membuat video TikTok mengenai olahraga di new normal bersama rekan-rekannya dengan tujuan mengajak masyarakat Cilacap untuk selalu hidup sehat, kreatif sekali bukan? 

Dan tak lupa slogan yang beliau ucapkan pada video itu "Covid-19, tetap tenang, sambut new normal, bangga bangun desa" akan menambah semangat masyarakat untuk menjalani new normal dengan gembira sesuai aturan yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun